Breaking News:

Keluarga Jokowi

Petinggi Istana Sindir Mahfud MD Naik Jet Pribadi Mirip Kaesang, Balas Keras: Saya Khutbah di Sana

Mahfud MD, memberikan jawaban menohok usai disenggol dalam polemik gratifikasi jet pribadi Kaesang Pangarep-Erina Gudono.

Editor: Dhimas Yanuar
ISTIMEWA
Mahfud MD, memberikan jawaban menohok usai disenggol dalam polemik gratifikasi jet pribadi Kaesang Pangarep-Erina Gudono. 

"Saya sudah mengklarifikasi bahwa itu hubungan keperdataan, diundang ceramah dijemput dan diantar dengan transport. Seperti saya mengajar di kampus mendapat honor dan transport saat menjadi pejabat. Bahkan saya lah yang menurut saya paling rajin melapor gratifikasi," ujar Mahfud kepada wartawan, Rabu (18/9/2024).

Mahfud menerangkan, dirinya naik jet pribadi dengan tujuan ke Makassar untuk mengisi khutbah di Masjid Al-Markaz Al-Islami.

“Naik private jet-nya Pak JK, saya itu diundang oleh Takmir Masjid Al-Markaz untuk khutbah di sana, saya sering khotbah di sana, tapi suatu kali khotbah saya diajak berangkat oleh Pak JK, 'Tidak perlu beli tiket, tidak perlu dikirimi tiket, saya mau ke sana, yuk satu pesawat'. 'Kok ikut Pak JK gratifikasi apa ndak?'. Pak JK itu kan ketua dewan pembina takmir masjid, dia undang saya, lalu ngajak saya 'Ayok saya jemput', ndak ada honor, terus gimana caranya orang undang, terus saya datang, lalu dibilang gratifikasi," kata Mahfud dalam video yang diunggah.

"Lalu dia bilang kalau bukan Ketua MK siapa yang mengundang, saya khutbah jauh sebelum jadi Ketua MK, sampai sekarang saya menjadi khotib di Masjid Istiqlal, punya jadwal rutin. Ada honornya besar, khutbah itu terkoordinasi dengan baik, kalau Al-Markaz uangnya gede, tapi saya tak pernah mau terima uang, tapi kalau dijemput iya dong, kan ini urusan saya," jelasnya.

Jelaskan soal Gratifikasi

Mengutip Wartakotalive.com, Mahfud pun menjelaskan soal arti gratifikasi, lewat pengalamannya dulu yang pernah mengisi khutbah di Masjid Istiqlal.

Mahfud menyebut dirinya sebenarnya mendapatkan honor, namun ia mengaku usai menerimanya, Mahfud memasukkan honor tersebut ke kotak amal masjid.

"Itu disaksikan oleh banyak orang. Tapi saya terima ini milik saya, apa ndak boleh begitu? Itu hubungan keperdataan. Terus saya memberi kuliah umum di kampus, rektor kasih tiket, karena ilmu saya, bukan sebagai Menko, saya nguji S3 di kampus, saya dateng dikasih honor, ndak boleh, sama begitu. Yang gratifikasi itu orang memberi ndak jelas maksudnya, itulah gratifikasi," ucap Mahfud.

Selanjutnya Mahfud lalu mengirim video lain yang berisi laporannya soal gratifikasi ke KPK.

Ia mengaku sebagai orang yang rajin melaporkan gratifikasi ke KPK.

"Saya pernah dapat honor hadiah hari raya, paling tidak saya ingat itu ya, hadiah hari raya dari Pak Sutiyoso, waktu itu Pak Sutiyoso Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia, THR dari asosiasi, 'Kenapa THR?' 'Karena bapak menjadi narasumber', 'Kan sudah dibayar', 'Ndak Pak, saya serahkan ke KPK," kata Mahfud.

"Saya kira, saya orang pertama yang menyerahkan honor ke KPK, karena setelah menyerahkan, pimpinan KPK bilang, 'Kalau pejabat ini nggak ada yang sadar ya melaporkan gratifikasi'. Berarti saya, saya merasa orang pertama yang paling sadar soal gratifikasi," ujarnya lagi.

(*)

(TRIBUNTRENSD/WartaKotalive.com) (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Wartakotalive.com) (Kompas.com/Fika Nurul Ulya)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Joko WidodoKaesang PangarepMahfud MDErina Gudono
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved