Intip Gaji Carmen Heart2Heart, Idol Pertama dari Indonesia yang Sukses Debut di SM Entertainment

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah sosok Nyoman Ayu Carmenita, idol pertama dari Indonesia yang baru saja sukses debut di SM Entertainment Korea Selatan, intip gajinya sebagai idol grup baru.

Wanita yang akrab disapa Carmen tersebut kini tergabung dalam idol grup Heart2Heart(H2H) yang berada di bawah naungan agensi SM Entertainment.

Pada Januari 2025, SM Entertainment, salah satu agensi terbesar di Korea Selatan, merilis teaser girl group baru, Hearts2Hearts (H2H).

Dengan debut yang sangat dinantikan, H2H tidak hanya menarik perhatian karena kualitas dan potensi anggotanya, tetapi juga karena salah satu member mereka, Carmen, menjadi idol asal Indonesia pertama yang bergabung dengan agensi ini setelah Aespa.

Ini adalah momen bersejarah yang mengangkat nama Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam industri K-pop yang semakin global.

Baca juga: Sosok Carmen, Gadis Bali yang Sedang Viral, Bakal Jadi Idol Kpop Debut di SM Entertainment

Perjalanan Karir Carmen: Dari Bali ke K-pop

Nama asli Carmen adalah Nyoman Ayu Carmenita, yang lahir pada 28 Maret 2006 di Bali. Sejak kecil, Carmen menunjukkan minat dan bakat luar biasa dalam dunia seni.

Berasal dari keluarga musisi terkenal di Bali, Carmen tumbuh dengan lingkungan yang mendukung bakatnya.

Ayah dan ibunya, yang aktif dalam dunia musik, memiliki sanggar Ayu Bali Suara, yang tidak hanya mengajarkan seni musik tetapi juga tari dan vokal.

Dukungan keluarga ini jelas memberikan dampak besar dalam membentuk karir Carmen, hingga akhirnya ia terpilih sebagai trainee di SM Entertainment pada tahun 2022.

Keberhasilan yang Mengesankan: Dari Lomba Musikal hingga Atletik

Selain bakat vokal dan musikalnya, Carmen juga memiliki prestasi di luar dunia seni.

Salah satu pencapaian besar yang ia raih adalah memenangkan juara 1 di ajang Wonju Winter Dancing Carnival di Korea Selatan pada 2022.

Prestasi lainnya yang tidak kalah menarik adalah juara 1 dalam lomba atletik putri pada 2018, serta juara 3 dalam kompetisi Mix Korea dan Internasional bersama grup Ayu Bali Suara pada tahun yang sama.

Keberagaman kemampuan yang dimilikinya, dari bermain piano, menyanyi, hingga rap, menjadi salah satu alasan mengapa Carmen terpilih sebagai bagian dari H2H, memberikan nilai tambah yang sangat berharga bagi grup tersebut.

Menghadirkan Indonesia di Panggung Global

Dengan bergabungnya Carmen, Indonesia kini memiliki representasi yang kuat di dunia K-pop.

Ini bukan hanya pencapaian besar bagi Carmen sendiri, tetapi juga bagi seluruh industri musik Indonesia.

Carmen memecahkan rekor sebagai idol pertama asal Indonesia yang bergabung dengan salah satu agensi hiburan terbesar di Korea Selatan, Big 3 menandakan adanya peluang besar bagi lebih banyak talenta Indonesia untuk melebarkan sayap mereka di kancah internasional.

Tidak dapat dipungkiri bahwa keterlibatan orang tua Carmen juga memainkan peran penting dalam perjalanan karirnya.

Ibu Carmen, yang beberapa kali datang ke Korea untuk mendukung sang anak, telah menjadi pilar penting dalam mendampingi dan memberikan semangat. 

Peran keluarga dalam mengarahkan dan memberikan kesempatan bagi Carmen untuk berkembang di dunia seni ini tidak bisa dianggap remeh, terutama dengan adanya dukungan yang sangat kuat dari sanggar Ayu Bali Suara yang turut membantu mengasah kemampuan musikalnya.

H2H dan Debut yang Dinanti

Carmen dan anggota H2H lainnya dijadwalkan untuk debut pada Februari 2025.

Antusiasme dari fans, khususnya dari Indonesia, sangat tinggi karena mereka tidak hanya menantikan karya musik baru, tetapi juga menantikan bagaimana Carmen akan mempresentasikan bakatnya sebagai idol asal Indonesia di tengah kancah K-pop yang sangat kompetitif.

Hearts2Hearts bukan hanya grup yang menampilkan talenta yang luar biasa, tetapi juga menjadi simbol dari keberagaman dan globalisasi dalam industri hiburan Korea Selatan.

Debut mereka, dan lebih khusus lagi debut Carmen, menjadi momen penting bagi perkembangan industri musik di Asia Tenggara, serta membuka peluang lebih luas bagi artis-artis dari negara-negara lain untuk memperkenalkan diri mereka ke pasar internasional.

Gaji Carmen

Hingga saat ini, SM Entertainment jarang bahkan tak pernah membongkar rincian gaji yang dibayarkan pada idol mereka.

Pasalnya, hal tersebut merupakan bagian dari industri yang cukup kompetitif, sehingga pihaknya tetap menjaga privasi rincian gajinya.

Walau demikian, berdasarkan laporan dan estimasi industri, jumlah gaji yang diterima oleh para idol bisa sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor penting.

Faktor-faktor seperti popularitas grup, durasi serta tahun aktivitas, kontrak individu, dan perjanjian pembagian pendapatan dapat mempengaruhi besarnya gaji yang mereka terima.

Secara umum, kisaran gaji bulanan idol K-pop yang sudah mapan bisa bervariasi.

Gaji yang diperoleh tiap idol di Korea tentu mencapai ribuan won, tergantung popularitasnya.

Grup yang sudah memiliki basis penggemar global dan jadwal yang padat dengan konser dan kegiatan promosi lainnya tentu mendapatkan lebih banyak peluang untuk meraih pendapatan yang signifikan.

Namun, untuk grup yang masih baru debut atau belum memiliki pengaruh besar di pasar, gaji mereka biasanya lebih rendah.

Sebagian besar agensi K-pop, termasuk SM Entertainment, menerapkan model pembagian pendapatan yang membuat idol menerima persentase dari pendapatan yang dihasilkan oleh grup mereka.

Ini mencakup pendapatan dari penjualan album, konser, iklan, dan penampilan lainnya.

Pendapatan ini sangat bergantung pada kesuksesan grup di pasar musik dan hiburan, maka gaji para idol bisa sangat fluktuatif.

Jika grup tersebut sedang dalam masa kejayaan dan meraih banyak prestasi, para anggota grup tersebut bisa memperoleh gaji yang jauh lebih besar.

Grup yang baru debut, meskipun mendapatkan perhatian yang cukup besar di kalangan penggemar, cenderung mendapatkan penghasilan yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan grup yang sudah mapan dan memiliki basis penggemar yang luas.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kesuksesan finansial grup baru lebih lambat tercapai, dan mereka perlu membangun reputasi serta basis penggemar yang loyal sebelum bisa meraih pendapatan yang signifikan.

(TribunTrends.com/TribunJogja)