Bos Bank BUMN Tewas
Pengakuan Mengejutkan Mahasiswa Penculik Kacab Bank BUMN: Ada Bos Besar di Balik Aksi Maut
Pengakuan mengejutkan dari salah satu pelaku penculikan Kepala Cabang Bank BUMN Ilham Pradipta, seorang mahasiswa bernama Revinando Aquinas.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Kasus penculikan tragis yang berujung maut terhadap Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, menyisakan jejak kelam dan teka-teki yang kian pekat.
Kini, muncul pengakuan mengejutkan dari salah satu pelaku penculikan, seorang mahasiswa bernama Revinando Aquinas, yang mengungkap bahwa penculikan itu bukan sekadar aksi brutal melainkan sebuah misi dengan pesan rahasia yang diarahkan kepada korban, langsung dari sosok misterius yang disebut-sebut sebagai "bos besar."
Ilham diculik setelah menghadiri rapat di area parkir Lotte Mart, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu, 20 Agustus 2025.
Tak lama berselang, ia ditemukan tak bernyawa di sebuah area persawahan sunyi di Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Tubuhnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan kaki dan tangan terikat, mata tertutup lakban.
Baca juga: Trik Wig Ken Terbongkar: Polisi Duga untuk Sembunyi Usai Bunuh Kacab Bank BUMN, Pelaku Jawab Jujur
Mahasiswa dalam Mobil, Tak Tahu Target, Tapi Dengar Salam
Revinando, yang baru dua minggu tinggal di Cipayung dan masih terdaftar sebagai mahasiswa, mengaku tidak mengetahui skenario penculikan sejak awal.
Ia hanyalah salah satu dari empat orang pelaku bersama AT, RS, dan RW alias Eras, yang disebut sebagai penghubung ke otak pelaku sebenarnya, sosok berinisial F.
“Posisi klien saya dia ada di belakang, dia di dalam mobil. Dalam mobil itu kan tidak ditempatkan kursi belakang sebagaimana mobil seperti biasanya,” ujar kuasa hukum Revinando, Maksimus Hasman.
“Gak dikasih tahu, intinya kamu di belakang. Klien saya gak ngerti apa-apa terkait dengan skenario ini,” tambahnya, dikutip dari YouTube Sindonews.
Saat dalam perjalanan, Revinando baru menyadari bahwa tugas yang dijalankannya bukan hal biasa.
Ia diminta membeli lakban, rokok, hingga handuk oleh Eras, lalu mendengar pembicaraan dalam mobil yang mengarah pada sebuah penculikan terencana.
“Dia tahunya setelah beli lakban, rokok, handuk, itu ada komunikasi dalam mobil yang intinya kerjaan ini melakukan penculikan terhadap seseorang, poinnya di situ,” jelas Maksimus.

Pesan yang Direkam: Salam dari Sebuah Instansi
Namun, yang paling mencengangkan adalah ketika Revinando mendengar bahwa misi ini bukan semata soal penculikan, melainkan juga menyampaikan pesan dari sebuah instansi.
Pesan itu disampaikan oleh Eras, direkam dalam video, dan ditujukan langsung kepada Ilham Pradipta yang sudah dalam kondisi diculik.
“Dalam order pekerjaan ini hanya ditugaskan untuk menculik dan menyampaikan suatu pesan,” kata Maksimus.
“Ketika berhasil korban di dalam, pelaku E (Eras) memvideo menyampaikan ke si korban bahwa ada salam dari bla.bla.bla, tidak perlu saya sampaikan di forum ini karena ini sangat sensitif karena menyangkut menyebut suatu instansi,” lanjutnya.
Baca juga: Kejanggalan Demi Kejanggalan: Penculikan Kacab Bank BUMN Tak Masuk Akal, Pakar Terheran-heran
Pesan tersebut disebut-sebut akan diserahkan kepada si "bos pemberi kerja."
Namun hingga kini, siapa sebenarnya yang dimaksud dengan “bos” itu masih menjadi teka-teki besar.
“Jadi tidak itu aparat atau tidak. Hanya memang dalam pengakuan klien saya, dia menceritakan dia dalam mobil yang dia dengar tugas ini sampai penculikan sembari memvideokan dan video ini nanti akan diserahkan kepada si bos pemberi kerja, jadi itu perintahnya,” tegas Maksimus.
Permintaan Maaf dan Isyarat Adanya Oknum
Sementara itu, pengacara Eras, Adrianus Agal, menyampaikan permintaan maaf mewakili kliennya kepada keluarga korban.
“Kami memohon maaf atas peristiwa yang sudah terjadi ini. Kami berbela sungkawa,” ucapnya.
Namun dalam penjelasan selanjutnya, ia menyiratkan bahwa perintah penculikan berasal dari seorang oknum aparat, yaitu F. Eras, kata Adrianus, hanya menjalankan perintah.
“Adik kami, Eras, diminta menjemput paksa. Setelah itu ada perintah dari oknum F. Ketika korban diantar kembali, ternyata sudah tidak bernyawa,” katanya lirih.
TNI Membantah Keterlibatan
Menanggapi spekulasi liar di publik tentang kemungkinan keterlibatan aparat, Kapuspen TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah langsung angkat bicara.
“Jangan percaya rumor,” tegasnya saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (26/8/2025).
Namun, publik masih bertanya-tanya: jika benar tidak ada oknum aparat yang terlibat, lalu siapa yang menitipkan "salam" dalam bentuk video itu?
Dan mengapa seorang kepala cabang bank negara harus menerima pesan yang hanya bisa disampaikan di balik jeruji dan lakban?
Kini, publik menunggu persidangan. Bukan hanya untuk menjatuhkan vonis, tapi untuk mengungkap siapa yang sebenarnya berada di balik layar penculikan mematikan ini.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel ini tayang di TribunBogor)
Pengakuan Mengejutkan Mahasiswa Penculik Kacab Bank BUMN: Ada Bos Besar di Balik Aksi Maut |
![]() |
---|
Tabir Kehidupan Gelap Dwi Hartono Terbuka di Kasus Bos Bank, Keluarga Menghilang, Dalang Terungkap |
![]() |
---|
Kejanggalan Demi Kejanggalan: Penculikan Kacab Bank BUMN Tak Masuk Akal, Pakar Terheran-heran |
![]() |
---|
Uang Darah Rp 45 Juta: Jejak Perintah F dalam Kasus Penculikan Tragis Bos Bank BUMN Ilham Pradipta |
![]() |
---|
Kacab Bank BUMN Ternyata Guru Bela Diri, Istri Heran Ilham Tak Melawan saat Diseret Penculik |
![]() |
---|