Breaking News:

Keluarga Soekarno

Kisah Cinta Soekarno dengan Istri Ke-2 Inggit Garnasih, Beda Usia 15 Tahun, Cerai karena Ogah Dimadu

Simak perjalanan cinta Soekarno dan Inggit Garnasih, terpaut usia 15 tahun, enggan dimadu.

Tribunnews.com
Perjalanan cinta Soekarno dan istri kedua Inggit Garnasih 

Bahkan Inggit juga berperan sebagai tulang punggung ekonomi keluarga saat menjadi istri Soekarno.

Dia membiayai perjuangan Soekarno mulai dari biaya kuliahnya hingga aktivitas politiknya.

Inggit jugalah yang mendesak Soekarno agar menyelesaikan kuliahnya yang saat itu nyaris terbengkalai karena aktivitas politik.

Ketika Soekarno ditangkap di Yogyakarta, 29 Desember 1929, Inggit tidak pernah lelah memberikan semangatnya kepada Soekarno.

Selain itu, selama Soekarno dibui, ia juga berperan sebagai perantara agar suaminya tersebut dapat terus berhubungan dengan para aktivis pergerakan nasional lainnya.

Kisah cinta keduanya tampak sangat indah, sebelum akhirnya Soekarno bertemu dengan Fatmawati sewaktu ia menjalani pembuangan ke Ende, Flores, tahun 1933.

Setelah bebas, pada 1942, Soekarno meminta izin kepada Inggit untuk menikahi Fatmawati.

Soekarno jatuh cinta kepada Fatmawati dan ingin menikahinya demi memiliki anak.

Selama ini diketahui, anak Inggit Garnasih dan Soekarno adalah anak angkat namun Soekarno ingin memiliki keturunan langsung dari dirinya.

Baca juga: 5 Fakta Siti Oetari, Istri Pertama Soekarno yang Ternyata Nenek Maia Estianty, Menikah 2 Kali

Saat Fatmawati Berlutut dan Menangis di Kaki Inggit Garnasih Istri Kedua Soekarno: Maafkan Aku
Saat Fatmawati Berlutut dan Menangis di Kaki Inggit Garnasih Istri Kedua Soekarno: Maafkan Aku (Instagram/@membacasoekarno// Kompas/ida)

Permintaan tersebut lantas ditolak mentah-mentah oleh Inggit. 

Ia tidak ingin dimadu.

Akhirnya, Soekarno dan Inggit memutuskan untuk bercerai.

Mereka resmi bercerai pada 29 Januari 1943

Inggit kemudian meminta untuk dipulangkan ke Bandung.

Inggit Garnasih meninggal dunia pada 13 April 1984 dan dimakamkan di TPU Caringin, Bandung.

Ia juga diangkat sebagai pahlawan nasional 1997-1998 karena keberadaannya sangat berpengaruh terhadap negara.

Untuk mengenang jasanya, kediamannya dijadikan museum dan nama jalannya menjadi Inggit Garnasih.

(Tribun Trends/ Amr)

Tags:
SoekarnoInggit Garnasih
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved