Breaking News:

Bos Bank BUMN Tewas

Dari Mentor Bisnis Jadi Tersangka: Dwi Hartono, Pengusaha Sukses Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Mengenal sosok Dwi Hartono, pengusaha sukses otak pembunuhan sadis Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Instagram Hartono
BOS BANK DICULIK - Terungkap pekerjaan Hartono otak penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta Kepala Cabang Bank BUMN. 

Melalui akun Instagram dan TikTok "Klan Hartono", Hartono kerap membagikan aktivitasnya sebagai mentor bisnis dan tokoh inspiratif.

Bahkan pada Maret 2024, ia sempat memberikan beasiswa kepada korban rudapaksa di Lampung, menggandeng pengacara kondang Hotman Paris.

Namun kini, publik dikejutkan dengan kenyataan bahwa sosok dengan branding positif itu diduga kuat menjadi dalang pembunuhan terencana.

"Orangnya baik banget, suka kasih beasiswa juga. Makanya lumayan kaget denger beritanya," tulis seorang akun TikTok yang mengaku sebagai mantan karyawan Hartono.

Baca juga: Empat Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta Ditangkap, Diburu hingga Solo dan PIK

Kronologi Singkat: Penculikan hingga Pembunuhan

Korban, Mohamad Ilham Pradipta, adalah Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta. Ia diculik pada Rabu (20/8/2025) di area parkir supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, oleh empat orang eksekutor: AT, RS, RAH, dan RW alias Eras.

Keesokan harinya, jasad Ilham ditemukan di Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi, dalam kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat, mata dililit lakban, dan masih mengenakan pakaian lengkap saat diculik.

Polisi bergerak cepat. Dalam waktu kurang dari 48 jam, para penculik berhasil ditangkap di sejumlah lokasi, termasuk di Jakarta Pusat dan Labuan Bajo, NTT.

Belakangan, giliran para aktor intelektual termasuk Dwi Hartono yang ditangkap.

Motif Masih Diselidiki, Polisi Dalami Jaringan

Hingga kini, pihak kepolisian belum mengungkapkan motif pasti di balik pembunuhan ini. Namun penyitaan sejumlah ponsel milik Hartono dan pelaku lain diduga mengarah pada skenario yang lebih kompleks.

"Saat ini para tersangka sedang dilakukan pendalaman secara intensif," ujar pihak kepolisian.

Pihak penyidik tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan bisnis, hutang piutang, atau konflik pribadi dalam insiden ini.

Citra Tergerus: Ketika Branding Tak Mampu Lindungi dari Bukti

Kasus Dwi Hartono menjadi pengingat pahit bahwa citra di media sosial betapapun positifnya tidak bisa menyembunyikan kebenaran yang ditemukan lewat proses hukum.

Kini publik menanti perkembangan lebih lanjut, termasuk pengumuman resmi terkait motif dan kemungkinan pelaku lain dalam kasus yang menggemparkan dunia perbankan dan bisnis ini.

Jika terbukti bersalah, Dwi Hartono bisa dijerat dengan pasal pembunuhan berencana yang ancaman hukumannya sangat berat, bahkan hingga hukuman mati.

***

(TribunTrends/TribunBogor)

Tags:
Ilham PradiptaDwi HartonoBank BRIBUMN
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved