Sosok Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Keponakan Presiden Prabowo yang Masuk Jajaran Pengurus Kadin
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengawali karier politiknya melalui organisasi sayap Partai Gerindra (Tunas).
Editor: Amir M
TRIBUNTRENDS.COM - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo keponakan Presiden Prabowo Subianto masuk dalam jajaran pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Wanita akrab disapa Sara diberi amanah sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Kebudayaan.
Hal itu diketahui berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kadin Indonesia Nomor 14/DP/III/II/2025 tentang pengesahan dan pengukuhan, penyempurnaan, susunan, dan komposisi personalia Dewan Kehormatan, Dewan Usaha, Dewan Penasihat, Dewan pertimbangan, dan Dewan Pengurus Kadin Indonesia masa bakti 2024-2029.
Surat itu dibacakan Wakil Ketua Umum Koordinator, Bidang Organisasi Komunikasi dan Pemerintahan Daerah Kadin Indonesia, Erwin Aksa di acara pengukuhan kepengurusan Kadin Indonesia 2024-2029 di Senayan, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Lantas siapa sebenarnya sosok Rahayu Saraswati Djojohadikusumo?
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, merupakan anak dari Hashim Djojohadikusumo.
Hashim adalah seorang pengusaha yang juga adik dari Presiden Prabowo Subianto.
Sara juga merupakan Ketua Jaringan Nasional Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (JarNas Anti TPPO).
Ia mengawali karier politik melalui organisasi sayap Partai Gerindra (Tunas) dan pernah menjabat sebagai kepala bidang pengembangan.
Kini dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020-2025, mengutip Kompas.com.
Sara pernah mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan berpasangan dengan Muhamad, mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel sekaligus politisi PDI-P.
Pasangan Muhamad-Sara mendapat dukungan dari sembilan partai politik, yaitu PDI-P, Partai Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional, dan Partai Hanura.
Kemudian, Partai NasDem, Partai Perindo, Partai Garuda, dan Partai Berkarya, dengan akumulasi kursi di DPRD Kota Tangsel mencapai 23 kursi.
Kemudian, pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV dan berhasil lolos ke Senayan.
Dirinya pun menjadi anggota Komisi VIII untuk periode 2014-2019.
Dan pada Pileg 2019, Sara kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif.
Ketika itu, ia diminta untuk mewakili dapil III Jakarta yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
Perempuan kelahiran 27 Januari 1986 ini pernah menempuh pendidikan di SD Tarakanita II.
Setelah lulus, dirinya melanjutkan sekolah ke Singapura, di UWCSEA (United World College of South East Asia).
Namun, ia tak lama di sana, hanya beberapa bulan, karena pindah ke Swiss untuk bergabung dengan ayah, ibu, dan adiknya yang telah lebih dahulu berada ke sana.
Kala itu sang ayah diutus oleh negara sebagai Duta Besar Istimewa untuk Eropa bagian Utara dan Timur, mengutip Wikipedia.
Baca juga: Presiden Prabowo Tersenyum Saat Ditanya Terkait Revisi UU TNI: Hati-hati Ya

Ia tidak melanjutkan di kelas 7, namun diizinkan untuk langsung naik ke kelas 8 setibanya di College du Leman, Geneva, Swiss.
Di situlah ia menjalani pendidikan hingga lulus SMA.
Selama SMA, dia masih aktif dengan kegiatan ekstrakurikulernya, menjadi bagian dari tim sepak bola Junior Varsity bahkan timnya berhasil memenangkan piala dan mewakili propinsinya di tingkat nasional.
Lulus SMA, ia diterima di Universitas Virginia dengan Early Decision di mana ia melanjutkan pembelajaran dengan fokus di Drama dan Peradaban Kuno (Yunani dan Roma).
(Kompas.com/ Dian Erika Nugraheny/Haryanti Puspa Sari) (Tribunnews.com/ Garudea Prabawati/ Reza Deni)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Komentar Jokowi Soal Reshuffle Kabinet: Menkeu Purbaya Mahzabnya Beda dengan Bu Sri Mulyani |
![]() |
---|
Purbaya Mau Bongkar Korupsi DPR, Yudo Sadewa Tantang Buzzer di TikTok, Pesan Telegram Bocor |
![]() |
---|
Optimisme Tinggi Menkeu Purbaya Dibalas Istri dengan Sindiran Menggelitik: Kamu Sombong |
![]() |
---|
Kemenkeu akan Gelontorkan Rp200 T ke Bank Himbara Demi Selamatkan Ekonomi Negara, Ini Kata Ekonom |
![]() |
---|
FBI Pasang Harga Selangit Demi Penangkapan Penembak Charlie Kirk, Hadiah Rp 1,6 Miliar Menanti |
![]() |
---|