Curhat Wanita Tertekan Ibunya Cemburuan dengan Besan, Tak Ikhlas Anak Manjakan Ibu Mertua

Setiap hari saya membelikan sarapan kesukaan saya tapi mertua saya sendirian di desa, tidak ada siapa-siapa, dia sakit, dia demam,” ujarnya.

Sebagai menantu, katanya, ia berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan ibu mertuanya, namun di saat yang sama ibunya iri dengan perlakuan itu.

“Kalau ada hari libur, kamu harus tanya dulu ke ibu. 

Kamu mau kemana? Kalau tidak, kita bisa rencanakan liburan kita sendiri.

“Kadang-kadang saya ingin berlibur bersama suami dan anak-anak saja. 

Tapi kalau saya berlibur tanpa ibu, kalau pulang liburan hanya ibu saya yang ketemu keributan,” ujarnya.

Setelah diteliti, katanya, ibunya tidak menyukai ibu mertuanya hanya karena hidup dalam kemiskinan.

“Dia tidak suka kalau suami saya belanjakan untuk ibunya. 

Biasanya ibu saya akan bertanya kepada cucu (anak) saya ketika kami pulang dari desa. 

'Dari mana kamu dapat toque, kamu beli apa?'

“Saya dan ibu saya bersama 24 jam sehari, hanya sesekali pulang ke rumah mertua, mengajak jalan-jalan, membeli perlengkapan dapur.

Mertua saya berumur 84 tahun, saya selalu bertanya-tanya siapa akan urus dia beli perlengkapan dapur, masak kalau kurang sehat,” ucapnya.

Ia menambahkan, meski suaminya memiliki seorang adik perempuan, namun sebagai anak sulung, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menjaga ibunya.

“Adikku sudah menikah dan merawat ayah mertuanya yang sakit. 

Jadi tanggung jawab suamiku untuk merawat ibunya.

Doakan aku dan suami bisa keluar dari kekacauan ini.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat suami saya bisa membeli atau menyewa rumah lagi dan bisa membawa ibunya untuk tinggal bersama kami,” ujarnya lagi.

(TribunTrends.com/Nafis)