Bapak dan Ibu Guru, Anda Dapat Mendemonstrasikan Bagaimana Menerapkan PSE! Modul 2 PSE Topik 3 PPG

TRIBUNTRENDS.COM - Setelah menyelesaikan Latihan Pemahaman dalam Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik 3 yang membahas Experiential Learning, banyak guru peserta PPG 2025 mulai mencari pemahaman lebih dalam tentang penerapan metode ini dalam proses pembelajaran.

Salah satu momen penting dalam modul ini adalah bagian Cerita Reflektif, yang menantang para pendidik untuk merenungkan dan menuliskan pengalaman atau gagasan mereka dalam menerapkan Experiential Learning untuk mendukung PSE di kelas.

Cerita Reflektif ini tidak sekadar menjawab pertanyaan, tetapi juga menjadi ruang bagi guru untuk menggambarkan bagaimana pendekatan berbasis pengalaman bisa membentuk karakter dan kecerdasan emosional siswa.

Pembelajaran sosial emosional bertujuan membangun kesadaran diri, empati, keterampilan berkomunikasi, serta kemampuan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

Untuk mencapai itu, experiential learning menjadi pendekatan yang sangat relevan karena siswa diajak untuk belajar melalui pengalaman langsung, refleksi, dan pemaknaan mendalam.

Cerita Reflektif dalam Modul 2 Topik 3 ini bertujuan menumbuhkan pemahaman bahwa mengajar bukan hanya soal mentransfer ilmu, tetapi juga menyentuh sisi emosional siswa, mengajak mereka menjadi individu yang sadar akan dirinya dan lingkungannya.

Baca juga: Aspek Penting dalam Belajar Adalah Kognitis, Emosi, Persepsi dan Perilaku! Modul 2 Topik 3 PPG

Selain itu, dengan menceritakan pengalaman pribadi dalam menerapkan metode ini, guru juga dilatih untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat mampu mengevaluasi praktiknya dan terus berkembang.

Berikut kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 3: Experiential Learning materi Penerapan Experiential Learning dalam Pembelajaran dalam PPG 2025.

Cerita Reflektif

Bapak dan Ibu guru, Anda dapat mendemonstrasikan bagaimana menerapkan pembelajaran sosial emosional dengan metode experiential learning!

Baca juga: Tahapan Observasi dan Pencatatan Perilaku yang Dapat Dilakukan Guru Adalah? Jawaban Modul 2 Topik 3

Kunci Jawaban: 

Dalam suatu pembelajaran Pendidikan Pancasila, saya mencoba menerapkan metode experiential learning dengan mengintegrasikan nilai-nilai sosial emosional. Saat membahas topik tentang "Persatuan dalam keberagaman", saya mengajak murid untuk melakukan simulasi sidang mini perwakilan daerah. Setiap murid mewakili sebuah provinsi dan diminta menyuarakan aspirasi dari wilayah yang mereka representasikan, lengkap dengan latar budaya dan nilai-nilai lokal. 

Aktivitas ini mendorong mereka untuk memahami perbedaan, mengelola emosi saat berdiskusi, dan menunjukkan empati terhadap perspektif teman sekelas. Setelah kegiatan berlangsung, kami melakukan sesi refleksi bersama untuk menggali perasaan mereka selama proses, tantangan yang dihadapi, serta nilai-nilai kebersamaan yang muncul. 

Dari sini, saya menyadari bahwa pembelajaran sosial emosional dapat menyatu dengan materi pelajaran secara alami melalui metode experiential learning. Murid tidak hanya memahami konsep persatuan secara teoritis, tetapi juga merasakannya melalui pengalaman langsung yang jauh lebih membekas dan bermakna.

Kunci Jawaban Alternatif: 

Menerapkan pembelajaran sosial emosional dengan metode experiential learning dapat dilakukan dengan menghadirkan pengalaman nyata yang melibatkan perasaan, interaksi sosial, serta refleksi mendalam. Salah satu contohnya adalah melalui proyek kelas bertema “Aku dan Temanku”, yang bertujuan membangun empati, kerja sama, dan kesadaran diri siswa.