Tempat Wisata
Cuma 27 Menit dari Karanganyar, Bisa Nikmati Indahnya Alam dari Ketinggian, Cocok Buat Libur Weekend
Hanya dengan menempuh perjalanan 27 menit dari Karanganyar, kalian bisa menikmati liburan akhir pekan bareng keluarga di Gunung Gamping
Editor: Nafis Abdulhakim
Hanya dengan menempuh perjalanan 27 menit dari Karanganyar, kalian bisa menikmati liburan akhir pekan bareng keluarga di Gunung Gamping
TRIBUNTRENDS.COM - Kawasan Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar, yang terletak anggun di lereng barat Gunung Lawu, memang menyimpan segudang destinasi alam yang siap memanjakan mata.
Di antara berbagai pilihan menarik, Gunung Gamping hadir sebagai permata yang sayang untuk dilewatkan.
Baca juga: Cuma 25 Km dari Bandung, Bisa Liburan Akhir Pekan Bareng Keluarga di Waterpark Mirip Dufan
Berlokasi di Desa Bandardawung, Kecamatan Tawangmangu, gunung ini menawarkan keindahan perbukitan yang tersusun dari batu gamping atau batu kapur yang khas.
Letaknya yang strategis, tepat di tepi jalan utama Matesih-Tawangmangu, membuat Gunung Gamping mudah dijangkau.
Para pengendara yang melintasi jalan ini setelah melewati pusat Kecamatan Matesih pasti akan terpukau oleh keberadaan joglo yang berdiri megah di kawasan Puncak Gunung Gamping, seolah menyambut kedatangan para pelancong.
Menguak Legenda di Balik Keindahan Gunung Gamping:
Gunung Gamping tak hanya mempesona dari segi visual, tetapi juga menyimpan legenda menarik yang mengisahkan asal-usulnya.
Menurut Aziz Purwanto, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dwi Hargo Gunung Gamping, cerita ini erat kaitannya dengan kisah epik pewayangan, melibatkan tokoh sakti Gatotkaca dan raksasa Buto Ijo.

Dikisahkan bahwa setelah Buto Ijo menerima pukulan dahsyat dari Gatotkaca, kepalanya pecah dan otaknya berhamburan.
Konon, bagian otak Buto Ijo yang berwarna putih inilah yang kemudian menjelma menjadi Gunung Gamping yang menjulang.
"Kemudian taringnya itu, jadi tanaman bawang-bawang itu katanya,” lanjut Aziz, menambahkan sentuhan magis pada flora lokal.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan cerita rakyat ini, beberapa gazebo yang berdiri di kawasan wisata Gunung Gamping diberi nama tokoh-tokoh pewayangan yang familiar, seperti Astina dan Amarta, menghadirkan nuansa budaya yang kental.
Menyambut Sang Surya dan Senja di Puncak Keindahan:
Gunung Gamping menawarkan beragam aktivitas wisata yang siap memanjakan para pengunjung.
Namun, salah satu pengalaman yang paling dicari adalah menyaksikan keajaiban matahari terbit (sunrise) dan keindahan matahari terbenam (sunset) dari satu lokasi yang sama.
Untuk menikmati momen-momen magis ini, wisatawan disarankan untuk mempersiapkan kondisi fisik yang prima, mengingat mereka perlu menapaki beberapa anak tangga untuk mencapai puncak Gunung Gamping dari area parkir.
Namun, jangan khawatir, karena jarak yang harus ditempuh tidaklah jauh, hanya sekitar 3–5 menit berjalan kaki.
Selain itu, kondisi anak tangga yang telah diperbaiki menjamin keamanan dan kenyamanan perjalanan.
Keunikan Gunung Gamping terletak pada posisinya yang strategis, memungkinkan wisatawan untuk menikmati keindahan sunrise dan sunset dari satu tempat tanpa terhalang oleh perbukitan lain.

“Karena tempatnya tidak terhalang oleh perbukitan lain, jadi ya langsung bagus kelihatannya,” jelas Aziz, menyoroti keunggulan geografis gunung ini.
Sebenarnya, tidak ada waktu khusus yang paling ideal untuk mengunjungi Gunung Gamping, karena hampir setiap saat menyuguhkan pemandangan yang indah.
Meski demikian, Aziz menyarankan agar wisatawan datang di luar musim hujan.
Selain kondisi jalan yang lebih aman dan tidak licin, pemandangan juga akan lebih jelas karena langit tidak tertutup awan mendung.
“Musim hujan itu kita enggak bisa lihat sunset dan sunrise.
Enggak terlihat, ketutup awan,” ujar Aziz, menekankan pentingnya memilih waktu kunjungan yang tepat.
Bagi para pemburu sunrise, sebaiknya sudah berada di lokasi sekitar pukul 05.00 WIB, sementara waktu terbaik untuk menyaksikan sunset yang memukau adalah antara pukul 17.15 hingga 18.00 WIB.
Panorama Memukau dan Spot Instagramable di Puncak Gamping:
Pada hari yang cerah, Gunung Gamping akan memanjakan wisatawan dengan panorama yang luar biasa.
Dari arah barat, terlihat gemerlap Kota Solo dari kejauhan, bahkan siluet Gunung Merapi dan Merbabu dapat tampak menghiasi kaki langit.
Di sisi timur, keindahan alam Tawangmangu yang memukau dan keagungan Gunung Lawu menjadi daya tarik tersendiri, ditambah dengan pemandangan perbukitan hijau serta rumah-rumah warga yang terlihat kecil dari ketinggian, menciptakan perspektif yang unik.
Wisata Gunung Gamping masih mempertahankan nuansa alam yang asri karena belum banyak mengalami sentuhan perubahan oleh pengelola.
Namun, hal ini juga berarti belum terlalu banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan di sana.
Selain menikmati keindahan sunrise dan sunset, wisatawan juga dapat merasakan sensasi berkemah di area yang telah disediakan dengan biaya Rp 30.000 per tenda.
Namun, perlu diperhatikan bahwa akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), aktivitas berkemah untuk sementara masih ditutup demi keamanan dan kesehatan bersama.
Di kawasan Gunung Gamping juga terdapat Goa Wisnu yang seringkali menjadi destinasi wisata religi.
Biasanya, para peziarah datang untuk berdoa dan menyampaikan permohonan sesuai dengan keyakinan mereka, mencari kedamaian dan keberkahan di tengah alam yang tenang.
Sementara itu, wisatawan umum, yang mayoritas berasal dari kalangan anak muda di sekitar Karanganyar, lebih sering datang untuk berburu foto di spot-spot instagramable yang telah disediakan oleh pengelola.
Beberapa spot menarik yang bisa dijadikan latar belakang foto yang memukau antara lain gazebo kecil yang unik, puncak bukit yang bisa didaki dengan sedikit usaha, serta instalasi kayu kreatif yang dibangun oleh pengelola.
“Untuk sementara ini karena kita belum banyak pengembangannya, pengunjungnya hanya anak-anak muda yang senang foto-foto.
Kita memanfaatkan alam saja. Ada gazebo, tebing-tebing di sekitar Gunung Gamping untuk foto-foto,” kata Aziz, menggambarkan fokus utama daya tarik saat ini.
Saat ini, pengelolaan tempat wisata Gunung Gamping dilakukan secara gotong royong oleh Pokdarwis dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Mereka terus berupaya mengembangkan potensi wisata di Gunung Gamping, termasuk dalam hal peningkatan fasilitas demi kenyamanan pengunjung. Saat ini, fasilitas yang tersedia masih sebatas toilet serta beberapa rambu peringatan untuk keamanan para wisatawan.
Informasi Praktis: Jam Operasional dan Tiket Masuk:
Gunung Gamping menyambut kedatangan para wisatawan setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
Kabar baiknya, harga tiket masuk ke kawasan wisata ini sangat terjangkau, hanya Rp 2.000 per orang. Selain itu, terdapat biaya parkir kendaraan sebesar Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
(TribunTrends.com/Kompas.com/Disempurnakan dengan bantuan AI)