Remaja Terjun ke Gorong-Gorong KBT Duren Sawit Jaktim, Basah Kuyup Dikejar Warga, Diduga Curanmor

TRIBUNTRENDS.COM - Viral remaja nekat terjun ke gorong-gorong KBT Duren Sawit Jakarta Timur setelah dikejar warga karena diduga curanmor. Diamankan setelah basah kuyup.

Sebuah sore yang tampak biasa di kawasan Jalan Kolonel Sugiono, Duren Sawit, Jakarta Timur, mendadak berubah tegang. 

Suara teriakan warga yang memergoki aksi dugaan pencurian sepeda motor menggema, memicu kehebohan dan aksi kejar-kejaran yang berakhir tak terduga: seorang remaja nekat menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke dalam gorong-gorong Kanal Banjir Timur (KBT).

Video detik-detik pengejaran itu terekam dan menyebar cepat di media sosial.

Dalam unggahan yang viral, terlihat warga mengejar seorang remaja yang diduga tengah melakukan pencurian motor, hingga akhirnya menyelam ke gorong-gorong untuk menghindari amukan massa.

"Warga yang geram dengan ulah pelaku sampai mengejar ke gorong-gorong dan ikut menyebur untuk menangkap pelaku," bunyi keterangan dalam unggahan akun Instagram @durensawit.info.

Aksi kejar-kejaran dramatis itu tak hanya menjadi tontonan publik, tetapi juga membuka babak baru dalam penegakan hukum.

Baca juga: Dedi Mulyadi Lunasi Uang Rp 30 Juta Milik Taryana, Maling Ayam yang Digebuki hingga Tewas di Subang

Pelaku akhirnya berhasil diamankan dari aliran KBT dalam kondisi basah kuyup dan dibawa ke Polsek Duren Sawit.

Dikonfirmasi terkait insiden tersebut, Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit, Iptu Tatan Rustandi membenarkan bahwa pelaku merupakan seorang anak yang secara hukum tergolong ABH (Anak yang Berhadapan dengan Hukum).

"Pelaku ABH, usia 16 tahun.

Sudah ada warga yang merasa menjadi korban melapor," ungkap Tatan, Senin (2/6/2025).

Namun di balik sensasi pengejaran itu, proses hukum menyajikan fakta yang belum sepenuhnya mendukung dugaan pencurian.

Hingga kini, tidak ditemukan satu pun barang bukti yang menguatkan keterlibatan anak tersebut dalam tindak pidana curanmor.

"Barang bukti nihil. Sedang didalami dulu, nanti jika perkara mengembang dikabari lebih lanjut," ujar Tatan.

Polisi masih menyelidiki kasus ini lebih jauh, menggali keterangan dan mencari bukti tambahan.

Sementara itu, kasus ini menjadi pengingat keras tentang bagaimana cepatnya publik bereaksi terhadap aksi dugaan kejahatan—kadang sebelum hukum bicara, masyarakat sudah mengambil peran sebagai hakim jalanan.

(TribunTrends.com/ TribunJakarta.com/ Disempurnakan dengan Bantuan AI)