Dulu Hidup Sulit, Ortu Dedi Mulyadi Tak Mampu Belikan Baju Baru di saat Lebaran, Momen Masa Kecil

TRIBUNTRENDS.COM - Merayakan Lebaran 2025, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkenang perayaan Idul Fitri di masa kecilnya yang serba terbatas.

Hidup dalam keluarga biasa, Dedi Mulyadi mengenang ada kalanya tidak bisa membeli baju baru di momen Lebaran.

Hal ini diungkap Dedi dalam akun media sosialnya pada Minggu (30/3/2025).

"Kalau kita waktu kecil pasti lebaran disambut dengan suka cita," kata Dedi Mulyadi.

"Karena satu, pasti dapat uang fitrahan kalau tradisi di kampung saya dulu, jadi difitrahan katanya, artinya dikasih uang," sambung Dedi.

Kemudian yang kedua, kata Dedi, anak pasti dibelikan baju baru saat lebaran.

Baca juga: Sosok Ade Endang, Kades Bogor Buat Dedi Mulyadi Marah Gegara Minta THR Rp 165 Juta, Terancam Dibui

Dedi pun mengalami hal serupa di masa lalu terkait momen ini.

"Kemudian yang kedua itu pasti pakai baju baru," katanya.

"Karena waktu saya kecil baju baru itu hanya setahun sekali, hanya lebaran saja," ujar Dedi.

Namun terkadang, di momen lebaran oranga tua Dedi juga mengalami permasalahan keuangan.

Sehingga Dedi tidak dibelikan baju baru oleh ayah ibunya.

Meski begitu, kata Dedi, bahagia saat lebaran tetap terasa meski memakai baju lebaran tahun lalu.

"Yang paling sedih itu umi dan bapak itu kalau ternyata tidak bisa membelikan baju baru bagi anak-anaknya," kata Dedi.

"Itu kesedihan, sehingga kita harus memakai baju lebaran tahun lalu, tetapi itu tidak menjadi halangan untuk berbahagia," sambung dia.

Dedi mengaku ingat betul bahwa ketika Lebaran tiba, dia lari ke warung untuk jajan minuman mewah pada zamannya.

Minuman itu Dedi sebut sebagai Limun, semacam softdrink uap.

Baca juga: Daftar 25 Nama Kadis dan Pejabat Baru Pemprov Jabar Dilantik Dedi Mulyadi: Ada Riang Ada Sedih

"Dan yang paling menarik lagi kalau saya tamat puasa itu lari ke warung Mak Iyok, saya minum limun, itu adalah minuman paling mewah zaman itu," kata Dedi.

Diketahui, minuman limun yang disebut Dedi ini kini sudah menjadi salah satu jajaran minuman legendaris di Indonesia.

Dilansir dari Kompas TV, minuman limun ini sudah ada sejak zaman Belanda.

Sebelum di Indonesia kini ramai dengan minuman bersoda, minuman limun inilah yang populer di masyarakat Indonesia.

Salah satu pabrik limun yang masih bertahan diantaranya ada di Pekalongan, Jawa Tengah yang sudah beroperasi sejak 1920-an. (Tribun Trends/Tribun Bogor)