Breaking News:

Keluarga Cendana

Kisah di Balik Foto Soeharto Makan Singkong di Gubuk Bambu yang Melegenda, Tutut Beri Kesaksian

Soeharto ternyata tak bedanya dengan masyarakat Indonesia pada umumnya dalam hal makanan, ayah Titiek suka makan singkong.

Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Instagram Tutut Soeharto
Potret Soeharto sedang makan singkong di gubuk kecil di daerah Bogor. 

TRIBUNTRENDS.COM - Dikenal sebagai sosok yang kharismatik dan penuh wibawa, siapa sangka Soeharto ternyata tak ada bedanya dengan masyarakat Indonesia pada umumnya, termasuk dalam hal makanan.

Soeharto merupakan penggemar camilan nusantara terutama kopi dan umbi-umbian yang direbus.

Setiap menikmati cemilan tersebut, Soeharto selalu ditemani dengan kopi.

Putri pertama Soeharto Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut menceritakan makanan dan minuman favorit sang Ayahanda saat tengah bersantai.

Baca juga: Dulu Sempat Tak Dekat dengan Keluarga Cendana, Mayangsari Ungkap Perlakuan Keluarga Soeharto ke Anak

Dalam sebuah rekaman video, Tutut menyebut jika sang ayah sering mengkonsumsi talas, jagung, singkong, kacang, hingga pisang rebus.

"Ini makanan-makanan kesukaan bapak ya ada talas, ada jagung, ada singkong, kacang rebus, dan ini ada pisang rebus," kata putri pertama Soeharto.

Bahkan dalam salah kesempatan, Soeharto pernah tertangkap kamera sedang menyantap singkong di sebuah gubuk kecil di daerah Bogor.

Momen Soeharto makan singkong itu terjadi pada tahun 1980an.

Tutut pun menjelaskan cerita di balik foto Soeharto sedang makan singkong di gubuk bambu yang ia unggah pada tahun 2018 silam.

Diceritakan, kala itu Soeharto yang sedang meninjau perkebunan di daerah Yan Lapa atau Rumpin di daerah Kabupaten Bogor.

“Bapak sedang meninjau perkebunan di daerah Yan Lapa / Rumpin.

Termasuk meninjau usaha pembibitan kelapa untuk dibagikan kepada masyarakat. 

Kira-kira pada tahun 1980-an,” tulis Tutut dikutip TribunTrends, Jumat, (5/7/2024).

Momen Soeharto sedang makan singkong di gubuk kecil di daerah Bogor.
Momen Soeharto sedang makan singkong di gubuk kecil di daerah Bogor.

Di tengah aktivitas tersebut, Soeharto kemudian istirahat di gubuk kecil.

Dia kemudian memakan singkong dan kacang rebus serta segelas kopi.

“Bapak istirahat di gubuk di sela-sela peninjauan itu.

Minum kopi sambil dahar (makan) camilan kesukaan beliau singkong rebus dan kacang rebus. 

Biasanya kalau di rumah dibuatkan Blondo oleh ibu. Generasi baru mungkin sudah tidak tau lagi apa itu Blondo,” tambah Mbak Tutut.

"Blondo adalah ampas kalau membuat minyak kelapa. Blondo didhahar (di makan) dengan singkong rebus. Uenak tenan itu," tandasnya.

Baca juga: Titiek Soeharto Pamer Momen Jenguk Prabowo yang Habis Operasi, Kolom Komentar Riuh, Ramai Digoda

Warganet pun ramai mengomentari foto yang diunggah Mbak Tutut.

Banyak dari warganet menilai jika Soeharto memperlihatkan sosok presiden yang tak punya batasan dengan masyarakat dan menggambarkan pemimpin sederhana.

"Tampak tak ada batas bapak dengan rakyatnya, saya sungguh meneteskan air mata," ujar salah satu warganet.

"Luar biasa, kesederhanaan seorang pemimpin besar. 

Pada masa itu. Kami bangga punya pemimpin seperti beliau. Tutur bahasanya, lemah lembut," sambung yang lain.

"The best lah pak Harto," timpal yang lain.

Pesan Terakhir Soeharto Sebelum Tutup Usia

Soeharto menghembuskan nafas terakhirnya pada 27 Januari 2008 silam.

Putri sulung Soeharto, Tutut tak jarang membagikan kenangan-kenangan bersama sang ayah semasa hidupnya.

Melalui akun Instagramnya, Tutut pernah mengungkapkan pesan terakhir Soeharto sebelum meninggal.

Pada tahun 2018 lalu, Tutut pernah mengunggah sebuah foto kebersamaannya dengan presiden ke 2 Indonesia dan saudara-saudaranya.

Baca juga: Soeharto Ternyata Sosok Humoris, Tutut Ungkap Tingkah Lucu Ayah saat Berduaan dengan Ibu Tien

Tutut ungkap pesan terakhir Soeharto sebelum meninggal, ingatkan dirinya untuk tidak dendam.
Tutut ungkap pesan terakhir Soeharto sebelum meninggal, ingatkan dirinya untuk tidak dendam. (Instagram)

Foto itu disertai dengan keterangan yang menceritakan tentang pesan terakhir Soeharto kepada dirinya.

Sebagai anak sulung, Tutut diminta untuk menjaga kerukunan dengan adik-adiknya.

Selain dengan adik-adiknya, Tutut juga diminta untuk menjaga kerukunan dengan cucu-cucu Soeharto dan semua saudara-saudaranya.

"Kamu dengarkan wuk.

Kamu anak bapak yang paling besar, sepeninggal bapak nanti, tetap jaga kerukunan kamu dengan adik-adikmu, cucu-cucu bapak dan saudara-sudara semua", tulis Tutut menirukan pesan mendiang Soeharto sebelum meninggal.

Menurut Soeharto, kerukunan akan membawa ketenangan dalam hubungan persaudaraan.

Selain itu kerukunan juga akan memperkuat kehidupan keluarga.

Soeharto juga menambahkan jika Allah menyukai kerukunan.

Di akhir keterangannya, Tutut seolah menegaskan pesan Soeharto kepada dirinya untuk selalu sabar dan tidak menjadi orang yang pendendam.

"Ingat pesan bapak..., tetap sabar, dan jangan dendam.

Allah tidak sare (tidur)."

Di dalam keterangan pada unggahan tersebut, Tutut juga menginformasikan jika catatan lengkap tentang dua hari menjelang wafatnya Soeharto ada di situs pribadinya, www.tututsoeharto.id.

Di situs tersebut, ternyata Tutut kerap mengunggah cerita-cerita tentang Soeharto.

Baca juga: Asal Usul Panggilan Tutut Terungkap, Rupanya Berawal dari Kebiasaan Soeharto saat Momong Anak

Sementara itu, seperti yang dilansir Grid.ID dari laman Tribun-Bali.com , Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut memang dikenal sebagai keturunan langsung dari keluarga Cendana yang paling gemar bermain media sosial.

Bahkan Tutut tak ragu untuk membalas setiap pertanyaan netizen yang masuk ke dalam kolom komentarnya.

Melalui postingan-postingan tersebut, Tutut kerap membagikan kisah-kisah dan kenangan tentang ayahnya semasa hidup.

Sebagai anak sulung, Tutut adalah orang yang selalu mendampingi Soeharto sejak Ibu Negara, Tien Soeharto tutup usia.

Tak heran, jika banyak orang yang meyakini bahwa Tutut adalah orang yang paling dipercaya Presiden Soeharto di keluarga Cendana.

***

(TribunTrends/Jonisetiawan)

Tags:
SoehartoTututsingkong
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved