Breaking News:

Ramadan 2025

Apakah Malam Ini Sudah Dimulai Tarawih Pertama Ramadhan 2025? Cek Versi Pemerintah, NU, Muhammadiyah

Apakah Jumat 28 Februari 2025 malam ini sudah bisa dimulai Shalat Tarawih pertama Ramadhan 2025? Inilah ketetapan pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

|
Editor: Agung Santoso
Kolase TribunTrends.com/ Canva
KAPAN TARAWIH PERTAMA? - Apakah Jumat 28 Februari 2025 malam ini sudah bisa dimulai Shalat Tarawih pertama Ramadhan 2025? Inilah ketetapan pemerintah, NU, dan Muhammadiyah 

8. Malam ke-8, Dapat Anugerah

Pada malam yang ke 8, Allah akan memberi anugerah sebagaimana anugerah yang diberikan pada Nabi Ibrahim alaihis salam.

9. Malam ke-9, Ibadahnya seperti Para Nabi

Pada malam yang ke 9, seolah-olah orang yang tarawih beribadah pada Allah sebagaimana ibadahnya para Nabi.

10. Malam ke-10, Diberi Rezeki Dunia dan Akhirat

Pada malam yang ke 10, Allah akan memberi rizki yang lebih bagus di dunia maupun akhirat bagi yang tarawih

11. Malam ke-11, Keluar dari Dunia seperti Orang Baru Dilahirkan

Pada malam yang ke 11, orang yang tarawih kelak ia akan keluar dari dunia (mati) seperti hari dimana ia baru dilahirkan dari perut ibunya.

12. Malam ke-12, Wajahnya seperti Bulan Purnama

Pada malam yang ke-12, pada saat hari kiamat datang wajahnya orang yang tarawih bersinar bagaikan rembulan di malam purnama.

13. Malam ke-13, Selamat Dari Keburukan

Pada malam yang ke 13, pada saat hari kiamat tiba orang yang tarawih akan selamat dari segala macam keburukan.

14. Malam ke-14, Tidak Dihisab di Hari Kiamat

Pada malam yang ke 14, malaikat pada menjadi saksi bagi yang tarawih bahwa ia sudah melakukan sholat tarawih maka Allah tidak menghisabnya besok di hari kiamat.

15. Malam ke-15, Malaikat Memintakan Ampunan

Pada malam yang ke 15, para malaikat dan para malaikat penyangga arasy dan para malaikat penjaga kursi kerajaan langit pada memintakan ampunan pada orang yang sholat tarawih.

16. Malam ke-16, Selamat dari Neraka

Pada malam yang ke 16, Allah akan mencatat kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk surga bagi yang tarawih.

17. Malam ke-17, Dapat pahala para nabi

Pada malam yang ke-17, yang tarawih akan diberi pahala sebagaimana pahalanya para nabi.

18. Malam ke-18, Diridhoi Allah

Pada malam yang ke-18, malaikat telah berseru (pada yang tarawih) wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah meridloimu dan ke-2 orang tuamu.

19. Malam ke-19, Diangkat Derajat di Surga Firdaus

Pada malam yang ke-19, Allah akan mengangkat derajat-derajat yang tarawih di surga firdaus.

20. Malam ke-20, Pahala Mati Syahid

Pada malam yang ke-20, orang tarawih akan diberi pahala seperti pahala orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholih.

21. Malam ke-21, Dibangunkan Rumah dari Cahaya di Surga

Pada malam yang ke-21, Allah akan membangunkan rumah di surga yang terbuat dari cahaya untuk yang tarawih

22. Malam ke-22, Selamat dari Kesusahan di Hari Kiamat

Pada malam yang ke-22, jika hari kiamat tiba maka yang tarawih akan selamat dari segala bentuk kesusahan dan kebingungan.

23. Malam ke-23, Dibangunkan Kota di Surga

Pada malam yang ke 23, Allah akan membangunkan kota di dalam surga bagi yang tarawih.

24. Malam ke-24, Doanya Dikabulkan

Pada malam yang ke-24, orang yang tarawih akan memperoleh 24 doa yang mustajab/manjur.

25. Malam ke-25, Dihilangkan dari Siksa Kubur

Pada malam yang ke-25, Allah akan menghilangkan siksa kubur dari orang yang tarawih.

26. Malam ke-26, Dapat pahala 40 Tahun

Pada malam yang ke-26, Allah meningkatkan baginya pahala selama empat puluh tahun.

27. Malam ke-27, Dimudahkan Lewat Sirotol Mustakim

Pada malam yang ke-27, di hari kiamat dia melewati jembatan (syirathal mustaqiim) dengan mudah lagi cepat laksana halilintar menyambar.

28. Malam ke-28 Diangkat 1.000 Derajat

Pada malam yang ke 28, Allah mengangkat 1.000 derajat baginya di dalam surga.

29. Malam ke 29, Pahala 1.000 Ibadah Haji

Pada malam yang ke 29, Allah memberikan kepadanya pahala seribu ibadah haji yang diterima.

30. Malam ke-30 Balasan Surga

Pada malam yang ke 30, Allah berfirman :”Makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hamba-Ku”.

Kemudian, berikut 10 keutamaan salat witir yang dikerjakan setelah salat tarawih:

1. Sebagai Tambahan Salat

Salat witir seringkali dijadikan sebagai tambahan salat. Salat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di antara waktu salat fardu yakni setelah salat isya dan sebelum waktu salat subuh. Tentu saja pahala akan menjadi berlipat ganda dengan melaksanakannya.

2. Penyempurna Salat Malam

Salat witir dikenal juga sebagai penutup dari salat malam. Salat ini baik juga dilaksanakan sebelum tidur atau juga setelah bangun tidur. Tanpa salat witir maka tidak akan sempurna salat malam atau qiyamul lail seseorang.

3. Dicintai Allah SWT

Allah sangat menyukai sesuatu yang ganjil karena Allah adalah satu. Sebagaimana rakaat salat witir yang ganjil. Dan perlu diketahui juga bahwa salat witir merupakan salah satu ibadah yang dicintai Allah SWT.

4. Lebih Baik dari Unta Merah

Hal ini dapat berarti pula bahwa salat witir yang dikerjakan memiliki nilai lebih besar dari nilai seekor unta merah terutama bila dikerjakan sebelum waktu salat subuh.

5. Dikabulkan Doanya

Waktu melaksanakan salat witir merupakan waktu yang tepat untuk berdoa. Dan merupakan waktu yang membuat setiap hamba amat dekat dengan Allah SWT. Doa yang dipanjatkan setelah salat witir bisa jadi merupakan salah satu doa yang akan diijabah oleh Allah SWT.

6. Disaksikan Malaikat

Salat witir yang dilaksanakan pada penghujung malam akan disaksikan oleh malaikat. Mereka akan ikut mendoakan kita kepada Allah SWT dan keberkahan akan menyertai siapa saja yang melaksanakan salat witir ini.

7.  Selalu Dikerjakan Rasulullah SAW

Ada tiga perkara yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW dalam hidupnya yakni berpuasa selama tiga hari setiap bulan, mendirikan  salat duha dan melaksanakan salat witir. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan salat witir dan apabila ia meninggalkannya, beliau akan mengqadha salat witir yang ditinggalkannya tersebut.

8. Diberi Petunjuk dan Kekuatan Allah SWT

Orang yang melaksanakan salat witir akan semakin kuat dalam menghadapi cobaan dunia dan doanya akan selalu didengar oleh Allah SWT. Petunjuk akan selalu menyertai mereka yang menjalankan perintah serta melakukan apa yang Allah SWT cintai. Pada saat salat witir, ada doa qunut yang bisa dibaca sebagai permohonan petunjuk dan keselamatan kepada Allah SWT.

9. Amalan Ahli Alquran

Para ahli Alquran dari kalangan sahabat adalah mereka yang hafal Alquran dan sangat berkomitmen untuk mengamalkan serta mendakwahkannya. Mereka merupakan sahabat-sahabat yang paling utama. Dan salah satu amalan yang diperintahkan Rasulullah SAW kepada mereka adalah salat witir. Tujuannya agar mereka semakin dicintai Allah SWT.

10. Diwasiatkan Dikerjakan Setiap Hari

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:

“Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan, salat duha dua rakaat dan salat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Doa Kamilin

Setelah melaksanakan salat Tarawih, dianjurkan membaca doa Kamilin berikut ini:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."  (TribunTrends.com/ berbagai sumber ) 

 

Tags:
Ramadan 2025tarawihMuhammadiyahpemerintahNahdlatul Ulama
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved