Dilamar Tentara, Wanita Malaysia Ini Langsung Menolak, Sebut Gaji Sedikit dan Ada Cicilan Motor

TRIBUNTRENDS.COM - Viral seorang wanita asal Malaysia menolak lamaran dari seorang tentara.

Ia menolak lantaran gaji pria tersebut kecil.

Bahkan lebih kecil dari gaji bulanan wanita ini.

Tak hanya itu, ada beberapa faktor lain yang membuat wanita ini enggan menerimanya.

Baca juga: Tak Diberi Nafkah Meski Gaji Suami Rp 100 Juta Sebulan, Wanita Malaysia Pilih Cerai, Hidup di Rusun

Dikutip dari mStar, Kamis (19/9/2024), setiap wanita pasti menaruh kriteria tertentu ketika mencari pasangan untuk dijadikan pasangan hidup.

Salah satu hal yang 'wajib' adalah calon suami memiliki pekerjaan tetap dan pengelolaan keuangan yang baik karena pria akan menjadi kepala keluarga kelak.

Dalam sebuah sharing di media sosial, seorang perempuan maju untuk memberikan pengakuan atas keputusannya menolak lamaran tentara karena faktor finansial.

“Apakah salah jika saya menolak lamaran seorang laki-laki untuk bekerja sebagai tentara? 

Saya menolaknya karena komitmennya yang tinggi.

"Slip gajinya minus. 

Saya tahu karena saya lihat slip gajinya sampai tersisa lebih dari RM700. 

Itu belum termasuk utang motor Aeonnya," ujarnya dalam pesan tersebut.

Tanpa membeberkan pangkat dan gaji pria tersebut, perempuan tersebut mengaku tetap memilih mundur karena tidak ingin menghadapi risiko.

Selain itu, kata dia, pria tersebut kerap meminjam uang karena gajinya habis, sehingga memperkuat rasa percaya dirinya untuk berpisah.

“Saya tidak pilih-pilih tapi saya tidak mau setelah menikah, saya harus menanggung komitmennya. 

Saya ingin keduanya. 

Saya khawatir setelah menikah akan berbeda.

“Saya bekerja di badan hukum. 

Gajinya besar, kurang lebih, tapi saya tidak banyak ditolak dan slip gaji saya tidak negatif.

“Bendera merah terbesarnya adalah meminta pinjaman uang untuk membeli makanan setiap minggu,” katanya.

Ekspresi wanita tersebut menarik perhatian warganet yang membanjiri sharingnya dengan komentar.

Namun rata-rata mendukung dan menyetujui tindakan yang dilakukan bahkan menggambarkan dirinya sebagai perempuan yang bijak dalam menentukan pilihan.

“Saya dulu bekerja di departemen pinjaman pribadi. 

Kebanyakan tentara mendapat gaji negatif, beberapa hanya punya sisa RM400.

“Orang menganggap perempuan ini kejam.

Tapi kita sebenarnya berpikir jauh. 

Nanti kalau kita punya anak, bukankah anak itu mau makan pasir setelah uang komitmen dibayarkan?

“Keputusan yang tepat. 

Jangan salah, pilihan ada di tangan Anda sendiri dan setiap orang berhak memilih pasangan hidup.

“Biarlah gajinya kecil, tapi jangan sampai banyak hutang,” ujar salah satu komentar warganet.

Tak Diberi Nafkah Meski Gaji Suami Rp 100 Juta Sebulan, Wanita Malaysia Pilih Cerai, Hidup di Rusun

Curhatan seorang wanita asal Malaysia yang rela meninggalkan kemewahan.

Ia awalnya memiliki suami yang bergaji Rp 100 juta lebih sebulannya.

Namun mirisnya, ia mengaku tidak mendapatkan nafkah dari suaminya itu.

Wanita ini pun memutuskan bercerai dan hidup di rusun.

Baca juga: Rindu Anak-anaknya, Ibu di Malaysia Punya Trik Cerdik, Minta Tolong Tarik Uang Pensiun Rp 1,2 Miliar

Dikutip dari mStar, Rabu (11/9/2024) memang benar bahwa uang dan kemewahan tidak menjamin kebahagiaan.

Begitulah gambaran kisah seorang wanita setelah memutuskan berpisah meski hidup mewah dengan penghasilan suaminya hampir RM30.000 sebulan.

“Saya pernah menikah dengan seseorang yang penghasilannya mendekati RM30.000 (Rp 100 juta), belum termasuk tunjangan luar negeri… ada seorang bibi, rumah bungalo tiga lantai, dan sebuah mobil mewah.

"Tapi kurang bahagia. 

Akhirnya kita bercerai," ia mengawali ceritanya di laman Threads.

Namun, ia yang akrab disapa Harley enggan membeberkan alasan berpisah dengan mantan suaminya, malah memilih bercerita tentang kehidupannya saat ini.

Menurut wanita ini, dia menikah lagi dengan pria yang penghasilannya lebih rendah dari mantan suaminya.

“Gajinya sedikit di atas RM10.000, tapi saat MCO (Movement Control Order), perusahaannya tutup (ditutup).

“Saya memilih tinggal bersamanya. 

Baru menikah dan dia meminta saya berhenti dari pekerjaan untuk mengurus anak di rumah, anak tiri.

“Dia berpenghasilan sedikit tapi tidak membiarkan saya bekerja, dialah yang berusaha melakukan segala macam pekerjaan,” imbuhnya.

Seolah membandingkan keadaan saat ini dengan masa lalunya, kata perempuan ini, ia menjalani hidup lebih bahagia meski hanya menggunakan mobil Perodua Axia dan tinggal di rusun sebagai ibu rumah tangga penuh waktu.

“Setelah semua kesulitan yang dialami, keadaan ekonomi suami saya sudah pulih. 

Tunjangan bulanannya semakin meningkat.

“Mantan suami saya dulu gajinya 10.000, tapi selama 10 tahun menikah dia tidak pernah memberi saya uang untuk belanja karena saya sedang bekerja…dia tidak membiarkan saya berhenti,” imbuhnya.

Berbagi pengalamannya menarik perhatian komunitas virtual karena banyak yang terkejut ketika ia memilih menikmati kehidupan normal dibandingkan gaya hidup mewah.

“Pernah ke sana, lakukan itu. 

Semoga Tuhan memberikan kebahagiaan yang kita cari sejajar dengan kedamaian-Nya.

“Ada seorang kenalan saya yang suaminya bekerja di luar negeri, dibayar dengan baik dan menginginkan segalanya tetapi istrinya menderita depresi.

“Bukan karena uang, tapi seseorang yang mempunyai pola pikir 'menafkah' akan berusaha menghidupi keluarga dengan sebaik-baiknya.

“Kami ingin hidup bahagia, kami bisa mencari uang dan kami ingin suami kami memperlakukan kami dengan baik. 

Kamu memperlakukan saya dengan baik, saya rela hidup susah dan bahagia bersamamu,” kata beberapa warganet virtual.

(TribunTrends.com/Nafis)