Lisa Mariana Diperiksa KPK 5 Jam, Jadi Saksi Dugaan Korupsi, Bongkar Aliran Dana dari RK

TRIBUNTRENDS.COM - Setelah menjalani pemeriksaan selama lima jam di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selebgram Lisa Mariana akhirnya angkat bicara.

Pemeriksaan ini menjadi babak penting dalam pengusutan kasus dugaan korupsi yang menyeret nama seorang tokoh publik ternama.

Lisa hadir ke KPK sebagai saksi, terkait penyelidikan dugaan korupsi pengadaan iklan di salah satu bank milik pemerintah daerah. Ini menjadi momen yang banyak ditunggu, terutama setelah sebelumnya Lisa mengunggah pernyataan emosional di media sosial.

“Tanggal 22 saya dipanggil ke KPK untuk menjadi saksi, saya juga bingung kenapa ada surat KPK.

Ini belum final, kita bongkar setuntas-tuntasnya,” ujar Lisa dalam akun Instagram pribadinya, disertai dengan tangis.

Dalam unggahan tersebut, ia juga menyampaikan kekecewaannya terhadap hasil tes DNA yang menjadi pemicu pernyataannya ke publik. Dengan penuh emosi, ia menyatakan:

“Gua akan bongkar semua ya. Bapak itu tuyul-tuyul,” ungkapnya geram.

Diperiksa Soal Aliran Dana

Usai pemeriksaan di gedung KPK, Lisa memberikan pernyataan kepada wartawan.

Ia menyebut bahwa dirinya dipanggil sebagai saksi dan diperiksa seputar dugaan aliran dana.

“Hari ini saya sudah selesai pemeriksaan sebagai saksi kasus korupsi Bank BJB yang menyeret Ridwan Kamil,” ucapnya.

Kuasa hukum Lisa, Johnboy Nababan, menegaskan bahwa kliennya masih berstatus sebagai saksi.

“Status Lisa masih jadi saksi,” katanya.

Lisa mengaku tidak mengingat jumlah pertanyaan yang diajukan penyidik. Namun, ia menyebut fokus utamanya adalah soal transaksi dana.

“Ditanyanya soal aliran dana aja,” ujar Lisa.

Lisa juga mengonfirmasi bahwa ia memang menerima dana yang berkaitan dengan dugaan tersebut.

Menurutnya, dana itu digunakan sepenuhnya untuk keperluan anaknya.

“Benar (terima aliran dana). Semua buat anak saya. Tapi kalau besarannya saya gabisa sebutin,” katanya.

Johnboy menambahkan, pemeriksaan ini baru tahap awal.

Pihaknya masih mengumpulkan bukti untuk diserahkan dalam pemanggilan berikutnya.

“Kami masih kumpulin bukti.

Makanya kami menunggu pemanggilan selanjutnya biar bisa menyerahkan bukti ke KPK.

Kalau soal aliran dana berapa, biar KPK yang bicara,” jelasnya.

Baca juga: Hasil Tes DNA RK dan CA Tak Cocok, Doris Setiawan Terseret, Lisa: Nanti Muncul Nama Baru Lagi

Konteks Hukum dan Latar Belakang Pemeriksaan

Pemanggilan Lisa Mariana oleh KPK merupakan bagian dari penyelidikan kasus korupsi dalam pengadaan iklan di sebuah bank milik pemerintah daerah.

Kasus ini menyangkut penggunaan dana non-budgeter yang diduga berasal dari penggelembungan biaya proyek.

Dana tersebut kemudian ditelusuri alirannya, termasuk ke sejumlah pihak, salah satunya Lisa Mariana, yang menerima uang bulanan antara Rp15 juta hingga Rp20 juta.

Dugaan Keterlibatan Ridwan Kamil

Nama Ridwan Kamil disebut-sebut dalam penyelidikan ini karena pernah menjabat sebagai komisaris bank daerah tersebut dalam periode sebelumnya.

Dugaan keterlibatannya mencuat setelah ada informasi mengenai pemberian dana bulanan kepada Lisa Mariana.

Dalam pernyataannya, Lisa mengaku menerima dana itu selama masa kehamilan hingga anaknya lahir.

Namun, ia tidak menyebut secara eksplisit apakah dana tersebut berasal dari Ridwan Kamil secara langsung.

Surat Perjanjian dan Isu Jatah Bulanan

Isu mengenai pemberian uang bulanan menguat setelah model Ayu Aulia mengungkap keberadaan surat perjanjian antara Lisa dan pihak terkait.

Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa Lisa menerima uang sebesar Rp15 juta hingga Rp20 juta setiap bulan.

“Rp 15 juta sampai Rp 20 juta lah,” ujar Ayu dalam sebuah pernyataan.

Jumlah tersebut dinilai cukup besar dan menimbulkan tanda tanya dari publik, apalagi dalam konteks kasus korupsi dan aliran dana yang tidak tercatat dalam anggaran resmi.

Penjelasan dari Kuasa Hukum Ridwan Kamil

Kuasa hukum Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butarbutar, menyatakan bahwa bantuan yang diberikan kepada Lisa merupakan bentuk empati pribadi, bukan dari dana pemerintah.

Menurutnya, saat itu Lisa meminta bantuan biaya pendidikan karena sedang hamil.

Bantuan diberikan atas dasar kemanusiaan, bukan karena ada hubungan khusus.

“Dengan mengajukan permohonan waktu itu bantuan uang kuliah.

Nah, tentunya selaku gubernur yang punya empati kepada setiap orang, saya kira beliau memiliki rasa peduli,” ujar Muslim.

Ia juga menegaskan bahwa dana tersebut murni berasal dari pribadi, bukan anggaran pemerintah.

Pemeriksaan terhadap Lisa Mariana merupakan bagian dari rangkaian penyidikan yang lebih luas.

Hingga kini, KPK masih terus mendalami aliran dana, menelusuri keterlibatan para pihak, dan mengumpulkan bukti untuk mengungkap kasus secara menyeluruh.

Lisa sendiri berkomitmen untuk tetap kooperatif.

“Semua lancar karena saya kooperatif sama penyidik,” ujarnya.

(TribunTrends.com/ WartaKotalive.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)