Dijuluki Bumi Candi di Jambi, Daerah Ini Pemberi UMK Terbesar Kedua Setelah Kota Jambi, Bukan Bungo

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah daerah pemberi UMK terbesar kedua di Provinsi Jambi setelah Kota Jambi, dijuluki Bumi Candi, bukan Bungo atau Sarolangun.

Melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2024 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025, Provinsi Jambi turut mengubah besar UMK dan UMP mereka.

Artinya ada kenaikan sebesar 6,5 persen dari tahun sebelumnya yang harus diberikan pada pegawai swasta.

Baca juga: Dikenal Kota Sepucuk Nipah Serumpun Nibung, Ini Daerah Tersepi di Jambi, Disusul Kerinci, Sarolangun

Pemprov Jambi juga menetapkan Upah Minimum Sektoral (UMS) untuk sektor pertambangan yang mengalami kenaikan 3 persen.

UMS harus mempertimbangkan risiko tinggi di dunia pertambangan.

UMS untuk sektor perkebunan juga mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen dari UMP yang sudah ditetapkan.

Untuk UMS sektor pertambangan ditetapkan sebesar Rp3.299.270, dan untuk sektor perkebunan sebesar Rp3.242.600.

Kota Jambi memiliki upah minimum tertinggi di provinsi ini, yaitu sebesar Rp 3.607.223.

Diikuti oleh Kabupaten Muaro Jambi dengan upah minimum sebesar Rp 3.378.620.

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki upah minimum sebesar Rp 3.329.595, sedikit lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Sarolangun yang berada di angka Rp 3.322.266.

Sebagian besar wilayah lainnya memiliki nominal upah minimum yang sama, yakni Rp 3.234.535.

Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kota Sungai Penuh, dan Kabupaten Kerinci.

Daftar ini mencerminkan adanya disparitas dalam penetapan upah minimum antara wilayah perkotaan dan kabupaten di Provinsi Jambi.

Dengan Kota Jambi sebagai pusat ekonomi yang menawarkan nominal tertinggi.

Kota Jambi: Rp 3.607.223