Kunci Jawaban
Kunci Jawaban: Contoh Rangkuman Materi Modul 3.1 Guru Penggerak, Nilai-nilai Kebajikan Universal
Kunci jawaban inilah salah satu contoh rangkuman Materi Modul 3.1 Guru Penggerak, nilai-nilai kebajikan Universal
Editor: Sinta Darmastri
TRIBUNTRENDS.COM - Kunci jawaban inilah salah satu contoh rangkuman Materi Modul 3.1 Guru Penggerak, nilai-nilai kebajikan Universal.
Pertanyaan ini terdapat dalam salah satu modul Kurikulum Merdeka, di Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Akan memaparkan kunci jawaban untuk soal berupa "Materi Modul 3.1 Guru Penggerak, Nilai-nilai Kebajikan Universal".
Contoh rangkuman Materi Modul 3.1 Guru Penggerak, Nilai-nilai Kebajikan Universal, akan disajikan pada artikel berikut.
Membuat Rangkuman Materi Modul pada platform merdeka mengajar (PMM) merupakan tugas yang harus dikerjakan seorang calon guru penggerak (CGP) peserta Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP).
Berikut ini contoh rangkuman materi modul 3.1 Guru Penggerak, Nilai-nilai Kebajikan Universal dilansir dari ardikabelajar.com.

===
RANGKUMAN MATERI MODUL 3.1 GURU PENGGERAK
Nama: I Wayan Ardika
Guru Sekolah Dasar yang bertugas di Kabupaten Jembrana
Baca juga: Kunci Jawaban: Soal Post Test Modul 3 Siklus Resolusi Konflik, Deteksi Dini Pelatihan Pintar Kemenag
Nilai-Nilai Kebajikan Universal
Sekolah merupakan sebuah institusi moral yang dirancang untuk membentuk karakter warganya. Sekolah mempunyai pemimpin yang akan menghadapi sebuah situasi sulit dalam mengambil keputusan yang banyak mengandung dilema secara etika dan konflik antara nilai-nilai universal yang sama-sama benar. Keputusan yang diambil akan menjadi refleksi nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah dan menjadi rujukan bagi seluruh warga sekolah.
Nilai-nilai kebajikan universal seperti Keadilan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Bersyukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Komitmen, Percaya Diri, Kesabaran, dan masih banyak lagi.
Nilai-nilai kebajikan menurut IBO Primary Years Program (PYP), yaitu:
- Toleransi
- Rasa Hormat
- Integritas
- Mandiri
- Menghargai
- Antusias
- Empati
- Keingintahuan
- Kreativitas
- Kerja sama
- Percaya Diri
- Komitmen
Nilai-nilai kebajikan menurut Sembilan Pilar Karakter Indonesian Heritage Foundation (IHF), yaitu:
- Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNYA
- Kemandirian dan Tanggung jawab
- Kejujuran (Amanah), Diplomatis
- Hormat dan Santun
- Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong
- Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja Keras
- Kepemimpinan dan Keadilan
- Baik dan Rendah Hati
- Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
Nilai-nilai kebajikan menurut Petunjuk Seumur Hidup dan Keterampilan Hidup (LIfelong Guidelines and Life Skills), yaitu:
Keterampilan Hidup:
- Dapat dipercaya
- Lurus Hati
- Pendengar yang Aktif
- Tidak Merendahkan Orang Lain
- Memberikan yang Terbaik dari Diri
Petunjuk Hidup:
- Peduli
- Penalaran
- Bekerja sama
- Keberanian
- Keingintahuan
- Usaha
- Keluwesan/Fleksibilitas
- Berorganisasi
- Kesabaran
- Keteguhan hati
- Kehormatan
- Memiliki Rasa humor
- Berinisiatif
- Integritas
- Pemecahan Masalah
- Sumber pengetahuan
- Tanggung jawab
- Persahabatan
Nilai-nilai kebajikan menurut The Seven Essential Virtues (dari Building Moral Intelligence, Michele Borba), yaitu:
Empati
Suara Hati
Kontrol Diri
Rasa Hormat
Kebaikan
Toleransi
Keadilan
Perbedaan Antara Dilema Etika dan Bujukan Moral
Dilema Etika (Benar vs Benar) merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan yang secara moral benar, tetapi bertentangan.
Contoh:
Rayhan adalah seorang murid kelas 12 yang sangat berbakat dalam bidang seni. Dia juga sopan dan baik hati. Dia selalu membuat orang terkesan dengan karya-karya seni yang dibuatnya. Namun dia tidak menyukai pelajaran Matematika. Nilai-nilainya untuk pelajaran Matematika selalu dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sebelum mengikuti Ujian Akhir SMA dan pengumuman kelulusan SMA, Rayhan sudah diterima di universitas pilihannya di jurusan Seni. Pada hari Ujian Sekolah pelajaran Matematika, Anda adalah guru pengawas ujiannya. Anda memergoki Rayhan menyontek pada saat ujian sekolah Matematika. Setelah ujian selesai, Anda memanggilnya ke ruangan Anda. Rayhan mengaku kalau ia menyontek, tapi ia mohon Anda tidak melaporkannya pada kepala sekolah. Ia melakukannya hanya untuk lulus SMA agar bisa kuliah di universitas impiannya.
Kedua pilihan yang dapat diambil guru adalah benar. Guru dapat melaporkan Rayhan kepada kepala sekolah dengan resiko ia tidak lulus ujian. Atau guru dapat membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang kepada muridnya.
Terkadang mengikuti aturan adalah hal yang benar, tapi terkadang membuat pengecualian adalah tindakan yang benar juga.
Bujukan moral (Benar vs Salah) merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah.
Contoh:
Anda adalah bendahara panitia acara Pentas Seni Akhir Tahun di sekolah Anda. Setelah acara selesai, ketua panitia meminta Anda menggunakan dana yang tidak terpakai untuk acara pembubaran panitia dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Ketua panitia meminta Anda sebagai bendahara panitia, untuk membuat kwitansi palsu untuk membiayai acara tersebut karena dana tersebut tidak boleh digunakan untuk kegiatan semacam itu.
Ada pilihan benar dan salah bagi bendahara. Benar dengan menolak permintaan tersebut atau mengikutinya dengan memalsukan dokumen dan memanipulasi laporan keuangan yang bertentangan dengan nilai kejujuran.
Empat Paradigma Dilema Etika
Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.
Ada 4 kategori dilema etika, yaitu:
- Individu lawan masyarakat (individual vs community)
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
- Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Prinsip Dilema Etika
Terdapat 3 prinsip dilema etika, yaitu:
- Saya lakukan karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang (Berpikir Berbasis Hasil Akhir/End-Based Thinking).
- Ikuti prinsip atau aturan-aturan yang telah ditetapkan (Berpikir Berbasis Peraturan/Rule-Based Thinking)
- Memutuskan sesuatu dengan pemikiran apa yang anda harapkan orang lain lakukan terhadap anda (Berpikir Berbasis rasa peduli/Care-Based Thinking)
Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan
Dalam mengambil keputusan pada situasi dilema etika atau bujukan moral, maka dapat melakukan 9 langkah berikut.
- Mengenali nilai-nilai yang bertentangan
- Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut
- Pengujian benar atau salah dengan uji legal, uji regulasi, uji intuisi/perasaan, uji publikasi, dan uji panutan.
- Pengujian paradigma benar lawan benar (gunakan 4 paradigma)
- Melakukan prinsip resolusi (gunakan 3 prinsip)
- Investigasi opsi trilema (pilihan keputusan yang lain)
- Buat keputusan
- Lihat lagi keputusan dan refleksikan
===
*) Disclaimer:
Kunci jawaban di atas hanya hanya digunakan sebagai panduan bagi Guru Penggerak. Soal bersifat terbuka sehingga memungkinan ada jawaban lainnya.
Sumber: Tribun Sumsel
Jawaban Latihan PTS Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1 Tanda Berfungsi Mengakhiri Kalimat Berita |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 Bab 8: Tampak Gigi Arzan Telah Berlubang |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Pendidikan PAI Kelas 7 Halaman 118 Nama Bani Umayyah Berasal Dari Nama Nenek Moyangnya |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Halaman 99 Setelah Pantun Di Atas Dibaca Buatlah 1 Paragraf Mengenai Pesan |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Halaman 121 Tuliskan Secara Singkat Sejarah Pendirian Bani Umayyah |
![]() |
---|