Sosok Cucu Soeharto yang Sudah 4 Kali Nikah & Punya 7 Anak, Begini Silsilah Keluarga Ari Sigit

7. Muhammad Arto Harjo Wibowo

Muhammad Arto Harjo Wibowo adalah putra terakhir Ari Sigit yang baru saja lahir pada 30 Maret 2024 lalu.

Ibunya merupakan artis Suci Winata yang lebih muda 21 tahun dibanding Ari Sigit.

Dengan kelahiran sang putra, maka diketahui pula jika Suci Winata kini menjadi istri keempat Ari Sigit.

Sosok Ari Sigit

Dilansir dari Tribun Timur, Ari Sigit memiliki nama lengkap Ari Haryo Wibowo Harjojudanto.

Ia lahir 3 November 1970.

Ia adalah pengusaha Indonesia dan Ari Sigit adalah salah satu cucu dari mantan presiden Soeharto.

Baca juga: Foto Nostalgia Titiek Soeharto 15 Tahun Dinikahi Prabowo, Kini 25 Tahun Cerai Masih Betah Sendiri

Sebagai pengusaha

Putra sulung dari tiga bersaudara pasangan Sigit Harjojudanto dan Ilsye Aneke Ratnawati ini mulai bergelut di bisnis sejak tahun 1990.

Proyek yang pertama ditanganinya adalah pembangunan kantor Wali Kota Jakarta Pusat.

Setelah itu, bisnisnya merebak ke berbagai sektor di bawah kendali Grup Arha, kepanjangan dari Ari Harjo.

Beberapa bidang yang tercatat pernah digeluti Ari adalah bidang konstruksi, perdagangan, distributor, properti, hiburan, obat-obatan, minuman keras, sampai sarang burung walet.

Saat kakeknya masih berkuasa, kakak Eno Sigit ini dengan mudah mendapatkan beberapa proyek yang bersifat monopoli, seperti bisnis minuman keras dan sarang burung walet.

Bahkan, Ari pernah memiliki rencana spektakuler untuk membangun jembatan Selat Sunda yang menghubungkan Jawa-Sumatra.

Sayang, rencana proyek ini terhenti oleh krisis ekonomi.

Pendidikan

Ari Sigit mulai sekolah di London sejak pertengahan kelas 3 SMP, dan akhirnya lulus dari jurusan bisnis dan manajemen American University of London.

Sebagai penyanyi
Ari Sigit pernah membuat dua album. Istrinya saat itu, Maya, juga terlibat dalam pembuatan album tersebut.

Beberapa lagu di album itu dinyanyikan bersama. Album Ari yang berjudul Mungkinkah Kan Kembali (1996) sempat dipromosikan gencar di radio dan televisi.

Sayang pasar merespon biasa saja. (Tribun Trends)