Profil & Kiprah PT Urbane, Bisnis Ridwan Kamil yang telah Warnai Dunia Arsitektur Indonesia & Global

TRIBUNTRENDS.COM - Berikut ini profil dan kiprah PT Urbane Indonesia, bisnis Mantan Gubernur Ridwan Kamil yang kini telah mewarnai dunia arsitektur Indonesia dan global.

Sebagai perusahaan di bidang perencanaan, arsitektur, dan desain, PT Urbane Indonesia memiliki sejumlah karya atau rancangan ikonik yang tersebar di sejumlah negara.

Perusahaan yang didirikan oleh Ridwan Kamil ini telah memiliki rekam jejak mentereng yang dikagumi oleh banyak orang.

PT Urbane Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perencanaan, arsitektur, dan desain, memiliki jejak yang mengesankan di dunia arsitektur baik di Indonesia maupun internasional.

Didirikan pada Juni 2004 oleh Ridwan Kamil, bersama rekan-rekannya Achmad D. Tardiyana, Reza A. Nurtjahja, dan Irvan P. Darwis, Urbane telah menjadi salah satu nama besar dalam dunia desain dan perencanaan kota.

Setelah kembali ke Indonesia pada 2002, Ridwan Kamil mendirikan Urbane Indonesia pada tahun 2004.

Sejak awal, Urbane bertujuan untuk menciptakan solusi terhadap tantangan lingkungan dan desain perkotaan, sekaligus mendalami aspek sosial dalam pembangunan.

Pada awal berdirinya, perusahaan ini berfokus pada perencanaan dan desain perkotaan yang berkelanjutan.

Urbane tidak hanya memperhatikan sisi estetika, tetapi juga keberlanjutan dan fungsi bagi masyarakat yang menggunakan ruang yang dirancang.

Karya-Karya Ikonik

Urbane Indonesia telah mengerjakan berbagai proyek ikonik yang tersebar di berbagai negara.

Salah satu proyek monumental dan menjadi kebanggaan PT Urbane adalah Masjid Raya Sumbar di Sumatera Barat, yang menjadi simbol keagungan desain arsitektur Indonesia.

Selain itu, perusahaan ini juga terlibat dalam pembangunan Museum Tsunami Aceh, Masjid Al Irsyad, Masjid Al Safar, Harris Resort Barelang, dan Representative Building Complex di IKN (Ibu Kota Nusantara).

Di tingkat internasional, Urbane Indonesia juga aktif terlibat dalam proyek besar, seperti Syria Al-Noor Ecopolis di Suriah dan Distrik Keuangan Changchun di Tiongkok.

Dengan beragam proyek internasional dan nasional yang dikerjakan, Urbane telah berhasil menempatkan dirinya di antara perusahaan arsitektur terbaik di dunia.

Penghargaan dan Prestasi

Urbane Indonesia mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi, termasuk BCI Asia Awards yang diterima tiga tahun berturut-turut pada 2008, 2009, dan 2010, serta BCI Green Award pada 2009 untuk desain Rumah Botol yang menggunakan bahan daur ulang.

Perusahaan ini juga telah mencatatkan nama di berbagai penghargaan internasional, seperti Abdullatif Al Fozan Award for Mosque Architecture pada tahun 2021 dan IAI Award 2021 atas desain Kantor Pusat United Tractors.

Selain itu, Urbane Indonesia juga tercatat sebagai 3rd award winner representative/legislative building di proyek IKN (Ibu Kota Nusantara), menambah daftar prestasi perusahaan ini dalam sektor perencanaan dan desain.

Mereka juga memperoleh pengakuan dalam Top 10 BCI Asia Award pada berbagai tahun, termasuk 2008, 2009, 2013, 2014, 2016, dan 2018.

Pendekatan Kerja dan Proses Kreatif

Urbane Indonesia memiliki filosofi kerja yang kuat, dengan empat proses utama dalam setiap proyek yang mereka kerjakan: research, brainstorming, sketch, dan final design.

Proses ini memastikan setiap karya yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga relevansi fungsional yang tinggi bagi pengguna ruang.

Setiap desain yang dihasilkan juga mempertimbangkan faktor keberlanjutan lingkungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.

Sebagai perusahaan yang telah berkembang pesat, Urbane Indonesia tetap memegang teguh prinsip integritas dalam bisnisnya.

Reza A. Nurtjahja, Managing Director Urbane Indonesia mengungkapkan bahwa perusahaan sengaja menghindari konflik kepentingan dengan tidak menerima pekerjaan dari instansi pemerintah maupun swasta di dalam lingkup Kota Bandung, tempat Ridwan Kamil sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota.

Reza menjelaskan bahwa meskipun banyak permintaan jasa konsultansi yang datang karena Ridwan Kamil menjabat sebagai Wali Kota, Urbane memilih untuk tidak memanfaatkan posisi tersebut demi kepentingan komersial.

Prinsip ini diyakini telah membantu Urbane Indonesia berkembang secara sehat dan berkelanjutan.

Urbane Indonesia bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar, termasuk PT Adhi Karya, PT AKR Land, PT Akasia Prima Sejahtera, PT Alam Sutera Realty, dan PT Bakrie Land Development untuk menciptakan proyek-proyek besar yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan ternama ini semakin memperkuat posisi Urbane sebagai pemimpin dalam dunia arsitektur dan perencanaan.

Seiring berjalannya waktu, Urbane Indonesia semakin dikenal di dunia arsitektur Indonesia dan internasional.

Pada awalnya hanya terlibat dalam sayembara perencanaan dan desain, kini Urbane menjadi nama besar yang sejajar dengan perusahaan arsitektur ternama lainnya, seperti Airmas Asri, Anggara Architeam, Arkonin, PTI Architects, dan Duta Cermat Mandiri.

Sejak 2007, Urbane masuk dalam Top Ten Architecture versi BCI Asia, yang semakin memperkuat reputasinya di industri arsitektur global.

(TribunTrends.com/Kompas.com/Hilda)