Berita Viral

Perjuangan Ayah Antar-Jemput Anak Sekolah Jalan Kaki, Tempuh 8 km, Guru Terharu & Beri Hadiah Ini

Penulis: ninda iswara
Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempuh jarak 8 km untuk antar-jemput anak sekolah jalan kaki, kisah ayah ini buat guru terharu, dihadiahi ini.

TRIBUNTRENDS.COM - Kasih sayang seorang ayah pada anaknya ini mereka yang mendengar ceritanya terharu.

Pengorbanan apapun ia lakukan demi sang buah hati tercinta.

Kisah ini datang dari seorang driver ojek online yang dibeberkan oleh seorang guru TK.

Melansir mStar, guru bernama Mohd Fadli Salleh ini menceritakan bahwa ada seorang muridnya yang selalu berjalan kaki saat pulang dan berangkat sekolah.

Tak sendirian, murid tersebut diantar sang ayah.

Mereka berjalan kaki menuju sekolah yang jaraknya dua kilometer dari rumah.

Usut punya usut, ternyata motor sang ayah ditarik pihak bank saat sedang bekerja.

Baca juga: MALUNYA Pengantin, Nikahannya Hancur Gara-gara Ayah Ternyata Buron Polisi, Resepsi Kacau, Tamu Syok

Ilustrasi ayah antarkan anak sekolah jalan kaki (Pixabay)

Hal ini lantaran sang ayah tidak bisa membayar angsuran selama empat bulan.

"Motor si ayah beberapa minggu lali ditarik bank karena tunggakan angsuran selama empat bulan. Saat itu motornya dipakai untuk kerja jadi kurir pengantar makanan Grab, yang juga menjadi sumber pendapatan utama," tulis Fadli di Facebook.

Sang ayah hanya bisa termenung dan lemas ketika motornya ditarik bank.

"Setelah mengantarkan pesanan, si ayah pergi ke tempat parkir motor, tapi motornya hilang. Ada seorang pria memberikan surat tunggakan dengan jumlah banyak. Si ayah hanya duduk termenung, motor yang menjadi mata pencaharian utama kena tarik," lanjutnya.

Meski tak ada lagi motor, hal tersebut tidak mengurangi semangat sang ayah untuk mengantarkan anaknya sekolah seperti biasa.

Si ayah dan anaknya akan berjalan kaki berdua menuju ke sekolah.

"Motor tidak ada, anak harus ke sekolah. Setiap hari dia antar anak ke sekolah jalan kaki, 2 km berangkat, 2 km pulang. Kemudian saat pulang jalan lagi 2 km ke sekolah, dan kembali ke rumah 2 km, 8 km bolak-balik jalan kaki demi sekolah anak," tulis Fadli.

Menurut pengakuan Fadli, si ayah juga tetap hadir ke sekolah untuk sosialisasi Hari Orientasi Tahun Pertama si anak.

Tak sendirian, ia ditemani sang istri ke sekolah.

"Tidak banyak ayah yang datang ke hari orientasi seperti ini. Biasanya hanya ibu yang mewakili, ini dua-duanya datang. Bagus semangat besar si ayah," sambungnya.

Fadli pun menceritakan latar belakang ayah dari bocah itu.

"Dia merupakan 10 bersaudara dan berasal dari keluarga miskin. Dia terpaksa meninggalkan bangku sekolah di kelas 4 karena keluarga tak mampu," katanya.

"Hari ini, dia mengatakan kalau dulu memang suka belajar. Dulu dia ingin menjadi guru. Sayang, kondisi keuangan keluarganya tidak memungkinkan. Tapi dia memastikan kalau anaknya akan mendapatkan pendidikan sempurna," ujar Fadli mengulang pengakuan ayah itu.

Baca juga: Bocah 11 Tahun Naik Becak Antar Ayah Berobat, Nangis Beber Penyakitnya: Apapun Akan Saya Lakukan

Fadli beri hadiah untuk ayah yang tempuh 8 km jalan kaki antar anak sekolah (mStar)

Semangat si ayah ternyata membuat Fadli terharu dan hatinya terketuk karena sangat mementingkan pendidikan.

Fadli pun memiliki niat baik untuk memberikan hadiah kepada bapak itu.

"Selesai acara tadi, aku memintanya menunggu di depan pagar sekolah. Aku antarkan mereka, pulang. Saat ayah akan turun, aku tahan. 'Abang ikut saya, kakak dan anak biar di rumah'," kata Fadli.

Ternyata Fadli membawa si ayah ke dealer motor.

"Aku bawa ke dealer motor di Batu Caves. 'Bang, mau motor yang mana?'. 'Kamu mau belikan untuk saya?'. Saya anggukkan kepala, matanya berkaca-kaca," kata Fadli menirukan ucapan si ayah.

Fadli memberikan hadiah sebuah motor baru seharga RM3,600 atau sekitar Rp 12 juta.

"Saat pulang tadi, dia berkali-kali ucap terima kasih. 'Guru, saya tidak tahu bagaimana harus membalas budi dengan apa. Saya doakan Pak Guru selalu murah rezeki'," kata Fadli mengenang ucapan si bapak.

"Budi ini bukan untuk dibalas. Budi ini untuk abang kembalikan pada orang lain apabila abang mendapat kebahagiaan di hari yang akan datang. Sumbangan ini bukan dari dompet saya seorang, tapi dari semua donatur, doakan mereka juga," pungkas Fadli.

MALUNYA Pengantin, Nikahannya Hancur Gara-gara Ayah Ternyata Buron Polisi, Resepsi Kacau, Tamu Syok

Sebuah pesta pernikahan di Probolinggo, Jawa Timur hancur gara-gara ulah ayah sang pengantin wanita.

Siapa sangka, ayah pengantin wanita tersebut ternyata seorang buron polisi.

Pria tersebut akhirnya ditangkap oleh Satreskoba dan Samapta Polres Probolinggo saat menghadiri pernikahan putrinya.

Sontak penangkapan pria tersebut membuat acara pernikahan anak jadi kacau berantakan.

Keluarga pengantin wanita harus menanggung malu melihat sang ayah digelandang polisi di hari pernikahannya.

Baca juga: Viral Resepsi Bak Pernikahan Bella Swan & Edward Cullen di Twilight, Tamu Diminta Datang Jam 6 Pagi

Ilustrasi resepsi pernikahan kacau (Surya Malang dan Warta Kota via Tribunnews)

Sosok ayah tersebut adalah Abdul Azis (43), warga Dusun Rowojati Lor, Desa Jatiadi, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.

Abdul Azis digelandang ke Polres Probolinggo setelah sekian lama menjadi DPO (daftar pencarian orang).

Abdul Azis ternyata tahu bahwa dirinya sudah lama diincar oleh polisi sebagai buronan.

Suasana kebahagiaan resepsi pernikahan langsung berubah menjadi kegentingan.

Keluarga dibuat malu bukan kepalang, apalagi saat proses penangkapan dilakukan, banyak warga yang melihat apa yang terjadi.

Ada cara licik yang sempat dilakukan Abdul Azis setelah tahu polisi datang.

Baca juga: Nyamar Jadi Mempelai Wanita, Pria Ini Sukses Bikin Heboh Pesta Nikahan, Gaun Pengantin Kekecilan

Abdul Azis merupakan sosok ayah dari mempelai wanita yang saat itu hendak melangsungkan pernikahan di rumahnya.

Mempelai wanita tersebut hendak menikah di rumah dengan calon suaminya, hingga pernikahan terganggu setelah polisi datang.

Abdul Azis yang mengetahui polisi mencarinya berusaha untuk melarikan diri.

Abdul Azis rupanya berusaha untuk mengelabui polisi dengan berada di salah satu rumah warga, bukan rumahnya.

Dicari-cari oleh pihak kepolisian, Abdul Azis 'sembunyi' di rumah tetangganya dan barulah dibekuk polisi setelah dicari.

Kasatreskoba Polres Probolinggo, AKP Ahmad Jayadi mengatakan, penangkapan Abdul jadi tontonan warga.

Sosok ayah di Probolinggo yang ditangkap polisi di hari pernikahan anaknya (TribunJatim.com)

"Tersangka, kami amankan ketika melangsungkan pesta pernikahan sang anak," katanya, Sabtu (11/2/2023).

"Namun, ketika itu, tersangka berada di dalam rumah tetangganya," lanjutnya.

"Ini cara tersangka mengelabui petugas," tambahnya.

Sosok dan kejahatan Abdul Azis akhirnya terungkap, bahwa dirinya merupakan pemain lama dalam pengedaran narkoba yang memang sudah menjadi incaran polisi.

Dia menjelaskan, Abdul Azis merupakan jaringan dari tersangka Yogi, seorang pengedar sabu.

Yogi dicokok saat mengisap sabu di sebuah rumah kontrakan, di Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, ditemani kekasihnya, beberapa pekan laku.

"Tersangka (Abdul) ini hasil pengembangan dari tersangka Yogi. Yogi mengambil sabu dari Abdul," jelasnya.

Abdul Azis harus memupuk dalam-dalam keinginan mendampingi sang anak duduk di atas pelaminan bersama suaminya.

Keluarga kini harus menanggung malu atas apa yang sebenarnya dilakukan oleh kepala keluarga mereka itu.

Baca juga: Karir Naik, Penyanyi Malah Menghilang, Jatuh Miskin dalam Sekejap, Ibu Disantet, Ayah Buron: Hancur

Mereka menanggung malu atas perbuatan ayah sekaligus mertua dan besan tersebut.

Abdul Azis digelandang ke Mapolres Probolinggo tepat saat menggelar resepsi sang anak.

Atas perbuatannya, Abdul dijerat pasal 114 Ayat 1, Sub pasal 112 Ayat ( 1 ) UU RI Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara.

"Tersangka Abdul merupakan bandar sabu.

Tersangka sudah lama menjadi DPO," pungkasnya.

(TribunTrends/Ninda/TribunJatim)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Ayah Pengantin di Probolinggo yang Nikahannya Hancur, Sempat 'Sembunyi' Sebelum Dicokok Polisi