Kunci Jawaban
Apa yang Harus Dilakukan Anton untuk Menyimpan Semua File? Soal Asesmen MPLS 2025 SMA, SMALB, SMK
Simaklah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025 di tingkat SMA, SMALB, dan SMK atau jenjang sederajat, literasi membaca dan numerasi.
Editor: Sinta Darmastri
TRIBUNTRENDS.COM - Pada pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) mengagendakan pelaksanaan asesmen khusus yang menyasar peserta didik baru di tingkat SMA, SMALB, dan SMK atau jenjang sederajat.
Asesmen ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu literasi membaca dan numerasi. Kegiatan tersebut bukan hanya sekadar formalitas di awal tahun ajaran, tetapi dirancang untuk membantu para guru memahami gambaran awal kemampuan siswa di dua bidang penting tersebut.
Menurut Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemdikdasmen, Rusprita Putri Utami, tujuan dari asesmen ini adalah sebagai alat bantu bagi pendidik dalam mengenal kemampuan dasar siswa sejak dini.
“Asesmen MPLS 2025 bertujuan membantu agar guru mendapatkan informasi awal terkait kemampuan literasi membaca dan numerasi para murid baru,” jelasnya.
Namun penting dicatat, hasil dari asesmen ini tidak berupa skor, angka, maupun peringkat. Artinya, hasil tersebut tidak dirancang untuk menilai atau mengukur kompetensi siswa secara menyeluruh, melainkan sekadar pemetaan awal.
Dengan begitu, asesmen ini tidak boleh digunakan untuk menyimpulkan tingkat kecakapan literasi dan numerasi siswa secara absolut.
Baca juga: Mengapa Penulis Meletakkan Gambar Sebelum Paragraf Terakhir? Soal Asesmen MPLS 2025 SMA, SMALB, SMK
Mengacu pada informasi resmi dari akun Instagram Kemdikdasmen, Asesmen Literasi dan Numerasi MPLS 2025 dijadwalkan pada hari ketiga MPLS, yakni Rabu, 16 Juli 2025.
Soal dan Kunci Jawaban Asesmen MPLS 2025 untuk Literasi SMA, SMALB, SMK
Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 1-4
Peluang Karir di Sektor Hijau
Transisi energi tidak hanya mengubah sumber daya energi, tetapi juga menciptakan banyak peluang karier baru di sektor hijau atau green jobs. Menurut International Labour Organization (ILO), akan ada 24 juta pekerjaan baru di sektor hijau pada tahun 2030 karena transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT). Laporan terbaru dari International Renewable Energy Agency (IRENA) berjudul "Renewable Energy and Jobs: Annual Review 2023" mencatat bahwa jumlah pekerja di sektor EBT terus meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2018, IRENA mencatat ada 11,1 juta pekerja di sektor EBT. Jumlah ini terus bertambah hingga mencapai 13,8 juta pekerja pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan komitmen global untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional dan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan. Green jobs memiliki beberapa aspek yang bisa dilihat pada gambar berikut.

Saat ini, banyak jenis pekerjaan yang termasuk green jobs, seperti desainer fesyen berkelanjutan, startup energi berkelanjutan, startup manajemen limbah, teknisi sistem energi matahari, peneliti transportasi ramah lingkungan, kreator gerakan hijau, hingga pengelola media sosial gerakan hijau. Untuk para milenial yang tinggal di perkotaan namun ingin turut melestarikan lingkungan juga dapat menjajal urban farming sebagai langkah awal memulai green jobs. Kegiatan urban farming bisa dilakukan di mana saja, seperti di halaman, kantor, balkon bahkan atap rumah. Green jobs sudah ada di kawasan Asia Pasifik contohnya para penanam bakau dalam program adaptasi iklim di Vietnam dan teknisi sistem energi matahari di China.
Sumber:
https://katadata.co.id/infografik/6581171bdd19c/green-jobs-peluang-karir-masa-depan
Green Jobs: Pekerjaan Ramah Lingkungan - Koaksi Indonesia (coaction.id)
Green Jobs: Pekerjaan Ramah Lingkungan – Green Jobs Indonesia
1. Bagaimana urban farming bisa menjadi langkah awal yang baik bagi milenial yang tinggal di perkotaan untuk memulai karir di green jobs?
A. Urban farming dapat meningkatkan nilai estetika perkotaan sehingga menjadi peluang bagi milenial untuk mendapatkan penghasilan.
B. Urban farming memungkinkan milenial belajar tentang teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
C. Urban farming memerlukan lahan yang luas, sehingga mudah dilakukan oleh milenial tanpa memerlukan pengetahuan khusus.
D. Urban farming dapat membantu milenial untuk mendapatkan berbagai pengalaman dalam manajemen limbah perkotaan.
Kunci Jawaban: B. Urban farming memungkinkan milenial belajar tentang teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Temukan Keterkaitan antara Pancasila dengan Konsep, Kunci Jawaban Cerita Reflektif PPG 2025 Modul 3 |
![]() |
---|
Mari Melakukan Refleksi Sesuai Konteks Sekolah, Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 PPG 2025 |
![]() |
---|
Peran Pendidikan Nilai dalam Membentuk Peserta Didik, Jawaban Cerita Reflektif PPG 2025 Modul 3 |
![]() |
---|
Tuliskan 3 Pokok-pokok Pikiran Ki Hadjar Dewantara, Kunci Jawaban Cerita Reflektif PPG 2025 Modul 3 |
![]() |
---|
Berikan Contoh Bagaimana Dapat Menyesuaikan Materi, Jawaban Cerita Reflektif PPG 2025 Modul 3 |
![]() |
---|