Kunci Jawaban
4 Contoh Lengkap Laporan Studi Kasus PPG Piloting 2024 - Guru Tertentu Dalam Jabatan
Berikut 4 contoh Laporan Studi Kasus PPG Piloting 2024, Pendidikan Profesi Guru, Guru Tertentu Dalam Jabatan (Daljab).
Editor: Dhimas Yanuar
Berikut 4 contoh Laporan Studi Kasus PPG Piloting 2024, Pendidikan Profesi Guru, Guru Tertentu Dalam Jabatan (Daljab).
TRIBUNTRENDS.COM - Simak laporan studi kasus PPG Piloting 2024.
Tugas ini harus diselesaikan peserta Piloting Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi guru tertentu.
Pembuatan laporan studi kasus PPG piloting 2024 berdasarkan pengalaman dan permasalahan yang didapat ketika peserta melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Baca juga: 3 Contoh Lengkap Alternatif Studi Kasus Piloting PPG 2024 - Deskripsi, Upaya, Hasil, Penyelesaian
Berikut 4 contoh studi kasus PPG piloting 2024
Studi Kasus PPG 1
Meningkatkan Partisipasi Siswa yang Pemalu
Permasalahan yang Dihadapi
Di salah satu kelas saya terdapat beberapa siswa yang sangat pemalu dan jarang berpartisipasi dalam diskusi kelas.
Siswa-siswa ini cenderung diam dan hanya mengerjakan tugas tanpa banyak bertanya atau berdiskusi.
Akibatnya mereka kurang berkembang dalam kemampuan komunikasi dan berpikir kritis.
Upaya untuk Menyelesaikan Permasalahan
Saya mencoba mengatasi masalah ini dengan menggunakan teknik 'Think-Pair-Share'.
Siswa diberi waktu untuk berpikir sendiri kemudian berpasangan dengan teman untuk mendiskusikan ide mereka sebelum akhirnya berbagi hasil diskusi dengan seluruh kelas.
Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa pemalu untuk mengutarakan pendapat mereka dalam lingkungan yang lebih kecil dan mengurangi ketakutan mereka.
Hasil dari Upaya
Setelah beberapa kali menggunakan teknik ini, saya melihat peningkatan partisipasi dari siswa-siswa.
Yang sebelumnya pemalu, mereka mulai lebih berani berbicara dalam kelompok kecil secara bertahap mereka juga berani berbicara di depan kelas.
Kemampuan berpikir kritis mereka juga meningkat karena terlibat dalam diskusi yang lebih beragam lebih mendalam.
Pengalaman Berharga
Pengalaman berharga ini mengjarkan saya bahwa dengan memberikan ruang dan kesempatan yang tepat, siswa yang pemalu pun dapat berkembang menjadi lebih percaya diri.
Teknik pembelajaran yang melibatkan kolaborasi dan diskusi dalam kelompok kecil bisa menjadi jembatan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam berpartisipasi di kelas.
Studi Kasus PPG 2
Mengatasi Masalah Konsentrasi pada Siswa dengan ADHD
Permasalahan yang Dihadapi
Seorang siswa di kelas saya memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder yang membuatnya sulit untuk berkonsentrasi dalam pembelajaran.
Siswa ini sering kali kehilangan fokus, bergerak tanpa henti dan sulit mengikuti instruksi.
Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam memahami materi dan menyelesaikan tugas.
Upaya untuk Menyelesaikan Permasalahan
Saya menerapkan strategi pembelajaran yang dirancang khusus untuk siswa dengan ADHD.
Salah satunya adalah memecah instruksi menjadi bagian-bagian kecil dan memberikan waktu istirahat singkat di antara sesi belajar.
Saya juga menyediakan fidget tool untuk membantu siswa ini mengalihkan energi tanpa mengganggu kelas.
Selain itu, saya duduk bersama siswa tersebut dan membuat jadwal belajar yang fleksibel dan terstruktur.
Hasil dari Upaya
Dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan interaktif, siswa tersebut mulai menunjukkan peningkatan dalam konsentrasi dan keterlibatannya di kelas.
Ia menjadi lebih mampu mengikuti pelajaran dan menyelesaikan tugas dengan bantuan jadwal dan instruksi yang lebih terorganisir.
Hasil belajarnya pun mengalami peningkatan.
Pengalaman Berharga
Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya memahami kebutuhan khusus setiap siswa dan menyesuaikan metode pengajaran.
Setiap siswa memiliki cara belajar yang unik dan dengan strategi yang tepat sehingga mereka semua dapat mencapai hasil yang lebih baik.
Studi Kasus PPG 3
1. Studi Kasus: Pembelajaran Berdiferensiasi
A. Permasalahan yang Pernah Dihadapi
Saya pernah menghadapi permasalahan dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas rendah. Salah satu permasalahan utama adalah adanya perbedaan kemampuan yang signifikan di antara murid-murid.
Beberapa murid sangat cepat memahami materi, sementara yang lain memerlukan waktu lebih lama dan pendampingan lebih intensif. Selain itu, ada murid yang cenderung pasif dan enggan berbicara atau berpartisipasi dalam diskusi kelas, yang membuat saya kesulitan untuk menggali ide dan pendapat mereka.
B. Upaya untuk Mengatasi Masalah
Identifikasi Kebutuhan Murid: Saya melakukan asesmen awal untuk mengidentifikasi kemampuan dan kebutuhan setiap murid. Hal ini membantu saya memahami siapa saja yang memerlukan pendampingan lebih intensif dan siapa yang bisa diberikan tantangan tambahan.
Pendampingan Individu: Saya memberikan pendampingan individu kepada murid yang cenderung pasif dan enggan berbicara. Saya menggunakan pertanyaan pemantik untuk membantu mereka menyusun cerita atau pendapat yang akan disampaikan. Misalnya, saya bertanya tentang pengalaman menarik yang pernah mereka alami dan bagaimana perasaan mereka saat itu.
Diferensiasi Konten dan Proses: Saya membagi murid menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat pemahaman mereka. Murid yang memerlukan bimbingan diberikan materi dasar dan pendampingan lebih intensif, sementara murid yang cukup mahir diberikan tugas mandiri yang lebih menantang. Murid yang sangat mahir diberikan tugas tambahan seperti membuat presentasi menggunakan PowerPoint.
Penggunaan Media Pembelajaran: Saya menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, seperti gambar, video, dan alat peraga sederhana, untuk menarik minat murid dan memudahkan mereka memahami materi. Misalnya, saya meminta murid untuk menggambar pengalaman menarik mereka sebelum menceritakannya secara lisan.
C. Hasil dari Upaya
Hasil dari upaya tersebut cukup memuaskan. Murid yang sebelumnya pasif mulai menunjukkan peningkatan dalam partisipasi dan keberanian untuk berbicara. Mereka lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan ide mereka.
Murid yang memerlukan bimbingan juga menunjukkan peningkatan pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Selain itu, murid yang sudah mahir merasa lebih tertantang dan termotivasi dengan tugas tambahan yang diberikan.
D. Pengalaman Berharga
Pengalaman berharga yang bisa saya petik dari menyelesaikan permasalahan ini adalah pentingnya memahami kebutuhan individu setiap murid dan memberikan pendampingan yang sesuai.
Pembelajaran berdiferensiasi membantu saya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan setiap murid sesuai dengan kemampuan mereka.
Dengan pendekatan yang dilakukan, saya belajar bahwa penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan minat dan motivasi murid dalam belajar.
Murid yang cukup mahir dapat mengumpulkan hasil kerja mandiri, sementara murid yang sudah mahir dapat mempresentasikan hasil kerja menggunakan PowerPoint yang dilengkapi gambar dan grafis.
Studi Kasus PPG 4
Meningkatkan Motivasi Siswa yang Rendah
A. Permasalahan yang Dihadapi
Di kelas dengan latar belakang siswa yang beragam, seorang guru menghadapi tantangan besar ketika sebagian siswa menunjukkan minat belajar yang sangat rendah. Mereka sering tidak fokus, malas mengerjakan tugas, dan kurang partisipatif selama proses pembelajaran. Kesulitan pemahaman materi juga menjadi masalah utama bagi beberapa siswa.
B. Upaya untuk Menyelesaikan Masalah
Guru mencoba beberapa strategi, seperti penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan minat dan gaya belajar siswa. Untuk siswa visual, digunakan alat bantu seperti gambar dan video, sementara siswa kinestetik diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan praktik.
Guru juga meningkatkan keterlibatan siswa melalui diskusi kelompok dan permainan edukatif. Teknologi seperti kuis interaktif juga digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Pendampingan individual dilakukan di luar jam pelajaran reguler untuk membantu siswa yang kesulitan.
C. Hasil dari Upaya
Setelah beberapa bulan, siswa mulai menunjukkan peningkatan minat belajar. Mereka lebih aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi. Nilai ulangan mereka meningkat signifikan, dan pemahaman konsep-konsep sulit seperti matematika menjadi lebih baik.
D. Pengalaman Berharga
Pengalaman ini mengajarkan pentingnya fleksibilitas dalam metode pengajaran. Guru harus mampu menyesuaikan strategi berdasarkan kebutuhan unik setiap siswa. Pendekatan yang beragam terbukti mampu mengatasi masalah motivasi dan pemahaman siswa.
*)Disclamer: Artikel contoh studi kasus PPG piloting 2024 ini hanya sebagai contoh pembelajaran.
(*)
Jawaban: Bapak dan Ibu Guru, Apakah Anda Merasa Telah Menjadi Teladan yang Baik bagi Peserta Didik? |
![]() |
---|
JAWABAN: Apa Yang Mungkin Terjadi Apabila Tidak Ada Panduan Untuk Berperilaku Bagi Profesi Tertentu? |
![]() |
---|
Jawaban: Bagaimana Anda sebagai Guru Memandang Pentingnya CASEL dalam Pembelajaran di Kelas? |
![]() |
---|
Jawaban: Mengapa Semua Pihak Harus Berkolaborasi dalam Menciptakan Iklim Sekolah yang Menyenangkan? |
![]() |
---|
Jawaban: Apa Komitmen Bapak/Ibu Menerapkan Pendidikan Nilai dalam Kehidupan Pribadi & Pembelajaran? |
![]() |
---|