Breaking News:

Berita Viral

Mengapa Silvia Ratnawati Istri Mendiktisaintek Satryo Brodjonegoro Ikut Didemo? Bocor Masalah Meja

Inilah sosok Silvia Ratnawati, istri Satryo Soemantri Brodjonegoro Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek).

TribunTrends.com | kemdikbud.go.id
Inilah sosok Silvia Ratnawati, istri Satryo Soemantri Brodjonegoro Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek). 

TRIBUNTRENDS.COM - Baru tiga bulan dilantik menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro sudah menuai kontroversi.

Ia didemo oleh para pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) pada Senin, 20 Januari 2025.

Hal itu terjadi setelah Satryo Soemantri Brodjonegoro diduga memecat pegawai namun tidak sesuai prosedur. 

Menariknya, istri Mendiktisaintek juga disebut dalam spanduk yang dibentangkan oleh para pegawai kementerian. 

Dalam spanduk itu, tertulis: Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri.

Ada juga spanduk lain yang bertuliskan: Kami ASN Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga.

Lantas, siapakah istri Menteri Satryo Soemantri?

Dari penelusuran Tribunnews.com, Satryo Soemantri memiliki seorang istri bernama Silvia Ratnawati.

Pasangan ini dikaruniai dua anak, satu di antaranya Diantha Soemantri yang diangkat sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) pada usia 42 tahun.

Tidak banyak informasi mengenai sosok Silvia Ratnawati. Termasuk latar belakangnya.

Hanya saja, Silvia Ratnawati kerap menemani sang suami, Satryo Soemantri di sejumlah kegiatan.

Salah satunya saat kegiatan serah terima jabatan (sertijab) dan acara pisah sambut antara Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Nadiem Anwar Makarim, kepada tiga menteri Kabinet Merah Putih.

Salah satunya Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Silvia Ratnawati istri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro
Silvia Ratnawati istri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro (kemdikbud.go.id | Tribunnews.com)

Acara itu berlangsung di Plaza Insan Berprestasi, Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Dalam kegiatan tersebut, Silvia Ratnawati tampil mengenakan kebaya warna putih dan kain batik berwarna merah muda.

Kain songket yang senada dengan bawahan dipakai sebagai selendang. Ia pun menata rambutnya dengan cara disanggul.

Sementara itu, dalam aksi demo yang digelar di Kemendiktisaintek, seorang pegawai juga menyebut sosok istri Satryo Soemantri.

Pegawai tersebut, Neni Herlina, mengatakan istri Satryo Soemantri meminta agar meja kerja suaminya diganti.

Permintaan itu, kata Neni, disampaikan saat Satryo resmi dilantik sebagai Mendiktisaintek.

"Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih. Karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres," tutur Neni di sela-sela demonstrasi di kantor Kemendiktisaintek, Senin (20/1/2025).

Sayangnya, pergantian meja kerja di ruangan Satryo itu berbuntut panjang. Imbasnya, Neni justru dipecat secara tidak etis.

"Saya sih sepertinya sudah ditandain ketika pertama kali masalah meja itu. Meja itu ada di ruang beliau, sebenarnya minta ganti saja."

"Sejak itu saya dipanggil. Dibilang, kamu sekali lagi melakukan kesalahan, saya pecat kamu," ungkap Neni.

Baca juga: Mengenal Satryo Soemantri Brodjonegoro Menteri Dikti Saintek, Anak Mantan Rektor UI hingga Mendikbud

Neni Herlina, pegawai Kemendiktisaintek yang dipecat oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro di kantor Kemendiktisaintek, Senin (20/1/2025)
Neni Herlina, pegawai Kemendiktisaintek yang dipecat oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro di kantor Kemendiktisaintek, Senin (20/1/2025) (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Neni mengaku dimarahi oleh Satryo Soemantri perihal penggantian meja tersebut.

Bahkan, Neni mengungkapkan Satryo memintanya pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

"Ya saya disuruh ke Dikdasmen pokoknya, keluar ke Dikdasmen. Bawa barang-barang kamu," ungkap Neni.

Pemecatan itu, kata Neni, bahkan diungkapkan oleh Satryo di depan para staf Kemendiktisaintek dan magang.

"Cuma maksudnya sudah keterlaluan saja di depan anak magang, di depan staf-staf saya," ucapnya.

Ia berharap aksi dari Paguyuban Pegawai Dikti hari ini dapat mencegah kasus serupa yang terjadi kembali ke pegawai lain.

"Saya tidak ingin kejadian ini berulang terjadi. Jadi teman-teman saya itu bekerja dalam mencekam ketakutan."

"Jadi tidak ingin ada Neni-neni yang lain, yang semena-mena disuruh pergi begitu saja," kata dia.

Demo di Kemendiktisaintek 

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pegawai di Kemendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi yang mengecam dugaan pemecatan pegawai.

Dalam aksi tersebut, para pegawai menggunakan pakaian berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Baca juga: Rekam Jejak Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Dikti Saintek Didemo, Diduga Sering Pecat ASN

Puluhan pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025)
Puluhan pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025) (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.

"Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur," ujar Suwitno, Senin (20/1/2025).

Salah satu puncak dari kekecewaan pegawai Kemendiktisaintek adalah pemecatan salah satu pegawai di bagian rumah tangga Kemendiktisaintek.

Suwitno mengatakan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.

"Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali," kata Suwitno.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, massa mulai bubar sekitar pukul 11.00 WIB di kantor Kemendiktisaintek.

Tanggapan Sekjen Kemendiktisaintek

Sekjen Kemendiktisaintek, Togar M Simatupang, mengatakan pihaknya masih membuka ruang dialog ke pegawai yang dipecat.

"Kita apresiasi penyampaian aspirasi suara dari beberapa pegawai. Hal yang terjadi pada banyak pemekaran organisasi, penataaan organisasi, dan dinamika interaksi," ucap Togar saat dikonfirmasi, Senin.

"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," tambah Togar.

Togar membantah, pihaknya melakukan pemecatan terhadap Neni Herlina secara singkat.

Dirinya mengatakan ada penjaminan mutu yang harus dilakukan oleh para pegawai Kemendiktisaintek.

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," katanya.

Proses mutasi terhadap Neni, kata Togar, masih terbuka untuk opsi lain. Ia meminta semua pihak mengedepankan jalan dialog.

"Sedang proses dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," pungkasnya.

(TribunTrends.com)(Tribunnews.com/Sri Juliati/Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Satryo Soemantri BrodjonegoroSilvia RatnawatiMendiktisaintek
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved