Breaking News:

Berita Viral

Terbiasa Cashless, Bencana Topan Super Yagi Buat Warga China Pusing Gegara Tak Punya Uang Tunai

Warga China yang diterpa bencana topan super Yagi kebingungan membayar, gegara kehidupannya sudah cashles alias tak ada uang tunai.

Penulis: Dhimas Yanuar NR
Editor: Dhimas Yanuar
X/songpinganq
Warga China yang diterpa bencana topan super Yagi kebingungan membayar, gegara kehidupannya sudah cashles alias tak ada uang tunai. 

TRIBUNTRENDS.COM - Bencana angin topan super Yagi menguak sebuah kelemahan dalam dunia non-tunai alias cahsless society.

Kehidupan cashless sendiri sebenarnya sangat memudahkan bagi masyarakat, apalagi bagi warga milenial hingga gen-z yang tak mau membawa uang tunai.

Namun bencana angin topan super Yagi mengungkap kelemahan kehidupan non-tunai itu di China.

Dilansir dari sebuah video yang beredar di X dari HindustanTimes, pada Selasa, (10/11/2024), di provinsi Hainan terlihat warga membuat pangkalan charge hp untuk para pengisi daya baterai.

Warga China yang terdampak bencana topan Yagi ini bak semut yang menemukan gula dengan listrik.

Baca juga: Kim Seon Ho Sumbang Seluruh Penghasilan Teater untuk Korban Topan Hinnamnor, Korban Kehilangan Rumah

Mereka harus mengisi daya HP mereka untuk membayar berbagai kebutuhan saat bencana menerpa.

Dikabarkan, angin topan super Yagi ini mengganggu pasokan listrik di beberapa provinsi di China.

Video tersebut memperlihatkan kerumunan warga berkumpul di sekitar kios kecil, menunggu ponsel mereka menyala untuk digunakan membayar.

Dalam unggahan di X (Twitter) warganet bak mengungkap satu kelemahan dalam kehidupan cashless:

Cashless Society di China yang dipertanyakan setelah diterpa bencana angin topan super Yagi.
Cashless Society di China yang dipertanyakan setelah diterpa bencana angin topan super Yagi. (X/songpinganq)

“Kelemahan masyarakat non-tunai. Setelah topan membuat air dan listrik terputus, orang-orang di China ingin mengisi daya ponsel mereka.”

Di China sendiri diketahui masyarakatnya sudah mengadopsi kehidupan cashless alias berbayar melalui kanal digital.

Karena hampir tak ada uang tunai, banyak warga yang membutuhkan listrik demi menggunakan berbagai kebutuhan sehari-hari.

Apalagi dalam keadaan bencana, selain makanan, minuman, dan tempat tinggal, mereka masih membutuhkan uang.

Selain cashless, di berbagai daerah di China memang membutuhkan HP untuk mengakses berbagai sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah.

Warga China yang sudah berkehidupan cashless bak dihadapi masalah baru.

Termasuk ketika listrik menjadi kebutuhan utama.

"Karena semua uang Anda ada di ponsel. Tanpa ponsel, di China tidak bisa membeli sepotong roti," kata salah satu warganet.

Tak sedikit warganet lain yang juga memuji ide usaha membuka pengisian daya HP di saat darurat.

Menurut The Guardian, kurang dari satu tahun yang lalu, media pemerintah China menyebutnya sebagai salah satu negara teratas di dunia yang kehidupannya sudah bersistem cashless.

Di mana masyarakat di China sudah harus memegang HP untuk bertransaksi.

Xinhua juga melaporkan bahwa penggunaan uang tunai telah turun menjadi hanya 3,7 persen dari total uang yang beredar.

Kini di China semakin banyak orang beralih ke aplikasi pembayaran seperti Alipay dan WeChat Pay.

Namun angin topan super Yagi yang menerjang Hainan pada hari Jumat, (6/9/2024) membuktikan hal lain.

Dikabarkan di beberapa lokasi di China masih merasakan dampak angin besar yang masih bertiup.

Badai yang dikenal sebagai Makar di China itu membawa angin kencang ke pulau Hainan dan mengganggu pasokan kebutuhan pokok seperti air dan listrik.

....

Detik-detik Angin Topan Super Yagi terpa Vietnam dan China, Jembatan Ambruk

Angin Topan Super Yagi membuat jembatan di Vietnam ambruk pada Senin (9/9/2024).

Bencana alam Topan Super Yagi ini, dilaporkan menewaskan sebanyak 64 orang.

Dari laporan sebelumnya, sembilan orang dilaporkan meninggal dunia setelah Topan Yagi menerjang Vietnam pada Sabtu (6/9/2024). 

Sementara itu, puluhan lainnya tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor yang menyusul pada Minggu (8/9/2024) dan Senin lalu. 

Ketinggian air di beberapa sungai Vietnam utara saat ini juga dilaporkan sangat tinggi dan berbahaya.

Mengutip Tribunnews.com, Selasa (10/9/2024), badai Topan Yagi ini juga menyebabkan 1,5 juta penduduk Tiongkok bertahan hidup tanpa listrik.

Hal ini terjadi usai turbin raksasa roboh diterjang topan Yagi di Kota Wenchang, Haninan Tiongkok.

Pihak berwenang memperingatkan bahwa Topan Yagi akan menimbulkan lebih banyak gangguan.

Lebih dari 240 orang terluka akibat topan yang membawa angin berkecepatan hingga 203 kilometer per jam tersebut.

Jembatan Phong Chau di Provinsi Phu Tho yang runtuh pada Senin pagi menyebabkan sepuluh mobil dan dua sepeda motor terjun ke Sungai Merah di bawahnya. 

Sejauh ini, setidaknya tiga orang telah diselamatkan dari sungai, sedangkan 13 korban lainnya masih dalam tahap pencarian.(*)

(*)

(TRIBUNRTRENDS/Dhimas) (SerambiNews.com)

Tags:
berita viralYagiChinacashlessangin topan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved