Breaking News:

Sosok Tiya Diran MC Langganan Istana dari Era Soeharto hingga SBY, Beber Beda Karakter Para Presiden

Inilah sosok Tiya Diran, MC langganan Istana Negara dari era Presiden Soeharto hingga era SBY.

Kolase Instagram
Inilah sosok Tiya Diran, MC langganan Istana Negara 

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah sosok Tiya Diran, mantan presenter TVRI yang langganan jadi pembawa acara kenegaraan di Istana Negara.

Tiya Diran sudah jadi MC langganan Istana sejak era Presiden Soeharto hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelumnya, Tiya Diran sempat membagikan cerita-cerita menarik saat dirinya membawakan acara-acara kenegaraan yang dihadiri oleh presiden.

Tiya mulai menjadi pembawa acara Istana pada tahun 1995. Ketika itu, ia tengah mencapai masa keemasannya sebagai presenter program English News Service di TVRI.

Baca juga: Penampakan Villa Keluarga Cendana di Tawangmangu, Tempat Liburan Anak-anak Soeharto Sewaktu Kecil

Tiya Diran, MC langganan Istana Negara
Tiya Diran, MC langganan Istana Negara (Instagram)

Meski tidak termasuk presenter yang dilatih khusus pihak Istana pada masa itu, kefasihan ibu tiga anak ini dalam bebahasa Inggris telah memikat pihak Istana. Posisinya pun tak tergantikan meski presiden berganti.

Namun, menurut Tiya, tiga presiden yakni Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kenangan paling berkesan bagi perjalanan karirnya sebagai master of ceremony (MC) Istana.

Soeharto

Perempuan kelahiran Bandung, 23 November 1966 itu, mengatakan, setiap era pemerintahan berbeda pula karakter masing-masing presiden. Seorang pembawa acara, kata Tiya, harus mengenal karakter presiden dan suasana hatinya. Hal ini perlu dilakukan agar lontaran candaan untuk mencairkan suasana justru tidak terkesan "garing".

Pada masa Presiden Soeharto, menurut Tiya, suasananya sangat berbeda dibandingkan saat ini.

"Dulu sebenarnya takut juga kan mau bercanda-canda begitu. Tapi presiden juga manusia, dia sama kok seperti kita," kata Tiya.

Dia mengisahkan, pada suatu ketika, dia harus membawakan acara peluncuran vaksin. Ketika itu, putri Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau yang biasa disapa Mba Tutut ingin agar peluncuran itu dilakukan pada tanggal 12 bulan 12 jam 12.12 WIB.

"Itu semuanya diada-adain, paduan suaranya dilamain, terus diisi acara macem-macem, ternyata akhirnya molor. Bukan jam segitu peluncurannya," ungkap Tiya.

Untuk menghindari kemarahan Mba Tutut, Tiya pun berkelit dengan melontarkan candaan pada acara yang juga dihadiri Presiden Soeharto.

"Saya bilang, bapak ini vaksin diluncurkan tanggal 12 bulan 12, pas pula pukul 12.12. Tapi menurut waktu presiden," kata Tiya was-was menanti reaksi dari sang "The Smiling General" itu.

"Tahunya Pak Harto tertawa. Aduh, bersyukur," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
SoehartoTiya DiranHabibieSusilo Bambang Yudhoyono
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved