Kabinet Merah Putih
Wikipedia Catat Titiek Soeharto Sebagai Ibu Negara Ke-8, Ini Jawabannya Diminta Rujuk dengan Prabowo
Pertanyaan tentang siapa yang akan jadi ibu negara pasca pelantikan Prabowo menjadi Presiden pada Minggu (20/10/2024) masih jadi pertanyaan.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNTRENDS.COM - Pertanyaan tentang siapa yang akan jadi ibu negara pasca pelantikan Prabowo menjadi Presiden pada Minggu (20/10/2024) masih jadi pertanyaan.
Di tengah rasa penasaran itu, nama Titiek Soeharto jadi yang paling disorot.
Titiek Soeharto digadang-gadang bakal menjadi Ibu Negara selanjutnya lantaran pernah menikah dengan Prabowo.
Bahkan Wikipedia milik Titiek Soeharto telah mencatat dirinya sebagai ibu negara ke-8.
Seperti biasanya, Wikipedia tersebut menjelaskan terkait profil Titiek Soeharto.

Mulai dari tanggal lahir hingga perjalanan kariernya.
Baca juga: Momen Pernikahan Prabowo & Titiek Soeharto Tahun 1983, Digelar di TMII, Souvenirnya Jadi Sorotan
Akan tetapi, yang menjadi perhatian publik saat keterangan fotonya tertulis sebagai Ibu negara ke-8.
Padahal diketahui, Titiek sendiri telah berpisah dengan Prabowo.
Namun saat ditilik pada pukul 10.15 WIB pada Senin (21/10) keterangan foto Titiek di Wikipedia telah berubah.
Kini, status Titiek berganti menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI.
Diketahui, Titiek menikah dengan Prabowo pada 1983 silam.
Keduanya dikaruniai seorang putra yakni Didit Hediprasetyo yang kini berprofesi sebagai perancang busana internasional.
Didit sendiri mendampingi Prabowo saat dilantik menjadi presiden.
Reaksi Titiek Soeharto Diminta Rujuk dan Jadi Ibu Negara
Hubungan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto tetap terjalin baik meski keduanya telah bercerai.
Alhasil, tak sedikit netizen meminta keduanya untuk rujuk, sehingga Indonesia bisa memiliki Ibu Negara.
Namun ketika disinggung soal kesiapan jadi Ibu Negara, Titiek Soeharto hanya tersenyum.

Titiek Soeharto terlihat hadir saat Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik usah mengucapkan sumpah jabatan dalam Sidang Paripurna Presiden-Wakil Presiden Periode 2025-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/20).
Matanya tampak berkaca-kaca setelah Prabowo menandatangani berita acara pelantikan.
Titiek yang juga terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2024-2029, hadir dengan mengenakan kebaya adat jawa berwarna biru muda.
Sebelumnya, Titiek Soeharto juga dikabarkan menyambangi kediaman Prabowo jelang pelantikan presiden tersebut.
Baca juga: Didit Hediprasetyo Rancang Lokasi Pelantikan, Intip Prestasi Anak Titiek Soeharto, Karyanya Mendunia
Kini setelah Prabowo Subianto dilantik, lantas publik bertanya siapa yang akan jadi Ibu Negara?
Pertanyaan itu membuat sosok Titiek Soeharto otomatis jadi sorotan.
Banyak orang menduga mantan istri Prabowo Subianto, Titiek Soeharto lah yang nantinya menjadi Ibu Negara.
Namun, spekulasi lain menyebut istri Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda yang akan jadi Ibu Negara.
Di sisi lain, ada juga spekulasi apakah Indonesia tidak akan memiliki Ibu Negara yang akan mendampingi presiden terpilih selama lima tahun ke depan.
Peran Ibu Negara
Seberapa penting peran ibu negara pernah dijelaskan sejarawan Bonnie Triyana.
Ia menilai penting atau tidaknya sosok Ibu Negara tidak lepas dari kondisi negara Indonesia.
Ia mengatakan negara demokrasi yang sudah 'settle', peran Ibu Negara tidak lebih dari istri presiden.
"Dia bukan permaisuri dalam arti monarki yang feodalistik, dia juga bukan orang yang secara formal punya peran khusus, kecuali mendampingi presiden," katanya ditkutip dari wawancara dengan ABC Radio Australia.
"Tapi kalau misalkan di negara yang semakin demokratis, semakin terbuka sistemnya, semakin akuntabel sistem politiknya, sebenarnya ibu negara itu ada batasan perannya juga."

Namun di Indonesia, yang menurutnya merupakan negara demokrasi yang "prosedural" dengan struktur masyarakat semi-feodal, dan pola pikir yang mayoritas tradisional, keberadaan ibu negara "akan sangat berpengaruh."
Sementara itu, Peneliti BRIN Dr Athiqah Nur Alami, akrab disapa Tika, mengatakan menurut catatan sejarah, keberadaan ibu negara bagaikan "pilar" bagi para presiden yang sempat memimpin Indonesia.
Baca juga: Didit Hediprasetyo Rancang Lokasi Pelantikan, Intip Prestasi Anak Titiek Soeharto, Karyanya Mendunia
Seperti misalnya Soeharto, yang sejak meninggalnya Tien pada tahun 1996 mulai tergoncang, ditambah dengan adanya krisis moneter.
"Beberapa orang menyebut [ibu negara] berperan signifikan ... dan itu terlihat ketika Ibu Tien berpulang," ujarnya.
"Pak Harto kemudian goyang dari sisi pemerintahan dan yang lain ... itu menunjukkan bahwa ada satu pilar yang mungkin bisa membuatnya goyah."
Contoh lain juga ia lihat pada Mantan Presiden B.J. Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengalami kesedihan mendalam setelah istri mereka tutup usia.
Namun ia menilai sebagai konsekuensi, akan ada peran sosial ibu negara yang hilang.
"Dalam konteks sosial budaya, artinya sosial kemasyarakatan dalam konteks Indonesia [ibu negara diperlukan] sebagai kekuatan penyeimbang," katanya.
"Biasanya laki-laki dilihat mungkin keras, punya personifikasi yang sulit dan enggak negotiable (bisa diajak bernegosiasi).
"Tapi ketika didampingi ibu negara bisa melembutkan 'hard lines' suami mereka."
Bonnie mengatakan pembicaraan tentang ibu negara dan Prabowo sudah ada sejak Pilpres tahun 2014.
"Masyarakat kan semakin terbuka, tidak mempersoalkan ada atau tidaknya (ibu negara)," kata Bonnie.
"Zaman dan pikiran orang bisa berubah." (Tribun Trends/Tribun Video)
Sosok Budi Santoso, Mendag yang Disorot Usai Viral Kasus Isi Minyakita Disunat, Harta Rp9,4 Triliun! |
![]() |
---|
Perbandingan Kekayaan Brian Yuliarto Mendikti Saintek Baru dengan Satryo Brodjonegoro, Beda Jauh! |
![]() |
---|
Sosok Brian Yuliarto Mendikti Saintek Baru Pengganti Satryo Soemantri Brodjonegoro, Ini Prestasinya |
![]() |
---|
Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Mendiktisaintek yang Mengundurkan Diri Sebagai Menteri Prabowo |
![]() |
---|
Gelar Doktor Bahlil Lahadalia Ditangguhkan UI, Ini Riwayat Pendidikan Menteri ESDM Kabinet Prabowo |
![]() |
---|