Breaking News:

Motif Mengejutkan Penculikan dan Pembunuhan Ilham Pradipta: Bukan Soal Pinjaman, Tapi Balas Dendam

Motif penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN di Jakarta Pusat ternyata bukan uang, tapi dendam.

Editor: Suli Hanna
YouTube TribunTimur
TEWASNYA ILHAM PRADIPTA - Foto tangkapan layar diolah dari YouTube TribunTimur, Kamis (28/8/2025). Motif penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN di Jakarta Pusat ternyata bukan uang, tapi dendam. 

TRIBUNTRENDS.COM - Tragedi yang menimpa Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kini mulai terkuak lebih dalam.

Penculikan dan kematian mengenaskannya sempat dikaitkan dengan isu pinjaman miliaran rupiah, namun fakta terbaru justru membelokkan arah penyelidikan.

Bukan soal utang, melainkan karena dendam dan rasa dirugikan oleh korban.

Sosok berinisial F muncul sebagai pihak yang memicu seluruh rangkaian kejadian.

Ia disebut-sebut menyuruh seorang pria bernama Eras, yang dikenal sebagai penagih utang atau debt collector, untuk menjemput paksa Ilham.

Eras tak sendirian. Ia kemudian mengajak tiga rekannya, dan bersama mereka menjalankan instruksi tersebut.

Menurut keterangan kuasa hukum Eras, Adrianus Agal, kliennya hanya menerima pekerjaan dari F dan tidak tahu bahwa perintah tersebut akan berujung pada kematian.

“E-W (Eras) ini adalah yang berperan menerima pekerjaan dari sahabatnya dengan inisial F itu.

Setelah Eras menerima pekerjaan itu baru dia meminta beberapa temannya untuk ikut,” ujar Adrianus.

Dalam keterangannya, Adrianus menegaskan bahwa F bukanlah dalang utama.

 Masih ada pihak lain di atasnya yang diduga sebagai pemilik motif sesungguhnya.

“F bukan bos. Yang pasti F memerintahkan Eras untuk mengambil upah mereka,” lanjutnya.

Yang mengejutkan, permintaan itu dilandasi perasaan bahwa Ilham telah merugikan pihak yang menyuruh.

Tidak dijelaskan secara rinci bentuk kerugian tersebut, tetapi cukup menjadi pemicu aksi penculikan yang tragis.

“Permintaan untuk menjemput paksa salah seorang yang diduga merugikan mereka, infonya seperti itu,” tambah Adrianus.

Lebih jauh, Adrianus menepis anggapan bahwa Eras dan ketiga temannya terlibat dalam pembunuhan.

Ia menyatakan bahwa peran mereka hanya sebatas menculik, lalu menyerahkan Ilham kepada pihak lain.

“Tidak sama sekali (membunuh),” tegasnya.

Baca juga: Obrolan Sederhana, Akhir Tragis: Keluarga Kenang Detik Terakhir Bersama Ilham Pradipta Bos Bank BUMN

BOS BANK BUMN - Terungkap keseharian Mohamad Ilham Pradipta (37) kepala cabang bank BUMN yang tewas secara mengenaskan, disebut baik hati, ketua RT jadi saksi.
BOS BANK BUMN - Motif penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN di Jakarta Pusat ternyata bukan uang, tapi dendam. (Kolase TribunTrends/Ist)

Empat Kelompok Pelaku Terorganisir

Dalam perkembangan penyelidikan, aparat mengidentifikasi bahwa aksi ini melibatkan empat klaster pelaku, yaitu:

Aktor intelektual, yang menjadi otak perencanaan

Tim pengintai, yang membuntuti dan mengawasi gerak-gerik korban

Tim penculik, yang melakukan penjemputan paksa

Tim penganiaya, yang menyebabkan kematian dan membuang jasad korban

Kasus ini jauh dari tindakan spontan.

Ia dirancang secara sistematis dan melibatkan banyak pihak.

Hingga saat ini, 15 orang telah ditangkap dalam operasi yang tersebar di beberapa wilayah, mulai dari Jakarta hingga Nusa Tenggara Timur dan Jawa Tengah.

Detik-Detik Penculikan

Mohamad Ilham diculik pada Rabu, 20 Agustus 2025, setelah selesai menghadiri rapat di Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Ia disergap di area parkir oleh empat pria yang menggunakan mobil putih.

Saksi mata sempat melihat korban melawan, namun akhirnya berhasil dimasukkan ke dalam kendaraan dan dibawa pergi.

Keesokan harinya, jasad Ilham ditemukan di sebuah lahan persawahan di Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat, serta mata ditutup lakban.

Luka-luka di tubuhnya menunjukkan tanda-tanda penganiayaan berat.

Perjalanan Karier dan Akhir Tragis

Ilham dikenal sebagai bankir berdedikasi yang pernah bertugas di berbagai kota besar seperti Surabaya dan Bandung, sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Cabang di Cempaka Putih.

Kariernya yang gemilang terputus secara tragis oleh skenario kelam yang hingga kini masih terus diselidiki.

Setelah dilakukan otopsi di RS Polri Kramat Jati, jenazah Ilham dimakamkan di TPU Situ Gede, Kota Bogor.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga rekan kerja dan masyarakat yang mengenalnya.

(TribunTrends.com/ TribunnewsBogor.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Ilham PradiptaBUMNJakarta Pusat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved