Kunci Jawaban
Apa Alasan Penulis Memilih Menggunakan Kata 'Salju'? Kunci Jawaban 50 Soal ANBK SMA 2025
Berikut ini kunci jawaban 50 Soal ANBK SMA 2025 dengan soal Apa Alasan Penulis Memilih Menggunakan Kata 'Salju'?
Editor: Nafis Abdulhakim
Jawaban: (A); (C); (D)
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 6-10
Sining, Tarian dari Dataran Tinggi Gayo yang Hampir Punah

Hééé Kayu ari uten rime simӧrip wan arul pematang,
Bur ijo tingir I sagi ni karang
Tabi ko ulung ranting cabang, batang lesuh rues rantang
Sibergel Jempa, Gesing, Kuli, Keruwing atawe Medang
Tuahmu bang si cacak bepilih kati kutebang
Malé kurasuk, kupantik kin reje tiang
Penupang ni supu, sesérénni rering
Sike ko kaso turun, bere bujur, ko bere lintang.
Wahai kayu dari hutan rimba yang hidup di lembah dan ketinggian,
Gunung biru curam di tepi tebing
Maaf kepada daun ranting cabang, batang lurus ruas angina
Yang bernama Jempa, Gesing, Kuli, Keruwing ataupun Medang
Tuahmulah yang layak bepilih hendak kutebang
Akan kurasuk susun, kutegakkan untuk reje tiang
Penopang atap supu, tempat sandaran dinding
Kaulah kayu turun, balok bujur, kaulah balok lintang.
Demikian syair Tari Sining, salah satu tarian masyarakat Gayo yang berada di ambang kepunahan. Tarian ini tidak pernah lagi dipentaskan dalam kurun waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, pada tahun 2017 Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Kesenian melakukan upaya revitalisasi terhadap tarian ini, salah satu usaha merekonstruksi tarian yang didasarkan pada penelitian serta diskusi panjang yang berkesinambungan dengan para budayawan dan akademisi lokal.
Tari Sining diperkirakan muncul dan eksis pada sekitar abad ke-18 dan awal abad ke-19. Dalam kehidupan masyarakat Gayo tempo dulu, tari ini digelar dalam dua prosesi adat; (1) prosesi saat mendirikan rumah baru, dan (2) sebagai bagian dari prosesi upacara memandikan dan penobatan raja (munikni reje).
Pada prosesi mendirikan rumah, Tari Sining ditarikan di atas kayu (bere lintang) yang melintang di antara dua pondasi dengan ketinggian mencapai 8 hingga 12 meter di atas permukaan tanah. Sehari sebelumnya, tari ini juga ditarikan di atas nampan dalam posisi merapat ke tanah.
Pada prosesi kedua, Tari Sining dilakukan ketika akan melantik atau menobatkan seorang raja. Tarian digelar di tempat terbuka (lapangan) atau dekat dengan sumber air (pinggiran danau). Sebagai bagian dari prosesi penobatan, Tari Sining juga dilaksanakan secara berkala setiap tahunnya kepada raja sebagai simbol pembersihan diri atas segala khilaf selama memimpin.
Gerakan Tari Sining sangat dinamis dan heroik. Tidak sembarang orang dapat melakukan tarian ini di atas bere lintang. Tidak jarang penari – (hanya) laki-laki- melakukan puasa sehari sebelum menari sehingga unsur magis-religius juga melekat pada tari ini. Diiringi syair mistik dan kuat, Tari Sining dapat digambarkan sebagai tari yang indah, energik, dinamis dan simbolik yang menggambarkan dan menirukan gerakan burung ungau dan burung wo. Filosofi tari ini adalah sebagai simbol kekuatan, keteduhan, kedamaian dan keharmonisan antara penghuni rumah dengan alam.
Tari Sining terakhir kali ditarikan pada tahun 1946. Mengingat kondisinya saat ini, maka perlu adanya sebuah upaya rekonstruksi. Berangkat dari kondisi tersebut, melalui kegiatan revitalisasi seni oleh Direktorat Kesenian, maka dirumuskan penampilan Tari Sining dengan harapan tari ini akan kembali dikenal oleh masyarakat dan bangkit kembali.
Sumber: Nurmila Khaira
//kebudayaanindonesia.net/sining-tarian-dari-dataran-tinggi-gayo-yang-hampir-punah/
Gray, A. 1887. Life Cycle of a Fern. American Book Company: 156—161.
6. Bagaimana Tari Sining dilakukan dalam prosesi pembangunan rumah?
A. Setelah seharian berpuasa dengan diiringi syair mistik.
B. Dalam posisi merapat ke tanah setelah mendirikan rumah.
C. Secara berkala setiap tahunnya sebagai simbol pembersihan.
D. Di tempat terbuka, seperti lapangan olahraga atau di dekat sumber air.
E. Di atas kayu melintang di antara dua pondasi dengan ketinggian 8-12 meter.
Kunci Jawaban: E. Di atas kayu melintang di antara dua pondasi dengan ketinggian 8-12 meter.
7. Bagaimana prosesi Tari Sining dalam proses penobatan raja?
A. Dilakukan secara berkala sebagai proses pembersihan diri.
B. Ditarikan di atas sebuah nampan yang ada di atas tanah.
C. Digelar di tempat terbuka atau di dekat sumber air.
D. Penari harus berpuasa sebelum melakukan tari sining.
Sumber: Tribunnews.com
Berapa Lama Lampu Strobo Menyala Setelah Terbang Selama 21 Detik? Kunci Jawaban ANBK Kelas 8 SMP/MTs |
![]() |
---|
Pak Dian Memiliki Dua Kebun Jeruk dengan Luas Masing-masing 1 ha! 10 Soal ANBK Numerasi Jenjang SMP |
![]() |
---|
Riga Berkunjung ke Rumah Kakeknya di Sibolga, Jawaban Soal ANBK SMP Literasi Numerasi 2025 |
![]() |
---|
Fani dan Andi Memiliki Bola Plastik Warna-warni untuk Mengisi Kolam, Jawaban ANBK Kelas 8 SMP 2025 |
![]() |
---|
Perhatikan Bacaan Berikut untuk Menjawab Soal Nomor 1-2, Jawaban ANBK Kelas 8 SMP 2025 |
![]() |
---|