Berita Viral
Dilarang Kepala Sekolah Izin Sakit, Guru Pria di India Terpaksa Masuk Sambil Bawa Botol Infus
Viral seorang guru pria di India membawa botol infus ke sekolah karena tak mendapatkan cuti sakit dari kepala sekolah
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Viral seorang guru pria di India membawa botol infus ke sekolah.
Hal itu ia lakukan karena tak mendapatkan cuti sakit dari kepala sekolah.
Ia pun terlihat dibantu jalan oleh dua rekannya untuk memasuki lingkungan sekolah.
Baca juga: Nasib Karyawan Dipecat Gara-gara Sholat Terlalu Lama, Bos Disebut Tak Mau Tahu dan Tak Peduli
Dikutip dari mStar, Senin (19/3/2025), seorang guru mengklaim dia dipaksa bekerja dan bersekolah meskipun menderita masalah kesehatan.
Ini karena permohonan cuti sakitnya ditolak oleh kepala sekolah.
Prakash Bhoi, seorang guru matematika di sebuah sekolah di Odisha, India, mengatakan dia tidak sehat.
Kondisi kesehatannya menurun setelah menghadiri pemakaman kakeknya.
Ia kemudian meminta cuti sakit untuk berobat.

Namun, Prakash mengklaim bahwa kepala sekolah menolak permohonan cuti sakitnya.
Menurut pengakuannya, kepala sekolah memaksanya bekerja tanpa perawatan medis apa pun.
"Rumah sakit pemerintah jauh, dan saya tidak punya uang untuk pergi ke rumah sakit swasta.
Tanpa perawatan, saya harus bekerja hingga larut malam.
Meskipun sudah berkali-kali mengajukan permohonan, kepala sekolah tetap menolak permohonan saya," kata Prakash.
Prakash menambahkan, kondisi kesehatannya tidak menunjukkan tanda-tanda membaik bahkan setelah minum obat.
Namun, ketika ia kembali meminta cuti sakit, kepala sekolah tetap menolaknya,.
Dengan alasan kehadirannya penting untuk persiapan ujian.
Dalam kondisi kritis, Prakash menerima perawatan infus dan pergi sekolah.
Namun, rekan-rekannya kemudian segera mengirimnya ke rumah sakit setelah melihat kondisi kesehatannya memburuk.
Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut dan telah memastikan bahwa tindakan tegas akan diambil jika ada yang terbukti bersalah.
Karyawan Dipecat Gara-gara Sholat Terlalu Lama
Nasib seorang karyawan yang dipecat gara-gara dianggap sholat terlalu lama.
Ia kemudian menyadari mengapa rekan-rekannya yg lain tak pernah sholat.
Mereka meninggalkan sholat wajib dan hanya sholat Jumat saja.
Baca juga: Pernikahan Jadi Syarat Kerja, Kebijakan Perusahaan Ini Tuai Kritik, Karyawan Lajang Terancam Dipecat
Dikutip dari mStar, Minggu (9/3/2025), biasanya, sebuah perusahaan akan memberhentikan atau mengakhiri hubungan kerja karyawannya karena alasan-alasan seperti masalah disiplin, pelanggaran perilaku, pelecehan asusila, dan pelanggaran lain yang dianggap serius.
Namun, unggahan terbaru seorang pengguna media sosial cukup menyita perhatian saat ia mengungkap bahwa dirinya baru saja dipecat oleh majikannya karena terlambat menunaikan sholat.
"Ini pertama kalinya saya bekerja, tetapi saya dipecat karena 'sholat terlalu lama'.
Atasan saya tidak memberi saya peringatan, dia langsung memecat saya," tulis seorang wanita.

Tanpa membagikan informasi lebih lanjut tentang perusahaan tempatnya bekerja, ia menggambarkan tindakan majikannya yang dianggap berlebihan.
Belum lagi tidak mendapatkan penjelasan terlebih dahulu.
"Saya sholat kurang dari 20 menit setiap waktunya tiba.
Saya ingin bertanya kepada anda, saudari-saudari, menurut anda berapa lama saya sholat?
Apakah masuk akal jika saya dipecat karena alasan ini?
"Ada staf lain yang beragama Islam, tetapi saya tidak pernah melihat mereka pergi sholat selain sholat Jumat," imbuhnya.
Melihat kolom komentar, warganet pun memberikan beragam reaksi dan pendapatnya terkait unggahan itu.
Namun, secara umum disarankan agar individu mengambil tindakan hukum karena perlakuan tidak adil oleh atasan.
Terlebih jika menyangkut masalah ibadah.
"Sayang sekali. Kalau perempuan kan nggak sampai 20 menit.
Standar aja. Mau pakai telekung, pakai jilbab lagi itu kan butuh waktu lama.

"Saya menghadapi situasi ini.
Staf lain tidak sholat sehingga mereka membuat kegaduhan, jadi saya perlu waktu untuk sholat.
Jadi saya harus sholat di akhir waktu.
Lalu masuk lagi untuk waktu berikutnya dan melanjutkan doa.
"Langsung ke kantor ketenagakerjaan.
20 menit itu nggak lama.
Saya kerja kantoran, laki-laki kan cuma sholat Jumat.
Jadi bos yang non muslim nggak tahu dan nggak peduli sama waktu sholat wajib," begitu komentar salah satu netizen.
Sebagai informasi tambahan, Departemen Tenaga Kerja Semenanjung Malaysia telah mengeluarkan pedoman pelaksanaan sholat selama jam kerja sebagai referensi oleh karyawan dan pemberi kerja.
Pedoman tersebut menyatakan bahwa pemberi kerja harus memberikan waktu istirahat kepada karyawan Muslim untuk melaksanakan sholat.
Yaitu setidaknya 20 menit untuk waktu sholat, dan setidaknya satu jam 30 menit untuk sholat Jumat.
Disebutkan pula, pelaksanaan kewajiban shalat bagi karyawan muslim dapat disesuaikan oleh pengusaha dengan kesesuaian waktu istirahat.
(TribunTrends.com/Nafis)
Sumber: TribunTrends.com
Gegara TikTok, Saudara Kembar yang Terpisah Sejak Bayi Ini Akhirnya Tak Sengaja Bertemu di Umur 24 |
![]() |
---|
Tampang Abdul dan Ervan Usai Habisi Alberto Tanos, Tragedi Berdarah Cucu 9 Naga di Manado |
![]() |
---|
Mau Gaya Pakai iPhone, Mahasiswi di Klaten Sewa 2 Bulan Rp7 Juta Tak Sanggup Bayar, Malah Kabur! |
![]() |
---|
Alasan 5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek Tahun Ini, Tak Terasa, Tapi Nyata, Rotasi Bumi Ngebut! |
![]() |
---|
Melon Musim Dingin, Cara Unik untuk Menyejukkan Diri dari Teriknya Musim Panas di Tiongkok |
![]() |
---|