Detik-detik Aksi Sadis Haryanto Bunuh Zahra di Lampung, Tutup Tubuh dengan Tikar, Kunci Pintu

TRIBUNTRENDS.COM - Haryanto, pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap RAZ alias Zahra, seorang anak berusia 10 tahun di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, akhirnya berhasil ditangkap. 

Penyebab tindakan keji ini dilatarbelakangi oleh hasrat terlarang yang timbul pada pelaku terhadap korban.

AKP Noviarif Kurniawan, Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang, menyampaikan bahwa pelaku terpikat oleh sosok korban saat melihatnya sedang mandi.

Baca juga: Masih Petantang-Petenteng Kesaksian Tetangga Rani Selingkuhan Wadison Pria Serang Bunuh Istri

"Sampai sejauh motifnya karena terbawa nafsu, pelaku ini melihat korban saat mandi dan muncul nafsu bejatnya, sehingga korban dipanggil untuk masuk ke dalam mes pelaku," katanya, Kamis (24/7/2025).

"Lalu kemudian setelah sampai didalam kamar mes pelaku, korban ada iming-imingin akan diberikan makanan, kemudian rupanya korban langsung di eksekusi," lanjutnya.

Menurut Noviarif, setelah menyadari korban telah meninggal, Haryanto lantas melarikan diri karena ketakutan perbuatannya terungkap.

"Setelah korban meninggal dunia, pelaku ini panik dan kabur. Sementara tubuh korban ditutupi tikar kemudian dikunci dari luar dengan menggunakan gembok," imbuhnya.

Setelah sebulan menjadi buron, polisi akhirnya menangkap Haryanto di wilayah Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung pada Rabu (23/7/2025) siang.

Sebelumnya, kejadian tragis ini terjadi pada Minggu, 22 Juni 2025 di salah satu mes perusahaan di Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang.

Korban ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di dalam kamar pelaku pada Senin (23/6/2025) malam.

Jenazah korban ditemukan tanpa busana, dengan darah mengalir dari area kemaluannya serta beberapa luka terlihat di tubuhnya, termasuk di bagian belakang kepala. Selain itu, mulut korban juga mengeluarkan busa.

Kisah Zahra

Rizky Alesha Zahra merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia duduk di bangku kelas 2 SD di kawasan Indolampung Perkasa KM 37, Kecamatan Gedong Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. 

Kedua orangtuanya bekerja sebagai buruh di perkebunan tebu milik PT Indo Lampung Perkasa, yang berada di bawah naungan PT Sugar Group Companies, produsen gula bermerek Gulaku.

Keluarga Zahra hidup dalam kesederhanaan dari hasil jerih payah di perkebunan tersebut. Lingkungan tempat tinggal mereka berupa bedeng-bedeng semi permanen dengan fasilitas terbatas, dinding dari kayu dan tanpa kamar mandi pribadi, sehingga aktivitas mandi dan mencuci dilakukan di pemandian umum.