Berita Viral
Kisah Pasutri Asal Cina Punya Sembilan Anak Semuanya Wanita, Masih Berharap Punya Anak Lelaki
Suami istri di Tiongkok dikaruniai sembilan putri, semua anaknya diberi nama unsur laki-laki, sebab mereka ingin punya anak laki-laki.
Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
"Namun, meskipun kami semua perempuan, orang tua kami selalu mencintai kami. Mereka tidak pernah memperlakukan kami dengan buruk. Kini, keluarga besar kami hidup bahagia bersama."
Lebih dari sekadar memiliki banyak anak, keluarga Ji juga menentang stereotip bahwa anak perempuan kurang berharga dibandingkan anak laki-laki.
Meskipun mereka berasal dari keluarga petani miskin, ayah mereka memastikan bahwa semua putrinya mendapatkan pendidikan yang layak.
"Dia sering mengatakan kepada ibu saya, 'Apa salahnya memiliki anak perempuan? Saya sangat menyukai mereka.
Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membiayai pendidikan mereka,'" kenang Xiangdi.
Kata-kata itu menjadi bukti bahwa meskipun terjebak dalam norma sosial yang mengutamakan anak laki-laki, sang ayah tetap memiliki kasih sayang yang tulus untuk anak-anaknya.
Baca juga: Suami Egois Paksa Istri Masak Sahur sebelum Melahirkan, Nahas Sebabkan Bayi Meninggal di Perut
Kisah keluarga ini mulai menarik perhatian publik setelah Xiangdi membagikan video kehidupan mereka di media sosial pada awal Maret.
Dalam video tersebut, ia menunjukkan bagaimana kedekatan antara saudara-saudari ini tetap terjalin erat meskipun mereka telah beranjak dewasa dan memiliki kehidupan masing-masing.
"Kami bermain, bertengkar, dan bercanda saat kecil. Kami tumbuh dewasa dengan tawa," tulisnya dalam salah satu unggahannya.
"Saudari-saudari saya adalah sahabat terbaik saya seumur hidup. Saya sangat bahagia memiliki mereka."
Unggahan ini dengan cepat menarik ribuan komentar, memperlihatkan bagaimana banyak orang terinspirasi oleh kisah mereka, sementara yang lain terhibur dengan keunikan nama-nama mereka.

Kisah keluarga Ji bukanlah hal yang langka di Tiongkok. Selama berabad-abad, banyak pasangan masih memegang teguh kepercayaan bahwa memiliki anak laki-laki adalah hal yang krusial, terutama untuk memastikan keberlanjutan garis keturunan serta dukungan di masa tua.
Dalam budaya tradisional Tiongkok, anak perempuan sering dianggap menjadi bagian dari keluarga suaminya setelah menikah, sehingga tidak bisa diandalkan untuk merawat orang tua kandung mereka.
Bahkan, sebuah pepatah lama menyatakan bahwa "seorang anak perempuan yang menikah seperti air yang telah dituangkan keluar," menggambarkan bagaimana mereka dianggap meninggalkan keluarga asalnya secara permanen.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, pandangan ini mulai mengalami perubahan. Di kota-kota besar, banyak pasangan muda yang justru lebih memilih memiliki anak perempuan.
Sumber: TribunTrends.com
Misteri Jejak Alvi di Sekolah: Lulusan Pesantren, Kini Duduk di Kursi Tersangka Pembunuhan Sadis |
![]() |
---|
Siapa Timotius Alberto Januar, Binaragawan yang Baru Saja Meninggal Dunia, Ini Profil dan Biodatanya |
![]() |
---|
Viral Wanita Hong Kong Melahirkan dengan Selamat di Usia 58 Tahun, Kisahnya Bak Keajaiban |
![]() |
---|
Kilas Balik Kehidupan Alvi di Pondok: Santri Pendiam yang Kini Jadi Tersangka Mutilasi Sadis |
![]() |
---|
Dari Santri ke Jagal Nyawa: Jejak Kelam Alvi Sebelum Mutilasi Kekasihnya, Guru dan Alumni Terpukul |
![]() |
---|