Breaking News:

Selebrita

Imbas Permintaan Maaf Band Sukatani, Kantor Polisi hingga Gedung DPRD Purbalingga Dicorat-coret

Band Sukatani minta maaf setelah rilis lagu 'Bayar Bayar Bayar, musisi ikut komentar, kantor posisi hingga Gedung DPRD jadi sasaran vandalisme.

Editor: ninda iswara
Instagram @sukatani.band
PROFIL BAND SUKATANI - Potret band Sukatani diambil dari Instagram pada Jumat (21/2/2025). Band Sukatani menarik lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar karena diduga sindir Polri. 

TRIBUNTRENDS.COM - Lagu berjudul Bayar Bayar Bayar dari Band Sukatani kini menuai polemik.

Lagu tersebut berisi sindiran pedas sekaligus kritikan bagi instansi kepolisian.

Namun lagu tersebut kini sudah tidak ada di platform musik dan personelnya pun minta maaf ke polri.

Sejumlah fasilitas pemerintahan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menjadi sasaran aksi vandalisme oleh orang tak dikenal (OTK) pada Jumat (21/2/2025).

Baca juga: Sebelum Buat Video Minta Maaf, Band Sukatani Didatangi Penyidik Polda Jateng: Tidak Ada Intervensi

Dari pantauan Kompas.com, aksi coret-coret ini terjadi di berbagai lokasi, termasuk kantor polisi, pos lantas, rumah dinas, dan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Pelaku menggunakan cat semprot berwarna merah dan hitam untuk mengekspresikan pesan-pesannya.

Berbagai simbol terlihat dalam aksi tersebut, antara lain lambang anarki yang berupa huruf A dalam lingkaran, huruf M dalam lingkaran, serta tulisan "MERAH #SUKATANI".

Kejadian ini mencuat di tengah kontroversi yang melibatkan band punk new wave asal Purbalingga, Sukatani, yang sebelumnya viral melalui video permohonan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri terkait lagu mereka berjudul “Bayar Bayar Bayar”.

Lagu yang dirilis pada 24 Juli 2023 dan masuk dalam album Gelap Gempita tersebut menuai kritik tajam karena liriknya yang secara eksplisit menyebutkan "bayar polisi".

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @sukatani.band, dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy) dan Novi Citra (Twister Angel), mengungkapkan permintaan maaf mereka.

"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar, yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial," ujar Syifa dalam video tersebut.

Band ini juga mengumumkan bahwa lagu tersebut telah dicabut dari semua platform digital dan meminta masyarakat untuk menghapus rekaman atau unggahan yang masih beredar di internet.

Hingga berita ini diturunkan, wartawan Kompas.com telah berupaya untuk meminta konfirmasi dari Kapolres Purbalingga maupun Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga terkait aksi vandalisme tersebut, namun keduanya belum memberikan tanggapan.

Cerita di Balik Penciptaan Lagu 'Bayar Bayar Bayar Polisi' yang Viral, Band Sukatani Buka Suara

Inilah cerita di balik penciptaan lagu 'Bayar Bayar Bayar Polisi' milik band Sukatani yang sedang viral.

Diberitakan sebelumnya, lagu milik band Sukatani ini viral karena mengandung sindiran untuk oknum polisi.

Band Sukatani sendiri digawangi oleh Muhammad Syifa Al Lutfi dengan nama panggung Alectroguy selaku gitaris, dan Novi Citra Indriyati dengan nama panggung Twister Angel selaku vokalis.

Setelah viral, Syifa mengungkap cerita di balik band Sukatani juga lagu 'Bayar Bayar Bayar Polisi' yang viral.

Syifa mengaku, nama Sukatani datang dari imajinasi.

BAND SUKATANI - Personel Band Sukatani dalam sampul album mereka Gelap Gempita (2023). Lirik lagu Bayar Bayar Bayar milik Sukatani yang viral hingga dihapus dari berbagai platform. Sukatani juga tiba-tiba mengunggah video permintaan maaf ke polisi.
BAND SUKATANI - Personel Band Sukatani dalam sampul album mereka Gelap Gempita (2023). Lirik lagu Bayar Bayar Bayar milik Sukatani yang viral hingga dihapus dari berbagai platform. Sukatani juga tiba-tiba mengunggah video permintaan maaf ke polisi. (Instagram @sukatani.band)

"Sukatani itu kayak punya konteks sebuah desa yang makmur, terus sejahtera."

Baca juga: Sebelum Buat Video Minta Maaf, Band Sukatani Didatangi Penyidik Polda Jateng: Tidak Ada Intervensi

"Itu ada di imajinasi kami. Akhirnya kami jadikan nama band karena mungkin itu jadi harapan-harapan," katanya, dikutip dari kanal YouTube RAWCAM, pada Jumat (21/2/2025).

Syifa melanjutkan ceritanya, band Sukatani lahir dari kota kecil Purbalingga, Jawa Tengah.

Band tersebut mulai dikenal setelah tampil di sejumlah event lokal.

"Karena kota kecil, jadi paling unik di Purbalingga adalah lingkaran (pergaulan) kecil dan tidak terlalu banyak tongkrongan."

"Jadi hampir satu purbalingga, kita satu tongkrongan. Akhirnya mereka jadi satu dan cukup rutin bikin acara, khususnya musik dan kegiatan seni lainnya. Walaupun orangnya sedikit, kotanya kecil, tetap asik lah," urai Syifa.

Band Sukatani pertama kali merilis album pada 24 Juli 2023, dengan menggandeng Dugtrax Records.

Ada 8 single dalam album bertajuk Gelap Gempita ini.

Termasuk lagu Bayar Bayar Bayar yang sedang menjadi bahan perbincangan.

Adapun single lainnya adalah: Sukatani, Semakin Tua Semakin Punk, Tanam Kemandirian, Alas Wirasaba, Realitas Konsumerisme, Jangan Bicara Solidaritas, dan Gelap Gempita.

Syifa membocorkan, inspirasi menciptakan lagu berasal dari pengalaman pribadi.

Baca juga: Nasib Band Sukatani setelah Tarik Lagu Bayar Bayar Bayar & Minta Maaf ke Polri, Ini Unggahan Terbaru

"Jadi kami lebih respons realitas yang terjadi di sekitar kami," tegasnya.

SUKATANI DIINIMIDASI? Klarifikasi Band Sukatani setelah lagu 'Bayar Bayar Bayar' viral, minta maaf ke Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan institusi Polri.
SUKATANI DIINIMIDASI? Klarifikasi Band Sukatani setelah lagu 'Bayar Bayar Bayar' viral, minta maaf ke Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan institusi Polri. (YouTube TribunPriangan)

Sementara dalam aksi panggung, kedua personil Sukatani tampil unik.

Syifa dan Novi selalu memakai topeng.

Lagu Bayar Bayar Bayar viral

Salah satu lagu ciptaan Sukatani berjudul Bayar Bayar Bayar sedang menjadi bahan perbincangan akhir-akhir ini.

Padahal lagu tersebut sudah hampir setahun dirilis.

Lagu tersebut menjadi viral karena berisi sindiran kepada oknum polisi.

Akibatnya, Syifa dan Novi lepas topeng untuk meminta maaf kepada institusi Polri.

"Memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan Institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya 'Bayar Polisi' yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial," ucap Syifa, dikutip dari Instagram @sukatani.band.

Menurut Syifa, lagu tersebut diciptakan untuk oknum-oknum kepolisian yang melanggar peraturan.

Diketahui lagu tersebut telah diupload di platform Spotify, dan menurut pantauan Tribunnews sudah tidak bisa diputar.

Baca juga: 5 Musisi yang Berani Kritik Pemerintah & Aparat Lewat Lagunya: Iwan Fals, Slank, Terbaru Sukatani

"Melalui pernyataan ini saya telah mencabut dan menarik lagu ciptaan kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar lirik lagu Bayar Polisi."

"Dengan ini saya mengimbau kepada pengguna akun media sosial yang telah memiliki lagu kami dengan judul bayar bayar bayar agar menghapus dan menarik semua video menggunakan lagu kami dengan judul 'Bayar Bayar Bayar', karena apabila ada risiko di kemudian hari sudah bukan tanggung jawab kami dari Band Sukatani."

"Tolong segera dihapus video yang menggunakan lagu kami."

(Tribun Trends/Kompas/Tribunnews)

Sumber: Kompas.com
Tags:
SukataniPurbalingga
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved