Gaji DPR
Dipuji karena Tak Ikut Joget, Pasha Ungu Justru Bela DPR di Tengah Badai Kritik, Publik Kaget
Awalnya dipuji, Pasha Ungu buka suara membela rekan-rekannya sesama anggota DPR yang joget-joget hingga viral di media sosial.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Aksi joget-joget anggota DPR RI usai Sidang Tahunan MPR sontak memicu gelombang kritik tajam.
Bukannya menuai simpati, para wakil rakyat justru dianggap abai terhadap jeritan masyarakat yang tengah kesulitan.
Tak sedikit netizen, bahkan publik figur, melayangkan amarah. Apalagi, artis sekaligus anggota DPR periode 2024–2029 seperti Eko Patrio dan Uya Kuya ikut larut dalam irama.
"Rakyatnya kejang-kejang, pejabatnya goyang-goyang," sindir seorang warganet pedas.
Baca juga: Profil Setya Novanto, dari ART Jadi Ketua DPR, Korupsi e-KTP hingga Tabrak Tiang Listrik, Kini Bebas
Ratusan legislator Senayan kala itu berjoget mengikuti lantunan lagu daerah Sajojo dan Fa Mi Re, sesaat setelah Presiden Prabowo Subianto menutup pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR, Jumat (15/8/2025).
Namun, di tengah euforia itu, sorotan justru tertuju pada Pasha Ungu.
Anggota DPR Fraksi PAN sekaligus vokalis band Ungu itu memilih duduk diam di kursinya. Sikapnya membuat publik kagum.
"Respect buat attitude Bang Pasha yang paham dengan kondisi rakyat saat ini," tulis seorang pengguna Instagram.
"Salut, tidak joget-joget di DPR. Pasha patut dicontoh artis lainnya," puji warganet lain.
Dari Dipuji, Kini Membela
Ironisnya, pujian itu justru berbalik arah. Bukannya larut dalam sanjungan, Pasha malah angkat suara membela rekan-rekannya sesama legislator.
“Inilah jadi kegembiraan kawan-kawan,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Gaji DPR Indonesia vs Malaysia & Singapura, Siapa Paling Fantastis? Benarkah Rp 3 Juta Sehari?
Politikus PAN itu menegaskan, aksi joget hanya sekadar spontanitas usai sidang selesai.
Menurutnya, tak ada niat sedikit pun untuk melupakan penderitaan rakyat.
"Saya kira itu spontanitas, ya tidak ada niat kawan-kawan itu kemudian seolah-olah mengesampingkan tugas fungsi," tegasnya.
Meski begitu, Pasha yakin rekan-rekan DPR tetap memiliki kepekaan.
"DPR ini kan saya kira pasti peka lah, karena salah satu tujuan kita ini kan undang-undang dan tujuannya yang terbaik untuk masyarakat di seluruh sektor lini kehidupan," ucapnya.

Rincian Gaji & Tunjangan DPR
Secara resmi, gaji anggota DPR bukan hanya gaji pokok, tetapi ditambah aneka tunjangan.
Tunjangan meleka
Selain gaji pokok, anggota DPR RI juga mendapat tunjangan yang diatur dalam Surat Edaran Setjen DPR RI Nomor KU.00/9414/DPR RI/XII/2010.
Tunjangan tersebut mencakup komponen-komponen berikut ini:
1. Tunjangan suami/istri sebesar 10 persen dari gaji pokok:
2. Tunjangan anak sebesar 2 persen dari gaji pokok, maksimal untuk dua anak:
3. Tunjangan jabatan:
4. Tunjangan beras: Rp30.090 per jiwa, maksimal empat jiwa.
5. Tunjangan PPh Pasal 21: Rp2.699.813.
6. Uang sidang/paket: Rp2.000.000.
Tunjangan lainnya
1. Tunjangan kehormatan:
2. Tunjangan komunikasi:
3. Tunjangan peningkatan fungsi pengawasan dan anggaran: Rp 3.750.000.
4. Bantuan listrik dan telepon: Rp 7.700.000.
5. Asisten anggota: Rp 2.250.000.
Jika semua komponen dijumlah, seorang anggota DPR dengan istri dan dua anak bisa mengantongi sekitar Rp 54,3 juta per bulan, belum termasuk fasilitas rumah dinas, perjalanan dinas, dan jaminan kesehatan.
Sebagai perbandingan, UMR Jakarta 2025 berada di Rp 5,39 juta, sementara UMR terendah di Jawa Tengah hanya Rp 2,16 juta. Artinya, penghasilan DPR bisa hampir 10 kali lipat lebih besar dari gaji buruh di ibu kota.

Bandingkan dengan Negara Tetangga
Malaysia
Dilansir dari iMoney, (26/11/2024), berikut rincian besar gaji pokok dan tunjangan anggota parlemen Malaysia.
Gaji Pokok:
- Dewan Rakyat: RM 16.000 (sekitar Rp 52,8 juta) per bulan
- Dewan Negara: RM 11.000 (sekitar Rp 36,3 juta) per bulan
- Tambahan jika MP adalah menteri: RM 13.400 (sekitar Rp 44,2 juta) per bulan.
Tunjangan dan Klaim:
- Hadir sidang parlemen: RM 400 (sekitar Rp 1,32 juta) per hari
- Hadir rapat/workshop badan pemerintah: RM 300 (sekitar Rp 990 ribu) per hari
- Tunjangan hiburan: RM 2.500 (sekitar Rp 8,25 juta) per bulan
- Pembayaran khusus untuk MP non-administrasi: RM 1.500 (sekitar Rp 4,95 juta) per bulan
- Tunjangan perjalanan tetap: RM 1.500 (sekitar Rp 4,95 juta) per bulan
- Tunjangan BBM: RM 1.500 (sekitar Rp 4,95 juta) per bulan
- Tunjangan tol: RM 300 (sekitar Rp 990 ribu) per bulan
- Tunjangan sopir: RM 1.500 (sekitar Rp 4,95 juta) per bulan
- Pembelian HP: hingga RM 2.000 (sekitar Rp 6,6 juta) setiap 2 tahun
- Tunjangan tagihan HP: RM 900 (sekitar Rp 2,97 juta) per bulan
- Pembelian komputer: hingga RM 6.000 (sekitar Rp 19,8 juta)
- Subsidi pakaian resmi: RM 1.000 (sekitar Rp 3,3 juta) setiap 3 tahun
- Tunjangan pakaian seremonial: hingga RM 1.500 (sekitar Rp 4,95 juta)
- Bebas biaya lisensi kendaraan
- Perjalanan dinas: kelas bisnis (pesawat) / kelas satu (kereta)
- Hotel saat tugas >32 km dari rumah: hingga RM 400 (sekitar Rp 1,32 juta) per malam
- Uang harian dinas: domestik RM 100 (sekitar Rp 330 ribu)/malam, luar negeri RM 170 (sekitar Rp 561 ribu)/malam
- Tunjangan makan luar negeri: RM 340 (sekitar Rp 1,12 juta)/malam
- Rawat inap kelas satu di RS pemerintah: gratis.
Lebih lanjut jika dibandingkan dengan pendapatan masyarakat pada umumnya, Malaysia mencatat penghasilan rata-rata sekitar RM 8.479 (sekitar Rp 27,98 juta) per bulan.
Jika diakumulasikan menjadi pendapatan tahunan maka:
- Anggota DPR: gaji pokok saja sekitar RM 178.886,40 (sekitar Rp 590,3 juta)
- Masyarakat Malaysia: rata-rata di kisaran RM 101.748 (sekitar Rp 335,8 juta) per tahun.
Dengan demikian, pendapatan anggota parlemen Malaysia lebih besar daripada masyarakat kebanyakan.
Baca juga: 3 Dana Tambahan PNS di Luar Gaji Pokok Cair Bersama Gaji 1 Agustus 2025, Ini Jenis dan Nominalnya
Singapura
Menurut data dari Public Service Division, gaji anggota parlemen Singapura yakni:
Anggota Parlemen terpilih (Elected MP)
Tunjangan tahunan sebesar SGD 192.500 (sekitar Rp 2,29 miliar)
Anggota Parlemen Non-Konstituensi (NCMP) dan Anggota Parlemen Nominasi (NMP)
Tunjangan tahunan sebesar SGD 28.900 (sekitar Rp 343 juta).
Sebagai catatan, anggota parlemen yang bukan menteri atau tidak memegang jabatan politik lain dapat bekerja di sektor lain.
Namun, anggota parlemen yang juga seorang menteri akan mendapat penghasilan berupa gaji menteri ditambah tunjangan MP.
Berdasarkan laporan Manpower Research & Statistics Department dari Ministry of Manpower, pendapatan rata-rata masyarakat Singapura sebesar SGD 5.500 per bulan atau SGD 66.000 per tahun (sekitar Rp 785,4 juta/tahun).
***
(TribunTrends/TribunBogor)