Breaking News:

Berita Viral

Ingin Resign Tapi Takut Bilang Bos, Pria India Potong 4 Jari Demi Bisa Berhenti Kerja

Kisah viral, seorang pria di India nekat potong jarinya demi bisa resign dari tempatnya bekerja, awalnya berbohong kepada polisi.

Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Canva
Seorang pria di India nekat potong jarinya demi bisa resign dari tempatnya bekerja. 

TRIBUNTRENDS.COM - Mayur Tarapara, seorang pria berusia 32 tahun asal Gujarat, India, membuat pengakuan yang mengejutkan kepada polisi bahwa ia secara sadar memotong empat jarinya sendiri.

Tindakan ekstrem ini dilakukan karena ia merasa terlalu takut untuk menyampaikan kepada atasannya bahwa ia ingin berhenti bekerja.

Mayur awalnya melaporkan kepada pihak kepolisian bahwa ia kehilangan jari-jarinya akibat kecelakaan. 

Dalam laporannya, ia mengaku merasa pusing saat mengendarai sepeda menuju rumah seorang teman, kemudian jatuh di pinggir jalan. Ketika sadar, ia mendapati empat jarinya hilang.

Baca juga: Kisah Pria Berbulan-bulan Koma setelah Kecelakaan, Arwah Istri Datang: Ayah Bangun Ayah

Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa cerita tersebut tidak sesuai dengan fakta.

Polisi yang menangani kasus ini, awalnya dilaporkan di Kantor Polisi Amroli di Surat dan kemudian dipindahkan ke Cabang Kejahatan kota, memeriksa rekaman CCTV di area yang disebutkan Mayur.

Rekaman tersebut menunjukkan bahwa Mayur tidak mengalami kecelakaan seperti yang ia klaim.

Ia terlihat dengan tenang memarkir sepedanya, berjalan pergi, dan kembali dengan tangan terluka.

Tidak ada tanda-tanda pingsan atau kejadian mendadak di lokasi tersebut.

Temuan ini memunculkan kecurigaan baru, bahkan polisi sempat menduga kasus ini mungkin terkait dengan ritual ilmu hitam, karena potongan jari manusia kadang digunakan dalam praktik-praktik tertentu.

Ilustrasi pria depresi karena tekanan pekerjaan.
Ilustrasi pria depresi karena tekanan pekerjaan. (Huffington Post)

Namun, setelah mendapatkan tekanan untuk mengungkap kebenaran, Mayur akhirnya mengakui bahwa ia sendiri yang memotong jarinya.

Dalam pengakuannya, Mayur mengungkapkan bahwa ia merasa sangat stres dengan pekerjaannya sebagai operator komputer di perusahaan kerabatnya.

Baca juga: Tanpa Paklaring, Karyawan Resign Bisa Klaim Saldo BPJS Ketenagakerjaan dengan ID Card, Ini Caranya

Dia merasa tidak mampu mengatasi tekanan kerja dan tidak memiliki keberanian untuk secara langsung menyampaikan kepada kerabatnya bahwa ia ingin berhenti.

Mayur merasa memotong jarinya adalah satu-satunya jalan keluar, karena dengan begitu, ia tidak lagi dianggap layak untuk bekerja.

Ilustrasi pisau
Ilustrasi pisau (tribunlampung.co.id/dodi kurniawan)

Tindakan tersebut dilakukan dengan pisau yang telah ia beli sebelumnya.

Pada malam kejadian, sekitar pukul 10 malam di dekat Amroli Ring Road, Mayur memotong empat jarinya. 

Setelah itu, ia mengikat lengannya dengan tali untuk menghentikan pendarahan, kemudian memasukkan pisau dan potongan jari tersebut ke dalam sebuah tas.

Baca juga: Sakit Hati Disebut Miskin Nikita Mirzani, Ini Pekerjaan Ayah Vadel Badjideh: Sering ke Luar Kota!

Tindakan ini tidak hanya menunjukkan tingkat stres dan tekanan mental yang dialami Mayur, tetapi juga menyoroti betapa besarnya ketakutan yang ia rasakan untuk menghadapi bosnya dan lingkungan pekerjaannya.

Kasus ini mengungkap realitas pahit tentang dampak tekanan kerja yang ekstrem, terutama dalam situasi di mana komunikasi terbuka dan dukungan emosional di tempat kerja minim.

Kisah Mayur menjadi pengingat penting akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, manajemen stres, dan perlunya menciptakan lingkungan kerja yang mendukung agar individu merasa aman untuk berbicara tentang masalah mereka tanpa rasa takut atau tekanan.

***

(TribunTrends/Jonisetiawan)

Tags:
Indiaresignjari
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved