"Memang boleh OT, tapi ada anak kecil di rumah," katanya.
Namun, wanita itu juga menyatakan, ada pelanggan hotel yang meninggalkan kamar dalam keadaan bersih.
Malahan, ada yang meletakkan tip kepada pekerja sebagai imbalan.
“Kamarnya bersih ya Allah asyik melihatnya.
Tinggal ganti sprei, cuci kamar mandi, sanitize dan lap.
Siap memberi tip pada catatan di atas meja," katanya.
Berbagi cerita, dia juga menginformasikan bahwa dia pernah ditawari pekerjaan di kantor.
Akan tetapi ia menolaknya karena dia lebih suka melakukan pekerjaan kebersihan.
Pernyataannya menjadi viral di Facebook dan juga dibagikan di beberapa platform lain seperti Twitter.
Pada kolom komentar, rata-rata netizen meninggalkan reaksi positif.
Mereka menyatakan bahwa mereka tidak seperti pelanggan yang digambarkan oleh wanita yang terlibat.
“Jika saya menginap di hotel atau homestay mana pun, saya akan memastikan untuk membersihkan seprai, lemari es , dan kamar mandi seperti ketika saya pertama kali memasuki kamar.
Begitu juga, saya meminta anak-anak saya untuk melakukan hal yang sama setiap kali mereka menginap di hotel mana pun.
Hargai keringat orang yang membersihkan kamar tempat kita tidur.
Lagi pula, kita sudah terbiasa melakukannya di rumah.
Jadi jika kita berada di tempat lain kita harus melakukan hal yang sama.
Makanya mau check out, saya beres-beres sedikit.
Saya bahkan meletakkan seprai dengan rapi meskipun saya tahu saya harus menggantinya nanti.
Tapi setidaknya housekeeping tidak menyakiti mata dan hati saya begitu banyak, sayang kan sama (mereka).
“Biasanya sebelum saya check-out, saya akan memastikan setidaknya sampah sudah dibuang di kantong plastik.
Posisi kasur, bantal, dan kursi dalam kondisi yang sama mungkin saat saya check-in.
Baca juga: VIRAL Petugas Kebersihan Tampan Bak Model Buat Penasaran, Ternyata Seorang Bule Asal Pakistan
Saya taruh handuk atau gantung di hanger yang disediakan, sayang jika kamar dibiarkan berantakan dan berserakan.
"Kami check-in mana-mana pun keluar dengan bilik bersih," ujar beberapa netizen.
Sementara itu, melalui sharing di laman Twitter, pemilik akun Faisal Rahim merekomendasikan beberapa panduan yang bisa dilakukan.
Dia juga menyatakan tidak menjadi kesalahan jika membantu memudahkan pekerjaan orang lain.
Namun, ada beberapa netizen yang mengatakan sebaliknya karena pekerja kebersihan dibayar untuk melakukan pekerjaan mereka.
Bahkan dikatakan, mereka tidak bisa mengeluh jika harus menghadapi situasi seperti itu.
Ada juga yang menganggap pelanggan kotor karena telah melalui situasi yang tidak tepat seperti kamar yang dipesan kotor dan tidak memuaskan.
“Mungkin beberapa orang pernah tersentuh handuk daur ulang, seprai daur ulang, gelas kotor.
Jadi dia bilang dia tidak ingin hal seperti itu terjadi pada tamu berikutnya dan berperilaku tidak rasional untuk mempermudah orang.
"Tidur Muar hari tu, aku yang cucikan toilet hotel," ucap beberapa netizen.
(TribunTrends.com/Nafis)