Berita Viral
Belum Reda Soal Sunhaji, Viral Gus Miftah Hina Yati Pesek: Bersyukur Jelek, Kalau Cantik Jadi PSK
Inilah momen lawas ketika Gus Miftah menghina pesinden Yati Pesek. Ia menyebut seandainya Yati Pesek cantik maka akan jadi wanita penghibur.
Editor: Febriana Nur Insani
Minta Maaf
Atas kejadian itu, Gus Miftah juga menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya yang mengolok-olok pedagang es teh.
Ia mengaku kerap bercanda dengan siapa pun.
"Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," kata dia.
Gus Miftah pun mengaku akan introspeksi diri setelah perkataannya yang menghina pedagang es teh viral di media sosial dan menuai kritik dari warganet.
"Saya juga meminta maaf pada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu dengan candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan, untuk itu saya minta maaf," kata Gus Miftah.
"Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat," ujar dia.
Tanggapan Pihak Istana
Menanggapi hal itu, Juru bicara (jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin memuji Miftah Maulana yang akhirnya meminta maaf kepada Sunhaji setelah mengoloknya.
Ujang mengatakan apa yang dilakukan Miftah Maulana menjadi wujud yang bersangkutan berjiwa besar.
"Pertama, Miftah Maulana sudah meminta maaf kepada korban dan masyarakat. Ini kan sebuah keinginan yang tulus bahwa yang bersangkutan berjiwa besar mengakui kesalahan dan kekeliruan yang bisa saja tidak disengaja," katanya dikutip dari YouTube Liputan6, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: Ikut Tertawakan Penjual Es Teh, Habib Zaidan Minta Maaf, Sempat Bela Gus Miftah: Guyon Kurang Pas

Berkaca dari peristiwa ini, Ujang mengungkapkan bahwa Sekretaris Kabinet (Seskab), Mayor Teddy Indra Wijaya sudah mewanti-wanti kepada para pejabat agar berhati-hati dalam berucap dan bertindak.
Di sisi lain, dia mengatakan peristiwa yang dialami Miftah Maulana ini bisa menjadi evaluasi bagi seluruh pejabat negara agar selalu berhati-hati dalam berucap di depan publik.
"Pembicaraannya haruslah sesuai dengan koridor-koridor yang sudah ditentukan. Jadinya, harus ada norma-norma yang harus diikuti ketika sudah menjadi pejabat negara," jelasnya.
"Masalah ini harus kita kelola dengan baik, harus kita jaga, sehingga betul-betul masyarakat harus tetap nyaman, aman, dan hidup seperti biasa saja," sambung Ujang.
Ujang juga menjelaskan peran yang sedang dilakukan Miftah Maulana dalam kegiatan ceramah tersebut.
Ia menilai Miftah Maulana tengah sebagai pendakwah alih-alih tengah menjadi seorang Utusan Khusus Presiden.
Pasalnya, acara tersebut diduga digelar di sebuah pondok pesantren (ponpes).
"Tetapi kalau kita lihat, persoalannya Miftah Maulana, ceramahnya itu kan di pesantren, di tengah masyarakat."
"Ya, kelihatannya posisinya, pakaiannya juga, di panggung, posisi ceramahnya dan audiensnya, itu saya meyakini yang bersangkutan berposisi sebagai ulama yang sedang memberikan ceramah," jelas Ujang.
(TribunTrends.com/TribunJakarta.com)
Kronologi Remaja Dapat Richard Mille Ahmad Sahroni Rp11 M, Ibu Bingung Anak Pulang Bawa Barang Mewah |
![]() |
---|
Sosok Remaja yang Jarah Jam Rp 11 Miliar Ahmad Syahroni, Ternyata Masih Tetangga, Ortu Syok |
![]() |
---|
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|