Mengalahkan Majene dan Pasangkayu, Kabupaten Termaju di Sulawesi Barat Dijuluki Bumi Pusaka Sakti

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah kabupaten termaju di Sulawesi Barat yang dijuluki Bumi Pusaka Sakti bahkan mampu mengalahkan Majene dan Pasangkayu.

Meskipun bukan termasuk bagian dari provinsi yang termaju di Indonesia, Sulawesi Barat memiliki andil besar dalam pembangunan bangsa.

Di tahun 2024, Sulawesi Barat hanya mencapai skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 70,46.

Baca juga: Kabupaten Ini Paling Murah Biaya Hidupnya di Jawa Timur, Dijuluki Mexico City, Melebihi Pamekasan

Ini meningkat 0,66 poin (0,95 persen) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 69,80.

Hal itu menempatkannya Sulawesi Barat berada di peringkat bawah dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

Namun, perlu dicatat bahwa ada perbedaan IPM di masing-masing kabupaten di Sulawesi Barat.

Bahkan beberapa kabupaten memiliki nilai IPM yang lebih tinggi dan dianggap lebih maju.

Berikut ini beberapa wilayah maju di Sulawesi Barat menurut besar skor IPM mereka di tahun 2024.

1. Kabupaten Mamuju

Setelah lepas dari bagian Provinsi Sulawesi Selatan, Mamuju langsung jadi ibukota Provinsi Sulawesi Barat.

Dengan nilai IPM sebesar 70,4, daerah ini menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang relatif tinggi.

Berada di tepi barat pulau Sulawesi, Kabupaten Mamuju terdiri dari 11 kecamatan, 14 kelurahan, dan 88 desa.

Pada pertengahan tahun 2024 Mamuju memiliki 286.699 jiwa, dengan luas wilayah 4.999,69 km persegi.

Artinya kepadatan penduduk di Kabupaten Mamuju dalam kilometer persegi dihuni 59 jiwa.

2. Kabupaten Pasangkayu

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pasangkayu pada tahun 2024 mencapai 69,73, meningkat 0,88 persen.

3. Kabupaten Majene

Menempati posisi ketiga, Kabupaten Majene pada tahun 2024 memiliki nilai IPM sebesar 69,42.

Lalu apa hubungan skor IPM dengan kemajuan suatu daerah?

Kemajuan suatu wilayah seringkali diukur dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

IPM menjadi indikator komposit yang mengukur pencapaian pembangunan manusia dalam tiga dimensi utam yakni kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak.

Meskipun pertumbuhan ekonomi penting, IPM juga menjadi indikator penting karena mencerminkan kualitas hidup yang berkelanjutan.

Peningkatan IPM dapat dicapai melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan taraf hidup masyarakat.

IPM yang tinggi menunjukkan bahwa suatu wilayah telah mencapai kemajuan dalam pembangunan manusia dan kesejahteraan masyarakatnya.

Di lain sisi, Sulawesi Barat memiliki potensi besar di berbagai sektor.

Mulai dari pariwisata, pertanian yang berupa kakao, kopi, kelapa, cengkeh, dan pertambangan emas, batubara, minyak bumi.

(TribunTrends.com/MNL)