Kunci Jawaban
Apa Saja Teknik Pemotretan yang Tidak Boleh Dilupakan oleh Foodgrapher? 40 Soal ANBK Kelas 8 SMP
Simaklah Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2025, siswa kelas 8 SMP/MTs perlu melakukan persiapan yang matang sebelum ujian.
Editor: Sinta Darmastri
TRIBUNTRENDS.COM - Menjelang pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2025, siswa kelas 8 SMP/MTs perlu melakukan persiapan yang matang.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan orang tua dan guru untuk membantu siswa adalah dengan menyediakan latihan soal serta kunci jawaban ANBK, khususnya untuk materi literasi membaca.
Sebagai informasi, ANBK merupakan program evaluasi yang digagas oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan untuk menilai dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Program ini diikuti oleh siswa dari berbagai jenjang, yakni kelas 5 SD, kelas 8 SMP/MTs, serta kelas 11 SMA/SMK atau yang sederajat.
Berdasarkan jadwal resmi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pelaksanaan ANBK untuk siswa kelas 8 akan berlangsung pada 25 hingga 28 Agustus 2025.
Dengan waktu yang semakin dekat, pendampingan belajar menjadi hal penting untuk membantu siswa mengenal tipe-tipe soal ANBK.
Baca juga: Ada Berapa Banyak Bakteri yang Dilihat Hanif pada Wadah? Kunci Jawaban 35 Soal ANBK Kelas 8 SMP/MTs
Salah satu aspek utama yang diukur dalam ANBK adalah literasi membaca, yaitu kemampuan siswa dalam memahami, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks mulai dari fiksi hingga nonfiksi.
Kemampuan ini menjadi indikator penting untuk melihat sejauh mana siswa mampu menyerap informasi dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan nyata.
Soal ANBK SMP, MTs 2025 Literasi Membaca
Perhatikan bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 1-5
Nenek, Ani, dan Secarik Batik

Di dalam bilik rumah yang sederhana, seorang nenek tampak sedang mengajari cucunya untuk membatik. Ani, begitu nama panggilan cucu nenek, begitu takjub melihat gerakan-gerakan tangan neneknya yang masih saja cekatan meskipun usianya sudah tak lagi muda. Semangat nenek seolah tak pernah luntur. Nenek memegang canting dengan sangat hati-hati. Dia menggoreskan tetes-tetes cairan coklat kental yang keluar dari canting ke secarik kain putih.
Peluh di tubuh nenek nyaris membuat pakaiannya basah kuyup. Karena sudah mulai lelah, nenek memutuskan untuk beristirahat. Melihat nenek hendak meletakkan canting, Ani tiba-tiba berkata padanya. “Nenek istirahat dulu. Biar Aku yang membatik. Aku juga ingin belajar agar bisa pandai membatik seperti, Nenek.”
Nenek tersenyum melihat kesungguhan cucunya yang ingin belajar. Dengan rasa bahagia, nenek menyerahkan canting itu kepada Ani. “Iya, tapi hati-hati. Di dekatmu ada kompor dan malam yang mendidih.” jawab nenek sambil berdiri dari kursinya. Dengan cepat, Ani langsung mengambil canting itu dan mulai membatik.
Ya, Ani tidak sabar ingin segera mengoleskan cairan malam itu pada desain batik pesisir yang sudah dibuat oleh nenek. Ani ingin membuktikan kepada nenek bahwa dia adalah orang yang mewarisi kepandaian nenek dalam membatik. Tanpa sadar, baju Ani mulai basah oleh peluhnya sendiri.
Dia mulai sering menggeliat karena otot-ototnya terasa kaku. Ani harus fokus dan berhati-hati agar cairan malam yang dioleskannya tetap berada dalam motif batik yang sudah digambar. Beberapa kali Ani tampak kesulitan mengoleskan cairan malam itu. “Ahhh…susaaah sekali!” ucap Ani dalam hati. Ani begitu lelah. Rasanya, dia sudah tidak sanggup lagi melanjutkan. Tiba-tiba, ketika mencoba meregangkan otot-otot kakinya, ujung jari kaki Ani menyenggol kompor yang menopang cairan malam yang mendidih!
Cairan itu tumpah membasahi lantai. Kulit kaki Ani sedikit terciprat. Beruntung, cairan malam itu tinggal sedikit. Meskipun sedikit, cipratan itu sudah cukup untuk membuat Ani menangis terisak. Nenek yang sedang berada tidak jauh dari situ bergegas menolong Ani.
Setelah mengobati luka Ani, nenek berkata, “Ani, membatik itu butuh kesabaran dan ketekunan. Untuk menghasilkan batik yang bagus, kita tidak bisa mengerjakannya dengan buru-buru. Kita harus bisa menikmati proses membatik.” Dengan rasa bersalah, Ani menjawab, “Maaf, Nenek. Tadi, aku tidak sabar ingin segera menyelesaikannya. Aku juga memaksakan diri untuk tetap membatik meskipun sudah lelah. Jadinya, aku malah menumpahkan malam.”
Nenek pun memeluk Ani. Dalam dekapan nenek, Ani berjanji untuk lebih bersabar ketika membatik. Dia akan berusaha untuk menikmati setiap prosesnya. Ya, tak ada batik yang berkualitas jika tidak dibuat dengan penuh kesabaran dan ketekunan.
1. Nenek menggoreskan tetes-tetes cairan coklat kental pada secarik kain putih. Dari mana tetes-tetes cairan itu berasal?
Kunci Jawaban: dari canting
Sumber: Tribunnews.com
Ada Berapa Banyak Bakteri yang Dilihat Hanif pada Wadah? Kunci Jawaban 35 Soal ANBK Kelas 8 SMP/MTs |
![]() |
---|
Berapakah Jarak Tempuh Rumah Sakit Apung dari Pulau B Menuju Pulau C? Kunci Jawaban Soal ANBK SMP |
![]() |
---|
Tahukah Kamu, Berbeda Usia Berbeda Juga Kebutuhan Airnya? Kunci Jawaban 10 Soal ANBK Numerasi SMP |
![]() |
---|
Berapa Gram kah Total Pupuk yang Sudah Dihabiskan Pak Dian? Kunci Jawaban 20 Soal ANBK Kelas 8 SMP |
![]() |
---|
Pertemuan dengan Hana Memberikan Kesan Tersendiri Bagi Dara! Kunci Jawaban 35 Soal ANBK Kelas 8 SMP |
![]() |
---|