Langkah Tegas Abidzar Layangkan Somasi ke Netizen, Tak Terima Umi Pipik Dihina, Begini Kronologinya

TRIBUNTRENDS.COM - Aktor muda Abidzar Al Ghifari kembali menjadi pusat perhatian publik setelah mengambil langkah tegas dengan melayangkan somasi kepada dua akun media sosial yang diduga menghina sang ibu, Umi Pipik.

Menariknya, somasi ini dilayangkan tepat di hari ulang tahunnya, Minggu (13/4/2025).

Insiden bermula dari unggahan dua akun di platform media sosial X (Twitter) pada Februari 2025. Dalam cuitan tersebut, terdapat dugaan penghinaan yang ditujukan kepada Umi Pipik.

Saat peristiwa itu terjadi, Abidzar tengah menjadi sorotan warganet, terutama dari kalangan penggemar drama Korea, usai membintangi film A Business Proposal versi lokal. Perannya menuai pro dan kontra yang memicu perdebatan di jagat maya.

Kuasa hukum Abidzar, Rendy Anggara Putra, mengungkapkan bahwa dua akun yang telah disomasi adalah @SoundOfYogi dan @FrancoisSigit. 

Baca juga: Abidzar Tolak Film Adegan Panas, Takut Umi Pipik Kena Hujat, Putra Uje Khawatir Jejak Digital: Malu

Menurutnya, pernyataan yang dilontarkan oleh akun @SoundOfYogi sangat menyakitkan dan memberikan dampak emosional yang mendalam bagi Abidzar.

Rendy juga menjelaskan secara rinci isi komentar yang dianggap menghina, dan menjadi dasar langkah hukum yang diambil oleh pihak Abidzar.

“Itu sangat jelas di komentarnya menyampaikan Umi Pipik adalah ibu yang gk. Ternyata, konteksnya ini adalah ketika Abi dalam podcast ditanya mengenai ijazah yang tidak lulus SMA, dan kemudian dikomenlah oleh akun yang bernama Yogi Natasukma ini dengan komentar yang melukai perasaan seorang anak,” kata Rendy.

“Kemudian ada lagi akun FrancoisSigit ini Twitter ya, ini saya enggak akan sebut komentarnya karena bahasanya itu sangat kasar. Saya enggak usah sebut komentarnya,” lanjut Rendy.

Langkah Hukum yang Ditempuh

Melalui somasi yang dilayangkan, Abidzar memberikan tenggat waktu 2x24 jam kepada kedua pemilik akun untuk menunjukkan itikad baik. 

Mereka diminta segera menghubungi pihak manajemen Abidzar guna menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Namun, jika hingga batas waktu yang diberikan tidak ada respons ataupun permintaan maaf, Abidzar menyatakan siap membawa kasus ini ke ranah hukum.

Lebih lanjut, Rendy memastikan bahwa seluruh bukti dugaan penghinaan telah dikumpulkan dan siap digunakan sebagai dasar laporan hukum.

“Kami akan melakukan proses hukum juga, melanjutkan kepada pihak kepolisian. Jadi Abi di sini akan menuntut haknya agar dilindungi oleh negara melalui aparat penegak hukum apabila nantinya kita melanjutkan pada proses hukum,” kata Rendy.