Breaking News:

Kabar Wilayah

Kota Mini di Jateng Ini Jadi Primadona Baru Jawa Tengah, Bersaing dengan Klaten, Solo dan Semarang

Kota Mini di Jateng Ini Jadi Primadona Baru provinsi dipimpin Gubernur Ahmad Luthfi, bersaing ketat dengan Klaten, Solo, Salatiga dan Semarang

|
Penulis: Sinta Manila
Editor: Agung Santoso
Ilustrated by AI
Kota Mini di Jateng Ini Jadi Primadona Baru provinsi dipimpin Gubernur Ahmad Luthfi, bersaing ketat dengan Klaten, Solo, Salatiga dan Semarang (foto ilustrasi ) 

Kota Mini di Jateng Ini Jadi Primadona Baru provinsi dipimpin Gubernur Ahmad Luthfi, bersaing ketat dengan Klaten, Solo, Salatiga dan Semarang

TRIBUNTRENDS.COM -  Meski berstatus sebagai kota terkecil di Jawa Tengah, daerah ini mampu menorehkan prestasi gemilang dengan masuk dalam jajaran wilayah termaju di provinsi ini.

Julukannya yang unik, "Tuin Van Java" atau Taman dari Jawa, menjadi simbol keindahan dan kemajuan yang dimiliki kota tersebut. Si mungil ini bahkan sanggup bersaing ketat dengan dua kota besar: Solo dan Semarang, dalam hal pembangunan dan kualitas hidup masyarakatnya.

Provinsi Jawa Tengah sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang cukup tinggi di Indonesia.

Tak heran, banyak kota di provinsi ini yang berkembang pesat, ditandai dengan meningkatnya kualitas pendidikan, kesehatan, dan taraf ekonomi warganya.

WISATA NEPAL VAN JAVA - Dusun Butuh di Magelang menawarkan panorama rumah-rumah bertingkat di lereng gunung yang sering disebut sebagai Nepal van Java, cocok untuk liburan Lebaran.
WISATA NEPAL VAN JAVA - Dusun Butuh di Magelang menawarkan panorama rumah-rumah bertingkat di lereng gunung yang sering disebut sebagai Nepal van Java, cocok untuk liburan Lebaran. (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Secara administratif, Jawa Tengah terbagi atas 29 kabupaten dan 6 kota. Di dalamnya, terdapat lebih dari 500 kecamatan dan hampir 8.500 desa, menjadikannya wilayah yang kompleks namun terorganisasi dengan baik.

Menariknya, sebelum otonomi daerah diberlakukan pada awal 2000-an, Jawa Tengah sempat memiliki tiga kota administratif, yakni Purwokerto, Cilacap, dan Klaten.

Namun, setelah kebijakan otonomi diberlakukan pada 2003, status kota administratif ini dihapus, dan wilayahnya digabungkan kembali ke dalam struktur kabupaten masing-masing.

Seiring waktu, kebijakan ini juga mendorong beberapa kabupaten memindahkan pusat pemerintahan mereka ke lokasi baru.

Misalnya, Kabupaten Magelang yang memindahkan ibu kota dari Kota Magelang ke Mungkid pada 1982.

Lalu Kabupaten Semarang ke Ungaran pada 1983, dan Kabupaten Tegal ke Slawi pada 1984. 

Langkah ini menjadi bagian dari upaya penataan wilayah yang lebih efisien dan berorientasi pada pelayanan publik yang optimal.

Dengan latar belakang sejarah dan dinamika wilayah tersebut, tak heran jika Magelang, kota kecil yang dijuluki “Tuin Van Java” itu kini mencuri perhatian sebagai salah satu daerah paling maju di Jawa Tengah.

Gambar 1.38 Peta Administrasi Jawa Tengah
Gambar 1.38 Peta Administrasi Jawa Tengah (Buku Kurikulum Merdeka / Kemdikbud)

Diukur Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia

Adapun IPM merupakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran yang menunjukkan tingkat pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah.

IPM merupakan indikator yang mengukur kualitas hidup dengan memperhitungkan tiga dimensi dasar.

Mulai dari Umur panjang dan sehat, Pengetahuan, Kehidupan yang layak.

Salah satu kota yang memilki skor IPM tinggi adalah Kota Magelang.

Silancur Highland di Magelang.
Silancur Highland di Magelang. (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Kota Magelang, yang dikenal sebagai kota terkecil di Jawa Tengah dan dijuluki Tuin Van Java yang artinya Taman Indah Pulau Jawa.

Kota Magelang erhasil menempati peringkat keenam sebagai kota paling maju di Pulau Jawa berdasarkan versi IDSD 2024, dengan skor indeks sebesar 4,26.

Meski luas wilayahnya hanya 18,54 km⊃2;, perkembangan Kota Magelang terbilang pesat.

Dengan populasi lebih dari 128.591 jiwa, kota ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen.

Magelang juga dikenal sebagai salah satu kota terkaya di Jawa Tengah karena menjadi produsen utama buah salak dan rambutan di wilayah tersebut.

WISATA MAGELANG
WISATA MAGELANG (Google Maps)

Magelang berhasil mencatatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2024 sebesar Rp43.736 miliar.

Sebagai salah satu kota terdepan dalam kemajuan, Magelang meraih berbagai penghargaan di bidang inovasi.

Salah satunya adalah predikat Kota Sangat Inovatif dari ajang Innovative Government Award (IGA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2024.

Penghargaan ini diberikan karena Pemerintah Kota Magelang karena dinilai sukses menerapkan berbagai inovasi dalam pengembangan wilayah, peningkatan layanan publik, serta perbaikan tata kelola pemerintahan.

Candi Borobudur, wisata unggulan utama Magelang yang mendunia
Candi Borobudur, wisata unggulan utama Magelang yang mendunia (instagram/borobudurpark)

Profil dan Potensi Magelang yang Dijuluki 'Taman Jawa' atau Tuin Van Java 

Magelang memiliki berbagai potensi, baik dari segi sumber daya alam, wisata, maupun ekonomi. Beberapa potensi utama di Magelang meliputi:
1. Pariwisata:
Wisata Alam: Magelang kaya akan potensi wisata alam seperti pegunungan, hutan, dan air terjun. 

Wisata Budaya dan Religi:
Candi Borobudur menjadi daya tarik utama wisata budaya dan religi di Magelang. 
Mina Wisata: Magelang juga memiliki potensi mina wisata dengan kolam pemancingan, rumah makan apung, dan sentra budidaya ikan. 

Wisata Religi: Selain Candi Borobudur, Magelang juga memiliki candi Budha lainnya. 

2. Pertanian:
Produk Unggulan: Magelang dikenal sebagai penghasil berbagai produk pertanian unggulan seperti beras organik, salak, cengkeh, dan porang. 
Sentra Produksi: Magelang memiliki berbagai sentra produksi pertanian, termasuk sentra produksi cengkeh di Desa Pringombo. 
Tanaman Hias: Kondisi pegunungan di Magelang mendukung potensi tanaman hias. 

3. Sumber Daya Alam:
Pertambangan: Magelang memiliki potensi pertambangan seperti trass, tanah liat, marmer, dan batu andesit. 

Peternakan: Magelang memiliki potensi peternakan unggas, khususnya ayam kampung, ayam petelur, dan ayam pedaging. 

4. Ekonomi:
UMKM: Magelang memiliki banyak UMKM yang mendukung pariwisata dan berbagai industri lainnya. 

Kuliner Khas: Magelang dikenal dengan kuliner khas seperti opor entok, kupat tahu, dan sego megono. 

Home industri : Magelang juga memiliki industri home yang mendukung pariwisata, seperti industri kerajinan tangan. 

5. Perikanan:
Budidaya Ikan: Magelang memiliki potensi perikanan, terutama budidaya ikan air tawar. 
Mina Wisata: Potensi mina wisata di Magelang dapat dikembangkan dengan kolam pemancingan dan sentra budidaya ikan. 

Magelang juga memiliki julukan "Taman Jawa" atau "Tuin van Java" karena banyaknya taman dan bunga yang bermekaran di wilayahnya. Kota Magelang juga dikenal sebagai "Kota Getuk" karena kuliner getuk menjadi ciri khasnya. 

(Tirbuntrends.com/MNL)

 

Tags:
SoloSemarangJatengJawa TengahKlatenAhmad Luthfi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved