Breaking News:

DeepSeek Dirilis Saham Teknologi Amerika Serikat Terancam Rontok, Sosok Liang Wenfeng Jadi Penyebab?

Liang Wenfeng rilis AI asal China DeepSeek dan mengguncang pasar teknologi AI dunia, disebut merontokkan saham teknologi Amerika Serikat

|
drivingeco
DEEPSEEK - Liang Wenfeng rilis AI asal China DeepSeek dan mengguncang pasar teknologi AI dunia, disebut merontokkan saham teknologi Amerika Serikat 

"AI Tiongkok tidak bisa selamanya hanya menjadi pengikut. Kita sering mengatakan bahwa ada kesenjangan satu hingga dua tahun antara AI Tiongkok dan Amerika Serikat, tetapi perbedaan yang sebenarnya adalah antara orisinalitas dan imitasi," ujar Liang dalam wawancara dengan Waves pada Juli lalu.

Menurut Liang, industri teknologi China berada di persimpangan jalan, di mana ia kurang percaya diri namun juga tidak memiliki cukup modal untuk melakukan riset dan pengembangan (R&D) yang benar-benar inovatif.

"Selama 30 tahun terakhir, industri teknologi Tiongkok hanya berfokus pada keuntungan finansial dan mengabaikan inovasi. Padahal, inovasi bukan hanya didorong oleh bisnis, tetapi juga oleh rasa ingin tahu dan keinginan untuk menciptakan," kata Liang dalam wawancara yang sama.

Salah satu langkah besar DeepSeek adalah membuka akses ke semua modelnya, berbeda dengan OpenAI yang menerapkan sistem tertutup. Model sumber terbuka memungkinkan pengembang mana pun untuk menggunakan dan memodifikasi kode dasar sesuai kebutuhan. 

Menurut Liang, budaya sumber terbuka adalah salah satu faktor yang memberi keunggulan bagi Silicon Valley dibandingkan China.

"Meskipun OpenAI bersifat tertutup, ia tidak dapat menghentikan pihak lain untuk mengejar ketertinggalan. Sumber terbuka lebih merupakan praktik budaya daripada strategi bisnis. Perusahaan yang menerapkan pendekatan ini akan memiliki kekuatan lunak," ujarnya.

Perjalanan Akademik dan Karier

Liang dibesarkan di Provinsi Guangdong, daerah yang pada era 1980-an dan 1990-an menjadi pelopor kapitalisme pasar di China. Di lingkungannya, banyak orang lebih tertarik menjalankan bisnis daripada melanjutkan pendidikan, tetapi Liang lebih condong ke dunia akademik. 

Pada usia 17 tahun, ia diterima di Universitas Zhejiang, salah satu universitas paling bergengsi di China, dan mengambil jurusan Teknik Elektronika dan Komunikasi. Ia kemudian melanjutkan studi magister di bidang Teknik Informasi dan Komunikasi, yang diselesaikannya pada 2010.

Pada 2015, Liang mendirikan dana lindung nilai kuantitatif yang menggunakan algoritma matematis dalam perdagangan, menggantikan analisis manusia. Pada akhir 2021, portofolio dana tersebut telah mencapai lebih dari 100 miliar yuan (sekitar US$ 13,79 miliar). 

Namun, pada April 2023, perusahaan tersebut mengumumkan di akun WeChat-nya bahwa mereka akan memperluas fokusnya di luar industri investasi dan mengalokasikan sumber daya untuk "mengeksplorasi esensi AGI". Sebulan kemudian, DeepSeek didirikan.

OpenAI mendefinisikan AGI (Artificial General Intelligence) sebagai sistem otonom yang mampu melampaui manusia dalam sebagian besar tugas bernilai ekonomi.

Sebagian besar karyawan DeepSeek adalah lulusan dan mahasiswa PhD dari universitas top China. Menurut Liang, mereka memilih bekerja di DeepSeek karena perusahaan ini menangani tantangan terbesar dalam dunia AI.

"Bakat terbaik tentu saja tertarik pada tantangan terbesar di dunia," ujarnya pada Juli lalu. "Tujuan kami tetap meraih AGI."

(TribunTrends.com/Kontan)

Tags:
DeepSeekAmerika SerikatLiang Wenfeng
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved