"Dia tampaknya memiliki kulit yang sangat indah.
Albinisme tidak pernah terlintas dalam pikiran saya karena dalam ingatan saya, tidak ada seorang pun di keluarga saya yang memilikinya," akunya.
Mengingat masa kehamilan dan persalinannya yang sulit, Judith mengatakan bahwa dia dan suaminya telah menghadapi banyak tantangan.
Setelah delapan tahun menikah, pasangan itu masih belum bisa memiliki anak.
Pada akhirnya, keduanya memutuskan untuk mencari inseminasi buatan.
Inseminasi kedua pun berhasil.
"Kegembiraan terbesar dalam hidul saya mungkin mengetahui bahwa inseminasi kedua saya berhasil dan si kembar tumbuh di rahim saya," kata Judith.
Judith dan suaminya segera mengetahui bahwa kesehatan bayi Kachi bermasalah sejak dini.
Selama USG, dokter memberi tahu bahwa gadis itu berdarah dan tidak dapat dipertahankan.
Selama kehamilan, pasangan ini selalu khawatir dan berdoa untuk kesehatan kedua anaknya.
Meski hanya berukuran setengah dari kakaknya, bayi Kachi bertahan hingga kehamilan minggu ke-37.
Pada tahun 2016, bayi kembar lahir melalui operasi caesar dengan selamat.
Kemudian bayi pertama lahir lebih dulu dan hanya satu menit kemudian, adik laki-laki Kachi lahir ke dunia.
Bayi perempuan Kachi didiagnosis dengan albinisme tipe 2 karena kekurangan pigmen melanin.
Setelah bertahun-tahun, kedua anak itu kini sudah dewasa.