MPLS 2025: Yuk Cari Tahu Serunya Masa Pengenalan Sekolah untuk Siswa Baru

Inilah Pengertian Apa Itu Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Mengutip dari laman resmi (kemdikbud.go.id)

TRIBUNTRENDS.COM – Menjadi siswa baru di sekolah tentunya menjadi momen yang mendebarkan sekaligus menyenangkan. Untuk membantu para siswa baru agar lebih siap menghadapi lingkungan dan sistem belajar yang berbeda, sekolah menyelenggarakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Mengutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (kemdikbud.go.id), MPLS adalah kegiatan wajib yang diikuti oleh seluruh siswa baru pada awal tahun ajaran baru. Kegiatan ini merupakan metode yang digunakan oleh pihak sekolah untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru.

Dengan mengikuti MPLS, para siswa tidak hanya dikenalkan pada bangunan sekolah, tetapi juga pada nilai-nilai, tata tertib, budaya sekolah, serta guru dan kakak kelas mereka. MPLS menjadi jembatan awal agar para siswa bisa beradaptasi secara fisik, sosial, dan psikologis dalam lingkungan belajar yang baru.

Tujuan utama dari kegiatan MPLS adalah membantu siswa baru agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Melalui kegiatan ini, siswa akan:

• Mengenal lebih dekat suasana dan budaya sekolah
• Mengetahui peraturan dan tata tertib yang berlaku
• Memahami struktur organisasi sekolah dan peran pentingnya
• Mengenal guru, staf, serta teman-teman seangkatan
• Menumbuhkan semangat belajar dan karakter positif sejak hari pertama

Contoh Pelaksanaan MPLS di Sekolah

Salah satu contoh pelaksanaan MPLS pernah dilakukan di SMAN 16 Surabaya pada tahun ajaran baru 2020–2021. Di tengah pandemi COVID-19 saat itu, sekolah menerapkan MPLS secara hybrid, yaitu sebagian siswa mengikuti kegiatan secara langsung di sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, dan sebagian lainnya mengikuti secara daring dari rumah.

Dalam kegiatan daring tersebut, materi MPLS diberikan selama 20 menit, lalu dilanjutkan sesi interaktif berupa tanya jawab melalui media sosial. Pendekatan ini tetap memberikan ruang komunikasi dan keterlibatan aktif siswa, meskipun dilakukan secara online.

Tujuan MPLS:

1. Mengenali potensi diri siswa baru;

2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah;

3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;

4. Mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya;

5. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keaneka-ragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan shat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.

Pengertian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)

Secara sederhana MPLS adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah dalam rangka memperkenalkan para siswa baru pada semua hal yang berhubungan dengan sekolah.

Perkenalan tersebut bukan hanya sebatas antar murid baru saja atau dengan kakak kelas serta guru, namun juga pada komponen lainnya.

Komponen itu meliputi pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, serta pembinaan.

Bagi sekolah-sekolah boarding school, pengenalan budaya kehidupan di asrama menjadi materi penting.

Pelaksanaan MPLS ini dilakukan selama 3 hari pada minggu pertama.

MPLS di masa Pandemi Covid-19 ini dapat dilakukan secara daring.

Keputusan mengenai pelaksanaan MPLS secara daring ataupun luring ini ditentukan oleh Pemerintah daerah.

Kegiatan teknis MPLS diselenggarakan oleh Guru, yang biasanya dibantu oleh para siswa di sekolah terkait.

Kegiatan yang dilarang saat MPLS berlangsung

a. Memberikan tugas kepada siswa baru yang wajib membawa suatu produk dengan merk tertentu;

b. Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat (misalnya menghitung nasi, gula, semut, dsb);

c. Memakan dan meminum makanan dan minuman siswa yang bukan milik masing-masing siswa baru;

d. Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiramkan air serta hukuman yang bersifat fisik dan atau mengarah kepada tindak kekerasan;

e. memberikan tugas yang tidak masuk akal seperti berbicara dengan hewan atau tumbuhan serta membawa barang yang sudah tidak diproduksi lagi.;

f. Aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

(Tribunnews.com/Oktavia WW/TribunTrends.com/Syifaul Azizah)