Kabar Wilayah
Inilah Kota Gudeg, Daerah di DIY Ini Jadi Wilayah Paling Sejahtera Ungguli Sleman dan Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata menyimpan tiga wilayah paling sejahtera yang kualitas hidup warganya di atas rata-rata nasional. Mana sajakah itu?
Penulis: Sinta Manila
Editor: Tim TribunTrends
Tak hanya dikenal sebagai kota budaya dan pelajar, Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata menyimpan tiga wilayah paling sejahtera yang kualitas hidup warganya di atas rata-rata nasional. Wilayah tersebut mencerminkan kemakuran di daerah dan jadi wilayah paling layak huni. Manakah itu?
TRIBUNTRENDS.COM - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi istimewa hasil peleburan antara Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Pakualaman.
Provinsi ini memiliki lima wilayah administratif, terdiri atas satu kota dan empat kabupaten yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
Namun, dari kelima wilayah tersebut, daerah manakah yang paling makmur dan menunjukkan kualitas hidup terbaik?

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya ada tiga daerah di DIY yang menonjol dalam hal kesejahteraan, dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi.
Ketiga daerah tersebut adalah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul.
1. Kota Yogyakarta – Pusat Pemerintahan Sekaligus yang Paling Makmur
Meskipun luas wilayahnya relatif kecil, Kota Yogyakarta justru mencatatkan angka kesejahteraan tertinggi di DIY.
Dengan jumlah penduduk sekitar 375.770 jiwa—yang hanya mencakup 9,94 persen dari total populasi DIY—kota ini berhasil meraih skor IPM tertinggi di provinsi ini, bahkan termasuk tertinggi secara nasional.
IPM Kota Yogyakarta mencapai 89,10 poin, nyaris menyentuh angka 90.
Angka ini mencerminkan tingginya kualitas hidup penduduk kota, baik dari aspek kesehatan, pendidikan, maupun standar hidup.
Tak hanya unggul dalam pembangunan manusia, Kota Yogyakarta juga dinobatkan sebagai kota paling nyaman nomor dua untuk dihuni di Indonesia menurut survei Most Livable City Index (MLCI) dengan skor 75.
Indeks ini mengukur kenyamanan dan kelayakan suatu kota untuk ditinggali berdasarkan persepsi warganya sendiri.
Kota Yogyakarta dijuluki sebagai Kota Gudeg. Julukan ini berasal dari makanan khas Yogyakarta, gudeg, yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan memiliki rasa manis gurih.
Gudeg sangat mudah ditemukan di berbagai tempat di Yogyakarta, menjadikannya identik dengan kota ini.
2. Kabupaten Sleman – Daerah Termaju dengan Akses Pendidikan Terbaik
Menyusul di posisi kedua adalah Kabupaten Sleman, yang dikenal sebagai pusat pendidikan dan pariwisata di DIY.
Sleman mencatatkan IPM sebesar 85,71, menjadikannya daerah termaju kedua di provinsi ini.

Tingginya IPM Sleman tak lepas dari keberadaan banyak institusi pendidikan tinggi serta layanan kesehatan yang merata.
Infrastruktur yang berkembang dan aktivitas ekonomi yang dinamis turut mendukung kualitas hidup masyarakatnya.
3. Kabupaten Bantul – Semakin Berkembang dan Sejahtera
Di posisi ketiga ada Kabupaten Bantul, dengan IPM mencapai 82,05. Daerah ini terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi ekonomi kreatif, pariwisata, hingga layanan publik.
Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di Bantul berkontribusi besar terhadap perbaikan IPM-nya.
Dengan strategi pembangunan yang berkelanjutan, Bantul menjadi salah satu daerah yang potensial untuk tumbuh lebih maju lagi.

Apa Itu IPM dan Mengapa Penting?
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran komprehensif untuk menilai kualitas hidup masyarakat di suatu wilayah. IPM mencakup tiga dimensi utama:
- Umur Panjang dan Hidup Sehat
Diukur melalui angka harapan hidup saat lahir, yang mencerminkan rata-rata usia hidup seseorang.
- Pengetahuan (Pendidikan)
Dinilai berdasarkan dua indikator utama:
- Harapan lama sekolah (jumlah tahun pendidikan yang diharapkan anak-anak selesaikan).
- Rata-rata lama sekolah (jumlah tahun pendidikan yang diselesaikan oleh penduduk usia 25 tahun ke atas).
- Standar Hidup Layak
Diukur melalui pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan, yang mencerminkan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan layanan dasar lainnya.
Dengan melihat ketiga dimensi ini, IPM menjadi alat penting dalam mengevaluasi dan merencanakan pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup manusia.
Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul menjadi tiga daerah paling sejahtera di DIY, dengan IPM tinggi yang menunjukkan kualitas hidup warganya berada di atas rata-rata.
Bahkan, Kota Yogyakarta tidak hanya menjadi yang terbaik di provinsi ini, tetapi juga diakui secara nasional sebagai salah satu kota paling layak huni di Indonesia.