Suapan Rindu untuk Mpok Alpa: Tahlilan 7 Hari Banjir Haru, Nazar Domba hingga 3000 Jemaah

“Pas masak tadi saya tetap nangis. Rasanya campur aduk. Biasanya setiap masak, beliau selalu video call, nanya masakan udah matang atau belum,” ungkap Tika dengan suara lirih.

Kebiasaan Mpok Alpa yang gemar memantau proses memasak via video call kini tinggal kenangan.

Dulu, sang komedian bahkan kerap menahan lapar hanya demi bisa mencicipi masakan Tika yang disebutnya paling cocok di lidah.

“Pokoknya kalau masakan lu, gue nggak pernah nolak,” ucap Tika menirukan pesan almarhumah yang masih terngiang jelas.

Lebih dari Sekadar Doa, Ini Adalah Cinta

Tahlilan tujuh hari ini bukan sekadar ritual agama, tapi menjadi momentum kolektif untuk merayakan hidup dan kehangatan Mpok Alpa.

Hal itu juga tampak dari membeludaknya jemaah yang hadir. Aji Darmaji awalnya memperkirakan hanya akan datang sekitar 700 hingga 800 orang dari lingkungan sekitar.

Namun kenyataan jauh melampaui ekspektasi.

“Yang datang bukan cuma dari masjid dan musala sekitar. Ternyata banyak banget yang datang dari luar daerah,” ucap Idung, dikutip dari kanal YouTube Cumicumi.

Total jemaah yang hadir mencapai lebih dari 3000 orang, membuat lingkungan rumah tak mampu menampung semua pelayat.

“Jemaahnya luar biasa. Banyak yang doain Mpok dari mana-mana. Mungkin ini balasan atas kebaikan beliau selama hidupnya,” sambungnya.

Baca juga: Janji yang Terwujud, Nazar Ajie Darmaji untuk Mpok Alpa Dilaksanakan di Tahlilan 7 Hari

Sosok yang Dicintai, Tak Hanya di Layar Tapi di Kehidupan Nyata

Popularitas Mpok Alpa di layar kaca memang tak diragukan lagi, terutama dengan logat Betawi khasnya yang mengundang tawa.

Tapi tahlilan ini membuktikan bahwa kecintaan masyarakat padanya lebih dari sekadar figur publik.

Ia adalah pribadi hangat yang meninggalkan kesan mendalam, tak hanya bagi keluarga dan sahabat, tapi juga masyarakat luas.