Jelajahi Rasa Karawang, Jawa Barat: Kuliner Khas yang Menghidupkan Momen Lebaran 2025

Kuliner-kuliner khas Karawang menjadi pilihan menarik bagi para wisatawan yang ingin menikmati hidangan lokal

TRIBUNTRENDS.COM- Karawang, yang dikenal sebagai kota lumbung padi dan pusat industri, tak hanya menawarkan pemandangan yang memukau namun juga ragam kuliner legendaris yang sayang untuk dilewatkan.

Dengan datangnya libur Lebaran 2025, saat banyak orang merencanakan mudik atau berlibur, kuliner-kuliner khas Karawang menjadi pilihan menarik bagi para wisatawan yang ingin menikmati hidangan lokal.

Baca juga: Bawa Pulang Kenangan Lebaran 2025: Oleh-Oleh Khas Garut Jawa Barat untuk Orang Terdekat

1.Soto Gempol

Soto Gempol menjadi salah satu makanan legendaris yang wajib dicoba di Karawang.

Meskipun tampilannya mirip dengan soto Betawi, Soto Gempol memiliki cita rasa yang berbeda berkat kuah santan kental dan rempah-rempah khas nusantara yang membuatnya sangat nikmat.

Daging sapi yang digunakan pun empuk, memanjakan lidah siapa saja yang menyantapnya.

Pemilik Soto Gempol, Nurlela, menjelaskan, "Resep Soto Gempol ini telah diwariskan secara konsisten dari neneknya, Siti Khotijah, yang memulai usaha sejak 1965."

Di tahun 2025 ini, Soto Gempol tetap menjadi pilihan favorit para pemudik yang ingin merasakan kelezatan kuliner tradisional Karawang.

"Saat itu, Soto Gempol hanya berupa warung kecil di Kampung Gempol. Namun, usaha ini baru mulai stabil pada tahun 1970," tambahnya.

2. Soto Tangkar

Soto Tangkar, yang sekilas mirip dengan soto Betawi dengan bumbu kuningnya, terbuat dari urat kaki sapi dan bumbu rempah khas.

Rasanya yang gurih dan sedikit manis membuatnya menjadi hidangan yang sangat dicari, apalagi bagi pecinta pedas yang bisa menambahkan sambal untuk sensasi rasa yang lebih.

Baca juga: Lebaran 2025 di Bandung Jawa Barat: Menyusuri Surga Kuliner di Pasar Gempol

Warung-warung penjual Soto Tangkar di Jalan Dewi Sartika, Karawang Barat, menjadi tempat yang ramai dikunjungi para wisatawan, terutama saat liburan Lebaran.

Devi Purwanti (31), salah satu penjual Soto Tangkar, mengisahkan bahwa nama "Tangkar" berasal dari kebiasaan orang-orang yang makan dengan mengangkat satu kaki ke kursi.