Pesisir Jabar Ini Jadi Kabupaten Paling Tertinggal dengan Skor IDSD Terendah, Melebihi Tasikmalaya

Berikut ini 4 kabupaten paling tertinggal dengan capaian skor IDSD terendah, daerah pesisir Jawa Barat ini paling parah melebihi Tasikmalaya.

TRIBUNTRENDS.COM - Di Jawa Barat, terdapat beberapa daerah memiliki skor Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) relatif rendah, sehingga masuk kategori paling tertinggal.

Secara umum skor IDSD Provinsi Jawa Barat memiliki capaian skor IDSD sebesar 3,88.

Dengan rata-rata IDSD kota kabupaten sebesar 3.86.

Baca juga: Madiun Mampu Mengalahkan Surabaya Jadi Kota Termaju di Jatim dengan Skor IDSD, Juaranya Kota Apel

Sehingga tidak semua wilayah memiliki capaian yang tinggi.

IDSD sendiri merupakan ukuran penting untuk melihat sejauh mana sebuah wilayah mampu mengelola sumber daya, membangun infrastruktur.

Serta meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Semakin tinggi skor IDSD, semakin baik pula daya saing dan kemajuan suatu daerah.

Berikut empat kabupaten dengan skor IDSD terendah di Jawa Barat tahun 2024.

1. Kabupaten Indramayu

Kabupaten Indramayu merupakan daerah pesisir Jawa Barat yang menempati posisi terbawah dengan skor 3,43.

Meski dikenal sebagai daerah lumbung padi tantangan pembangunan di sektor infrastruktur dan pemerataan ekonomi masih menjadi pekerjaan besar.

2. Kabupaten Tasikmalaya

Dengan skor 3,55, Kabupaten Tasikmalaya berada di urutan kedua terbawah.

Daerah ini memiliki potensi besar di sektor pertanian dan UMKM, namun belum sepenuhnya mampu mendorong peningkatan daya saing daerah.

3. Kabupaten Purwakarta

Kabupaten Purwakarta meraih skor 3,61.

Meski lokasinya strategis di jalur industri, pengembangan kualitas sumber daya manusia dan pemerataan pembangunan masih menjadi kendala dalam meningkatkan daya saingnya.

4. Kabupaten Karawang

Kabupaten Karawang mencatat skor 3,66, sedikit lebih tinggi dibanding tiga kabupaten sebelumnya.

Meskipun dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Jawa Barat, ketimpangan antara sektor industri dengan kesejahteraan masyarakat lokal masih memengaruhi rendahnya skor daya saing.

(TribunTrends.com/MNL)