Awei mengalami kecelakaan saat menyetir ke tempat kerja.

Kala itu, Awei memaksakan diri menyetir mobil, padahal dirinya sedang mengantuk dan lelah.

Awei meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.

Xiaorou sedih kehilangan suaminya sebelum dia bisa menikmati hidup bahagia.

Xiaorou sangat menderita dan tertekan.

Dia juga harus menghadapi kekhawatiran lain, yaitu tentang masa depan anaknya yang belum lahir.

Dia membicarakan hal ini dengan orang tuanya dan mempertimbangkan kemungkinan untuk menggugurkan kandungannya.

Namun, mertua Xiaorou sangat berharap dia akan melahirkan anak ini.

Dengan berlinang air mata, keluarga Awei memohon pada Xiaorou untuk tidak melakukan aborsi.

Sementara Xiaorou masih ragu tentang apa yang harus dilakukan, tindakan kakak iparnya membuatnya  terkejut dan bingung.

Kakak iparnya tiba-tiba datang melamarnya.

Dia berlutut di depannya untuk melamar, berharap adik iparnya akan menikah lagi dengannya.

Sang kakak ipar juga mengungkapkan keinginannya menjaga anak itu.

Dia berjanji akan memperlakukan bayi itu seperti putranya sendiri.

Mertua Xiaorou sangat mendukung hal ini.