40 Siswi Jadi Korban Guru Agama Cabul, Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan, Ternyata Ada Kelainan Ini
Polisi ungkap hasil pemeriksaan tim psikologis dari guru agama cabul di Batang. Terungkap ada kelainan hiperseksual.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Miris, guru yang harusnya melindungi malah mencabuli.
Terlebih, pecabulan dilakukan oleh guru agama.
Bukan hanya satu dua, namun aksi bejat pelaku telah memakan banyak korban.
Korban pencabulan oleh guru agama di sebuah SMP di Gringsing, Kabupaten Batang, kini terus bertambah.
Saat ini, korban guru bejat itu mencapai 40 siswi.
Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo mengungkapkan, Unit Pelayanan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polres Batang terus mengusut kasus persetubuhan dan pencabulan oleh AM (33), guru agama sebuah SMP di Batang.
Baca juga: Tak Boleh Pulang setelah Ngaji, Santriwati Dicabuli Guru Agama, Diberi Uang Tutup Mulut Rp5 Ribu

"Hingga saat ini korbannya sudah mencapai 40 siswi. Adapun korban yang resmi melaporkan ada sembilan anak.
Kami masih akan terus mendalami keterangan pelaku," kata Yorisa kepada Tribun Jateng, Jumat (9/9).
Yorisa mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, tersangka memiliki kelainan seks, yaitu hiperseksual.
“Tim psikologi Polda Jateng menyampaikan pelaku memiliki ketertarikan kepada lawan jenis, tetapi yang berlebihan atau hiperseksual,” ujarnya.
Selain keterangan pelaku, kata Yorisa, Satreskrim Polres Batang juga saat ini masih mendalami lagi keterangan korban dan saksi.
"Masih kami dalami terkait seperti apa yang dilakukan oleh pelaku kepada para korban," ujarnya.
Dari hasil penyelidikan, lanjut dia ada beberapa korban yang dilecehkan dan beberapa disetubuhi.
Untuk saat ini para korban ada pendampingan dari berbagai tim seperti Tim Psikologi Mabes Polri, Polda Jawa Tengah, dan juga dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“Sesuai dengan instruksi Bapak Kapolda, Bapak Kapolres Batang, kami menggandeng beberapa tim, ada Tim Psikologis Mabes Polri, Polda Jateng, Ketua KPSI yang langsung ditangani Kak Seto dan tim dari Pemkab Batang,” katanya.