Breaking News:

Berita Viral

Alasan India Bangun Flyover Tikungan 90 Derajat: Tiga Instansi Tak Sinkron, Lahan Sempit, Ego Besar

Terungkap alasan terbangunnya flyover kontroversial dengan tikungan tajam 90 derajat di kawasan Aishbagh, Bhopal, India.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends
FLYOVER VIRAL INDIA - Terungkap alasan terbangunnya flyover kontroversial dengan tikungan tajam 90 derajat di kawasan Aishbagh, Bhopal, India. Foto diolah dari Indianexpress 8 Juli 2025. 

Seorang insinyur yang enggan disebut namanya mengungkapkan kepada Times of India, bahwa keterbatasan lahan dan keberadaan stasiun metro menjadi alasan utama penggunaan desain ekstrem tersebut.

Sementara dalam pembelaan yang dikutip dari Global Construction Review, seorang pejabat menyebut:

“Apabila ada kemungkinan lebih banyak lahan tersedia, sudut tikungan flyover bisa berubah menjadi kurva yang lebih mulus.”

Baca juga: Detik-Detik Truk Colt Diesel Masuk Jurang di Tasikmalaya, Jalan Licin saat Hujan, Oleng di Tikungan

Tiga Kali Ubah Desain dalam 7 Tahun

Berdasarkan laporan The Indian Express, desain flyover mengalami tiga kali perubahan sejak 2018 akibat tarik ulur antara PWD dan Departemen Perkeretaapian.

  • Desain Pertama (2018):
    Awalnya disepakati tikungan 45 derajat agar selaras dengan jalan. Namun, ditolak oleh pihak Kereta Api karena seluruh lahan berada dalam area rel. Proses tender pun dihentikan.
  • Desain Kedua (2020):
    Disesuaikan dengan keberadaan jalur Metro. General Arrangement Drawing (GAD) baru disusun dan disetujui Metro Rail, namun pihak Kereta Api tak melakukan revisi dan tetap membangun dengan posisi yang keliru.
  • Desain Ketiga (2023):
    PWD akhirnya menyiapkan desain revisi dengan membangun dermaga tambahan di belakang struktur Kereta Api. Pelat jembatan PWD disambungkan ke pelat milik Kereta Api melalui dermaga ini. GAD terbaru memungkinkan ketiga pihak (PWD, Metro, dan Kereta Api) menyelesaikan pembangunan sesuai batas anggaran.

Peringatan Keselamatan dari Kereta Api

Namun Departemen Perkeretaapian justru mengklaim bahwa mereka telah lebih dulu memberikan peringatan.
Dalam surat bertanggal 4 April 2024, disebutkan:

“Bagian jembatan yang dibangun oleh PWD dan Perkeretaapian bertemu hampir membentuk sudut siku-siku, yang tidak memenuhi kebutuhan fungsional dan tidak aman bagi pengguna jalan.”

Flyover sepanjang 648 meter ini, yang awalnya diharapkan menjadi jalan pintas bagi ratusan ribu pengguna, kini malah menjadi simbol cacat koordinasi antar lembaga, desain buruk, dan kelalaian sistemik.

Kini, publik menanti: Apakah sanksi dan revisi desain cukup untuk mencegah bencana lebih besar di masa depan?

***

(TribunTrends/Kompas)

Tags:
IndiaflyoverBhopal
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved